This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Putra Maulida
Departemen Teknik Geomatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

QR Code Edukatif sebagai Media Belajar Terintegrasi untuk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Bambu di Kawasan Ekowisata Boonpring, Kabupaten Malang Indah Trisnawati; Arwi Yudhi Koswara; Agus Budi Raharjo; Putra Maulida; Farid Kamal Muzaki
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.537

Abstract

Kawasan wisata alam Boonpring Desa Sanankerto, Kecamatan Turen (Malang) memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukasi lingkungan berupa arboretum pusat pendidikan, penelitian dan konservasi tumbuhan bambu. Untuk wisata edukasi lingkungan berupa perpustakaan dan museum bambu, diharapkan Boonpring menyediakan informasi memadai mengenai potensi lokalnya yaitu beragam jenis bambu. Kegiatan Abmas ITS ini telah melakukan inventarisasi karakteristik (morfologi luar, distribusi, status konservasi) dan sistematika (taksonomi dan nama ilmiah) bambu. Dilanjutkan dengan menyusun dan mengembangkan media belajar terintegrasi dengan barcode edukatif Sistem Informasi Inventarisasi Tumbuhan Berbasis Quick Response (QR) Code, dan e-booklet potensi keanekaragaman bambu. Sistem ini memudahkan pihak pengelola untuk mengelola semua informasi tentang bambu, serta memonitor data koleksi bambu di arboretrum, sehingga pengelolaan keanekaragaman bambu dapat dilakukan secara efisien. Selain itu, sistem ini dapat membantu permasalahan dan kelemahan metode manual. Hal ini bermanfaat bagi rencana pemanfaatannya di masa datang sebagai perpustakaan dan museum bambu di Indonesia, yang mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa cerdas di bidang edukasi lingkungan. Dalam pengaplikasian sistem informasi ini perlu ditingkatkan kesiapan sarana, terutama internet di lokasi eduwisata. Komunikasi dan koordinasi tim abmas dengan pengelola eduwisata perlu dilakukan secara berkelanjutan, terutama terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati dan wisata alamnya agar edukasi lingkungan masyarakat ini dapat tercapai secara optimal.