p-Index From 2020 - 2025
1.908
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Kurniawan, Akbar
Departemen Teknik Geomatika FTSPK ITS

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penggunaan Citra Satelit Resolusi Tinggi Untuk Pembuatan Peta Dasar Skala 1:5.000 Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan Hilda Arssy Wiga Cintya; Muhammad Taufik; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.492 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23562

Abstract

Indonesia adalah negara yang luas dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sehingga pemerintah terus melakukan perencanaan dan pembangunan bagi kepentingan masyarakat. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam kegiatan perencanaan adalah menyediakan informasi geospasial dasar atau peta dasar skala 1:5.000; untuk menunjang RDTR atau peta turunan lainnya sebagai dasar perencanaan pembangunan. Citra satelit resolusi tinggi dapat digunakan untuk penyediaan peta dasar skala 1:5.000 dengan metode orthorektifikasi. Dalam hal ini diperlukan data GCP dan ICP yang diukur dengan GPS, dan data DEM yang dapat menunjang proses orthorektifikasi sehingga syarat sebagai peta dasar akan terpenuhi.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan dengan jumlah GCP sebanyak 11 titik dan ICP sebanyak 5 titik dengan sebaran memperhatikan kondisi tutupan lahan yang ada di citra satelit WorldView-2. Dari hasil orthorektifikasi didapat nilai RMS Error dari GCP yang didapat sebesar 1,04 piksel dan hasil uji akurasi menghasilkan akurasi horizontal sebesar 2,168 meter sehingga memenuhi syarat untuk pembuatan peta dasar skala 1:5.000. Pada akhir penelitian ini dihasilkan sebanyak 15 lembar peta dasar skala 1:5.000.
Inventarisasi dan Evaluasi Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Situbondo Ginta Widya Seftiara; Muhammad Taufik; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.96 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23788

Abstract

Sistem jaringan distribusi merupakan bagian terpenting dalam suatu kesatuan sistem penyediaan air bersih. PDAM Tirta Baluran di Kabupaten Situbondo, dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan, perlu merencanakan pengembangan jaringan distribusi yang menjamin  ketersediaan air secara terus menerus. Dari sisi pelaksanaan di lapangan, informasi dan data akan kondisi sistem jaringan distribusi; yang juga sangat diperlukan untuk pengelolaan aset. Pengelolaan aset bagi PDAM Tirta Baluran merupakan upaya manajamen jaringan pipa dalam lingkup PDAM yang tidak dapat dikelola secara konvensional.Sistem Informasi Geografis menggunakan perangkat lunak Visual Basic merupakan teknologi yang digunakan untuk inventarisasi dan evaluasi terhadap jaringan pipa primer dan pipa sekunder yang tersebar di Kabupaten Situbondo dan dikembangkan sebagai alat untuk manajemen dan pembangunan PDAM.Hasil dalam penelitian ini jaringan pipa primer meliputi ACP 6, ACP 8, PVC 6, dan PVC 12 dengan panjang 18.17719 km dan pipa sekunder meliputi PVC 2, PVC 3, dan PVC 4 dengan panjang 18.0432 km. Jaringan pipa tersebut hanya mencakup tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Situbondo, Kecamatan Panji, dan Kecamatan Panarukan. Pelayanan PDAM hingga tahun 2015 mencapai 40,31 % dari seluruh penduduk Kabupaten Situbondo
Pembuatan Program Pengolahan Data GPS Analisa Pseudorange Dan Koreksi Troposfer Mohammad Hadi Kunnuha; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.522 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25085

Abstract

Seiring berkembangnya jaman, muncul berbagai teknologi baru yang digunakan untuk memperoleh data lebih banyak dan cepat dalam penentuan posisi suatu objek, seperti perlengkapan global positioning system (GPS). Namun, tidak ada pengukuran yang tepat, setiap pengukuran terdapat kesalahan, nilai asli pengukuran tidak pernah diketahui, dan ukuran pasti kesalahan juga tidak diketahui. Dikarenakan kesalahan pada pengukuran, pengamatan secara berulang pada objek yang sama sering memberikan nilai yang berbeda.Dari hasil perhitungan koordinat yang didapatkan pada program ini, didapatkan bahwa pada sinyal yang berbeda memberikan hasil koordinat yang berbeda. Pada sinyal C1 memberikan nilai koordinat titik dengan simpangan baku paling kecil dibandingkan sinyal P1 dan P2, yaitu sebesar 6,244 m tanpa koreksi troposfer dan 6,085 m dengan koreks troposfer. Koreksi troposfer juga mempengaruhi hasil yang didapatkan. Dengan adanya koreksi troposfer ini dapat menghilangkan kesalahan jarak yang menjadi lebih panjang karena sinyal GPS yang melewati lapisan troposfer. Dengan menggunakan koreksi troposfer, sinyal P2 memberikan hasil koordinat yang lebih presisi dengan nilai residu terhadap koordinat pendekatannya adalah sebesar 5,137 m.
Pemetaan Parameter Emas di IUP Cibaliung Berdasarkan Data Eksplorasi Meilany Dwi Kharismatika; Muhammad Taufik; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.43939

Abstract

Emas digunakan sebagai perhiasan dan instrument investasi. Eksplorasi emas saat ini banyak dilakukan dengan metode pemetaan geofisika, geologi, parit uji, geokimia tanah/endapan sungai yang membutuhkan waktu panjang serta biaya yang besar dan sulit untuk dilakukan pada wilayah yang luas. Penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk memetakan sebaran potensi emas di Cibaliung, Banten.  Pemetaan potensi emas dihasilkan dari parameter morfologi struktur, parameter Controlled Source Audio-frequency Magnetotelluric (CSAMT), parameter Magnet, parameter Induzed Polarization (IP) Resistivity, parameter Induzed Polarization (IP) Chargeability, parameter lithologi batuan, parameter alterasi. Setelah itu dilakukan skoring dan pembobotan. Dari hasil pengolahan tiap parameter pada wilayah penelitian di dapatkan peta potensi emas dengan tiga klasifikasi potensi rendah, potensi sedang, dan potensi tinggi. Dari hasil analisa daerah potensi tinggi 100% di lewati oleh vein.
Evaluasi Penurunan Tanah Kawasan Lumpur Sidoarjo Berdasarkan Data Pengamatan GPS April, Mei, Juni, dan Oktober 2016 Kukuh Prakoso Sudarsono; Teguh Hariyanto; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.857 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21436

Abstract

Lumpur Sidoarjo adalah peristiwa yang terjadi akibat munculnya lumpur panas dan gas, dan disebut dengan mudflow dari lokasi pengeboran PT. Lapindo Brantas di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa lumpur Sidoarjo ini adalah adanya fenomena penurunan tanah/land subsidence di sekitar kawasan tersebut. Pemantauan penurunan tanah dilakukan dengan pengamatan di kawasan lumpur Sidoarjo menggunakan alat GPS Geodetik dan diikatkan ke CORS ITS. Untuk pengolahan data GPS digunakanlah perangkat lunak ilmiah GAMIT/GLOBK. Dari analisis hasil pengolahan data GPS yang diamati dari bulan April, Mei, Juni, dan Oktober 2016, didapatkan nilai penurunan terendah adalah -0,26709 m pada titik TTG 1307 dan penaikan tertinggi adalah 0,08758 m pada titik VK14. Namun, apabila dilihat secara keseluruhan, titik pada penelitian 2016 ini cenderung untuk mengalami penurunan tanah. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa terdapat 14 titik yang mengalami penurunan tanah secara signifikan dan terdapat lima titik yang mengalami penurunan tanah bersifat tidak signifikan atau hanya bersifat numeris.
Pemetaan Daerah Risiko Banjir Lahar Berbasis SIG Untuk Menunjang Kegiatan Mitigasi Bencana (Studi Kasus: Gunung Semeru, Kab. Lumajang) Zahra Rahma Larasati; Teguh Hariyanto; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23899

Abstract

Banjir lahar merupakan sekumpulan lahar yang dikeluarkan oleh gunung berapi dan sampai ke permukaan yang lebih rendah dengan bantuan atau dorongan dari air hujan. Dampak dari banjir lahar memiliki risiko yang tinggi karena material yang di bawanya dapat mengakibatkan kerusakan dan berpotensi  menimbulkan kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. Pemetaan daerah risiko bencana banjir lahar dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat bermanfaat untuk menunjang kegiatan mitigasi bencana. Peta risiko banjir lahar di hasilkan dari overlay peta bahaya banjir lahar, peta kerawana banjir lahar, peta kerentanan banjir lahar, dan peta kapasitas banjir lahar yang memiliki masing-masing parameter yang kemudian dilakukan perhitungan metode skoring dan diklasifikasikan berdasarkan nilai skoringnya.Dari hasil pengolahan, peta risiko banjir lahar dapat di klasifikasikan menjadai 3 kelas, yaitu risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. Risiko tinggi teradi pada bulan November banyak terjadi di wilayah Kecamatan Pasirian terutama di wilayah sekitar sungai dan sedikit di wilayah sungai Kecamatan Pronojiwo, dengan luas total daerah risiko adalah 28,983 atau dengan presentase 4,24% dari luas total wilayah penelitian, dan daerah yang memiliki risiko tinggi pada bulan Januari banyak terjadi di wilayah Kecamatan Pasirian terutama di wilayah sekitar sungai dengan luas total daerah risiko adalah 9,570 atau dengan presentase 1,40% dari luas wilayah total penelitian.
Evaluasi Penurunan Tanah Wilayah Kota Surabaya berdasarkan Data Pengamatan GPS Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017 Rega Hangasta Gienputra; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.609 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24014

Abstract

Sebagai kota Metropolitan ke dua terbesar Indonesia, Surabaya mengalami perkembangan yang pesat di banyak sektor. Hal ini yang membuat semakin bertambahnya jumlah penduduk Surabaya di setiap tahunnya.Karena letaknya yang terdapat dikawasan padat penduduk salah satu faktor yang harus diawasi adalah penurunan tanah /land subsidence. Penurunan tanah terjadi secara perlahan sehingga analisa perlu dilakukan secara berkala (fungsi waktu). Pemantauan land subsidence dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS) khususnya Global Positioning System (GPS, satelit milik Amerika Serikat). Selain penggunaan GPS Geodetik dan Stasiun International GNSS Service (IGS) sebagai titik ikat, penelitian ini digunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK.Berdasarkan Analisa dari hasil pengolahan data GPS yang diamati dari Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017, didapatkan nilai penurunan terendah adalah -0,001 m pada titik Sbrt dan penaikan tertinggi adalah 0,074 m pada titik Pusat. Namun, apabila dilihat secara keseluruhan, titik pada penelitian 2017 ini cenderung untuk mengalami penurunan tanah. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa terdapat empat titik yang mengalami penurunan tanah secara signifikan dan terdapat tiga titik yang mengalami penurunan tanah bersifat tidak signifikan.
Analisis Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Limpasan pada Daerah Aliran Sungai Bondoyudo Kab. Lumajang dengan Metode Rasional Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.531 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.44667

Abstract

Banjir merupakan peristiwa meluapnya air sungai dalam jumlah yang besar pada saat musim hujan. Wilayah DAS Bondoyudo adalah salah satu wilayah yang rawan banjir di Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode rasional untuk menghitung debit limpasan di setiap wilayah penelitian dengan rumus sebagai berikut, Q=0,278.C.I.A. Dari hasil penelitian ini, wilayah yang tergenang banjir berdasarkan metode rasional yaitu Kecamatan Rowokangkung, Jatiroto, dan Kedungjajang. Pada tahun 2002 wilayah Kecamatan Rowokangkung dan Kedungjajang memiliki selisih debit limpasan yang berlebih sebesar 3,65 m3/s dan 2,23 m3/s. Sementara pada tahun 2013 terjadi peningkatan selisih debit menjadi 3,72 m3/s  dan 2,42 m3/s. Kecamatan Jatiroto juga berpotensi banjir pada tahun 2013 dengan selisih debit 0,35 m3/s. Dan pada tahun 2018 selisih debit pada masing-masing Kecamatan Rowokangkung, Kedungjajang, dan Jatiroto adalah 3,74 m3/s ; 2,54 m3/s; dan 0,39 m3/s. Besar pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit limpasan dihitung berdasarkan rumus persamaan regresi linier ganda dan dihasilkan dari perhitungan koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi dari Kecamatan Rowokangkung, Kedungjajang, dan Jatiroto adalah 92,5% , 93,1% , dan 92,4%.
Pemanfaatan Data Citra Satelit Multi Temporal untuk Identifikasi Potensi Tanah Longsor di Lereng Gunung Bromo Kabupaten Pasuruan Rizqi Malik Akbar; Akbar Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58834

Abstract

Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam sering terjadi Indonesia. Tanah longsor disebabkan oleh gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Becana tanah longsor. Bencana tanah longsor juga telah banyak merenggut korban jiwa yang dikarenakan lokasi tanah longsor yang biasanya tidak jauh dai pemukiman masyarakat. Minimnya informasi akan potensi bahaya tanah longsor juga menjadi penyebab masih banyaknya korban jiwa yang disebakan oleh tanah longsor. Maka dari itu diperlukannya pemetaan wilayah yang berpotensi tanah longsor untuk mengurangi resiko bencana yang ditimbulkan oleh tanah longsor. Pada penelitian ini, penulis menawarkan pemetaan potensi bencana tanah longsor di lereng gunung bromo Kabupaten Pasuruan dengan memaanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Peta potensi tanah longsor diperoleh diperoleh dari pengolahan peta jenis tanah, peta kelerengan, peta curah hujan, peta indeks vegetasi yang merupakan parameter dari peta potensi tanah longsor. Parameter peta potensi tanah longsor diolah dan dianalisis menggunakan ilmu sistem informasi geografis. Metode yang digunakan adalah metode pembobotan dengan menggunakan 4 data parameter yang akan diklasifiksikan 5 kelas interval. Pada penelitian ini menggunakan 3 periode waktu berbeda, yaitu tahun 2002, 2013, dan 2018 untuk mengindetikasi perubahan luasan potensi tanah longsor antar periodenya. Peta potensi tanah longsor nantinya akan diklasifiasikan kedalam 3 kelas interval yang diantaranya rendah, sedang, tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pemanfaatan ilmu penginderaan jauh dan instansi pemerintah. Pemanfaatan ilmu penginderaan jauh digunakan untuk mengolah peta indeks vegetasi yang berasal dari data citra satelit landsat 7 dan 8. Sedangkan, peta curah hujan, kelerengan, jenis tanah berasal dari data yang diperoleh dari instansi pemerintah.