Materi ajar dalam kurikulum pendidikan perlu memuat nilai-nilai kearifan lokal. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik tidak sekadar mendapatkan kompetensi pedagogik, namun juga kompetensi afektif yang dilandasi dengan nilai-nilai luhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan materi ajar bahasa Indonesia bermuatan kearifan lokal yang dikembangkan oleh guru SMA Negeri 1 Karanganyar. Metode penelitian ini kualitatif dengan pendekatan analisis dokumen dan studi kasus. Data dan sumber data diperoleh dari hasil analisis dokumen, observasi, serta wawancara kepada guru dan peserta didik. Uji Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi data metode dan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan nilai-nilai kearifan lokal Hasthalaku yakni: gotong royong, grapyak semanak (ramah tamah), guyub rukun (kerukunan), lembah manah (rendah hati), ewuh pekewuh (saling menghormati), pangerten (saling menghargai), andhap asor (berbudi luhur), dan tepa slira (tenggang rasa) dalam materi ajar yang dikembangkan guru SMA Negeri 1 Karanganyar. Selain itu, pengembangan materi ajar bahasa Indonesia bermuatan kearifan lokal dapat menjadi alternatif cerdas memperkenalkan, mendalami, dan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia kepada peserta didik. Pemanfaatan materi ajar bahasa Indonesia bermuatan kearifan lokal mampu meningkatkan motivasi belajar, rasa memiliki (handarbeni), meningkatkan minat menulis, dan motivasi berprestasi peserta didik di SMA Negeri 1 Karanganyar. Integrasi kearifan lokal dalam pengembangan materi ajar Bahasa Indonesia diperlukan supaya peserta didik peserta didik tidak kehilangan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya.