Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam Arteri, dimana tekanan darah sistolik >130 mmhg dan tekanan darah diastolik >90 mmhg. Hipertensi dapat memicu terjadinya penyakit lain seperti stroke, gagal ginjal dan infark miokard. Hipertensi dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat diubah seperti lingkungan,obesitas, dan kopi, serta faktor yang tidak dapat diubah seperti ras, usia dan jenis kelamin. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Metode Penelitian: Menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling diperoleh sampel sejumlah 36 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, formulir semi-FFQ dan tensimeter. Analisis data menggunakan Rank Spearman. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa, frekuensi makan (pencegah) sebagian besar sampel kategori sedang yaitu sebanyak 17 orang (47,2%), frekuensi makan (pemicu) sampel baik yaitu 36 orang (100%), jenis makan dan jumlah makan sampel kurang yaitu 36 orang (100%) dan tekanan darah sampel sebagian besar dalam kategori hipertensi stage 1 sebanyak 21 orang (58,2%). Uji hubungan tingkat pengetahuan dengan tekanan darah (p=0,700), frekuensi makan (pencegah) dengan tekanan darah (p=0,003), frekuensi makan (pemicu) dengan tekanan darah (p=0,190), jenis makan dengan tekanan darah (p=0,074), dan jumlah porsi dengan tekanan darah (p=0,039). Kesimpulan: Tidak ada hubungan pola makan berdasarkan frekuensi makan menurut faktor pemicu dan jenis makan dengan tekanan darah pada lansia hiperteensi, dan terdapat hubungan pola makan berdasarkan jumlah porsi dan frekuensi makan menurut faktor pencegah dengan tekanan darah pada lansia hipertensi.