Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Aplikasi Pemberian Pupuk NPK Phonska dan MSG Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Brassica Juncea L. Juniarny Silvana Suswati Waworuntu
JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi). Vol 9 No 3 (2022): JMBI UNSRAT Volume 9 Nomor 3
Publisher : FEB Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jmbi.v9i3.44021

Abstract

Abstract.  This study aims to evaluate the growth and production of mustard greens (Brassica juncea L.) by using a combination of NPK phonska and MSG fertilizers. It was carried out in the experimental garden of Klabat University, Airmadidi from January to May 2020. Using a factorial randomized block design with 2 treatment factors, namely NPK phonska fertilizer with 4 levels (0 g/plant, 1.5 g/plant, 3 g/plant, 4.5 g/plant). plants) and MSG treatment with 3 levels (0 g/liter water, 4 g/liter water, 8 g/liter water). The variables observed were plant height, number of leaves, and plant fresh weight. The treatment of NPK phonska fertilizer had a significant effect on the number of leaves at 33 DAP (Days After Planting), and plant fresh weight. Treatment with MSG had a significant effect on the number of leaves 26 DAP. The best dose of NPK phonska fertilizer for the growth and production of mustard greens is 4.5 g/plant. The best dose for the combination of NPK phonska fertilizer and MSG is 4.5 g/plant and 8 g/liter of water.   Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan hasil Brassica juncea L. dengan perlakuan kombinasi NPK phonska dan MSG. Dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Klabat, Airmadidi dari bulan Januari sampai Mei 2020. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu pupuk NPK phonska dengan 4 taraf (0 gr/tanaman, 1.5 gr/tanaman, 3 gr/tanaman, 4.5 gr/tanaman) dan perlakuan MSG dengan 3 taraf (0 gr/liter air, 4 gr/liter air, 8 gr/liter air). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman. Perlakuan pupuk NPK phonska berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun 33 HST (Hari Setelah Tanam), dan berat segar tanaman. Perlakuan pemberian MSG berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun 26 HST. Dosis terbaik pupuk NPK phonska untuk pertumbuhan dan hasil Brassica juncea L. adalah 4.5 gr/tanaman. Dosis terbaik kombinasi pupupk NPK phonska dan MSG adalah 4.5 gr/tanaman dan 8 gr/liter air.
Pengaruh Pengaturan Pemberian Dosis Pupuk Organik Cair Super Grow dan Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kangkung Darat Bangkok LP-1 Elvin Julvian; Juniarny Silfana S. Waworuntu
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 6, No 1 (2023): January - Juny
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v6i1.5017

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) dengan perlakuan kombinasi pupuk organik cair Super Grow dan pupuk Kompos. Dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Klabat, Airmadidi dari bulan Oktober sampai Desember 2022. Menggunakan Faktorial Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor perlakuan yaitu Pupuk Organik Cair Super Grow dengan 4 taraf (0 ml/liter air/plot, 2 ml/liter air/plot, 4 ml/liter air/plot, 6 ml/liter air/plot) dan perlakuan Pupuk Kompos dengan 3 taraf (0 kg/plot, 1 kg/plot, 1,5 kg/plot). Variabel yang diamati adalah Tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman. Pupuk Organik Cair Super Grow berpengaruh tidak signifikan pada tinggi tanaman, tetapi berpengaruh sangat signifikan pada jumlah daun dan berat tanaman pada umur 20 dan 30 HST. Pupuk Kompos berpengaruh tidak signifikan pada tinggi tanaman tetapi berpengaruh sangat signifikan pada jumlah daun dan berat tanaman pada umur 30 HST. Kombinasi perlakuan berpengaruh tidak signifikan pada pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun umur 10 HST tetapi berpengaruh signifikan pada tinggi tanaman dan jumlah daun umur 20 HST, dan berpengaruh sangat signifikan pada tinggi tanaman, jumlah daun dan berat tanaman umur 30 HST. Dosis terbaik pupuk Organik Cair Super Grow adalah 6 ml/liter air/plot dan pupuk Kompos adalah 1 kg/plot. Kombinasi dosis pupuk Organik Cair Super Grow dan pupuk Kompos yang terbaik adalah 6 ml/liter air/plot dan 1 kg/plot. Kata Kunci: Kangkung Darat, Pupuk Organik Cair Super Grow, Pupuk Kompos
The Effect of Providing Pearl NPK Fertilizer on the Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays saccharata Sturt) Yoskader; Juniarny Waworuntu; Imanuel Rano Montolalu
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.4857

Abstract

This research was conducted in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Klabat University, from August to December 2018. The research aimed to determine the response to the growth and production of sweet corn due to the application of NPK Mutiara fertilizer and to obtain the correct dose of NPK Mutiara fertilizer for the growth and production of sweet corn. This research used a Randomized Block Design (RAK) with four levels of treatment, namely T0 (without Mutiara NPK fertilizer treatment) as a control, T1 (2 gr/plant), T2 (4 gr/plant), and T3 (6 gr/plant) where each treatment was repeated four times. The research results were that the dose of Mutiara NPK fertilizer did not influence plant height and number of leaves because the growth response of sweet corn was not large enough to have a real influence on plant height and number of sweet corn leaves. The Mutiara NPK dosage influences the flowering age and cob weight because the response of the sweet corn plants is large. The dose of Mutiara NPK fertilizer does not affect plant height and number of leaves but does affect flowering time and ear weight. The best dose of Mutiara NPK fertilizer is 6 gr/plant.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (BRASSICA RAPA L) AKIBAT PEMBERIAN PUPUK PGPR Montolalu, Imanuel Rano; Ulate, Leunardo; Waworuntu, Juniarny
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 3 (2024): Jurnal Agroteksos Desember 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i3.1296

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae Tujuan dari pertanian organik adalah untuk menyediakan produk pertanian, terutama makanan yang aman bagi kesehatan konsumen serta tidak merusak lingkungan Penelitian dilaksanakan di Airmadidi dari bulan April sampai Juni 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy akibat pemberian pupuk PGPR dan untuk mendapatkan dosis yang tepat dari pemberian pupuk PGPR. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dosis PGPR yaitu P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air/), P2 (10 ml/liter air), dan P3 (15 ml/liter air), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian pupuk PGPR berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar. Pemberian pupuk PGPR berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy dan dosis terbaik untuk pertumbuhan tanaman pakcoy adalah 15 ml/liter air.
Peran Edukasi Pertanian dalam Pembelajaran IPA untuk Mendorong Praktik Ekonomi Berkelanjutan: Kajian Literatur Waworuntu, Juniarny; Ambalao, Shapely
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i3.1680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara sistematis peran edukasi pertanian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk mendorong praktik ekonomi berkelanjutan di tingkat sekolah dasar. Dengan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), penelitian ini menelaah tujuh artikel ilmiah terbitan tahun 2024 yang diperoleh melalui pencarian menggunakan aplikasi Publish or Perish dengan kata kunci “edukasi pertanian”, “pembelajaran IPA”, dan “ekonomi berkelanjutan”. Hasil studi menunjukkan bahwa integrasi edukasi pertanian dalam pembelajaran IPA, melalui kegiatan kebun sekolah, hidroponik, peternakan lokal, hingga penggunaan media pembelajaran berbasis Artificial Intelligence dan pendekatan STEM, dapat meningkatkan minat belajar siswa, membentuk kesadaran ekologis, serta menanamkan nilai-nilai kewirausahaan dan tanggung jawab sosial. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan kontekstual yang berbasis potensi lokal dapat menjadi strategi transformatif dalam mendukung tujuan pendidikan nasional dan agenda global SDGs, khususnya ketahanan pangan (SDG 2), pendidikan berkualitas (SDG 4), dan konsumsi-produksi berkelanjutan (SDG 12).
Sugar Content Composition of Various Types of Honey Produced by Apis Mellifera L.: A Review Waworuntu, Juniarny
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No SpecialIssue (2024): Science Education, Ecotourism, Health Science
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10iSpecialIssue.8199

Abstract

The purpose of this review is to determine the sugar content profile in various types of honey produced by Apis mellifera, such as monofloral, unifloral, extra-floral, and honeydew. Generally, the goal is to assess the average sugar content parameters within acceptable ranges set by SNI, Codex, and EU as quality and sugar content requirements. Among the honey types studied, monofloral honey met the sugar standards but some samples were found to have low sugar content, ranging from 21.77% to 58.95%, below SNI and Codex standards. In contrast, unifloral, extra-floral, and honeydew honeys exhibited higher sugar levels, in accordance with established standards, ranging from 73.40% to 83.9%. The differences in sugar content among the types of honey produced by A. mellifera are influenced by nectar sources, geography, climate, and vegetation. Monofloral honey tends to have lower sugar content, while unifloral, extra-floral, and honeydew honeys are richer in sugar, making them more compliant with honey quality standards. Further research should focus on identifying plant species and the quantity of nectar that can consistently produce honey with sugar content meeting established quality standards.