Semakin bertambah umur seseorang maka akan mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun psikis. Salah satu gangguan fungsi fisik adalah penurunan sistem muskuloskeletal yang mempengaruhi keseimbangan otot postural dan menyebabkan berpindahnya pusat gravitasi tubuh ke arah anterior dan memicu center of mass berada diluar batas stabilitas dalam postur berdiri sehingga terjadi peningkatan risiko jatuh oleh karena berkurangnya keseimbangan postural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur kifosis terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan nonprobability sampling, dengan kriteria inklusi yaitu laki – laki dan perempuan usia 60 – 80 tahun dengan postur kifosis, Mampu berdiri dan melakukan aktivitas secara mandiri, serta tidak mengalami skoliosis. Didapatkan sampel penelitian sebanyak 7 orang dan dilakukan pengukuran postur kifosis dengan metode flexicurve dan dilakukan pengukuran keseimbangan berjalan dengan time up and go test. Selanjutnya hasil penelitian dilakukan analisis deskriptif dan uji normalitas dengan menggunakan shapiro wilk test, didapatkan data dari kedua variabel berdristribusi normal dengan nilai signifikan p>0,050. Kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui korelasi kedua variabel dengan menggunakan uji pearson corelation didapatkan hasil pearson corelation dengan nilai signifikan 0,000 artinya terdapat hubungan. Nilai pearson corelation menunjukan nilai 0,963 artinya postur kifosis dan keseimbangan berjalan memiliki hubungan yang sangat kuat yang bersifat positif. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi serta koefisien korelasi yang sangat kuat antara postur kifosis terhadap keseimbangan berjalan pada lansia.