Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengasuhan orang tua terhadap anak di Desa Biwinadapa Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan; untuk mengetahui relasi gender pada proses pengasuhan anak di Desa Biwinapada Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Biwinapada Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis model interaktif menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengasuhan orang tua terhadap anak terdiri dari beberapa faktor yaitu faktor pendidikan orang tua, pendidikan mereka cuman tamatan SD, karena masalah ekonomi, sehinnga mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. Faktor lingkungan, orang tua selalu menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anaknya dan memantau aktivitas mereka. Faktor budaya, orang tua selalu mengikuti pengasuhan yang di berikan oleh orang tua dulu. Faktor hubungan suami istri, meskipun orang tua ada masalah tetapi mereka tidak pernah marahan di depan anak dan cepat baikan. Faktor aktivitas ibu, seorang ibu rumah tangga yang sibuk dengan aktivitasnya sehari-hari entah itu, mengurus rumah, berkebun, berdagang dan menyiapkan keperluan anak-anaknya. Sedangkan relasi gender pada pengasuhan anak di Desa Biwinapada, telah terjadi hubungan kerjasama antara ayah dan ibu. Beberapa pengasuhan antara ayah dan ibu yaitu melindungi anak, orang tua selalu memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak mereka, termasuk melindungi dalam hal pengaruh lingkungan. Mengajarkan tanggung jawab, orang tua selalu mengajari anak-anaknya bertanggung jawab jika melakukan kesalahan, menghormati yang lebih tua dan mematuhi perintah orang tua. Merangsang mental dan emosional, orang tua sering mengajak anaknya berinteraksi, membuatnya aman agar si anak tidak merasa takut dan menguatkan mentalnya agar tidak cepat emosional. Mengajarkan disiplin, orang tua selalu mengajarkan disiplin kepada anaknya termasuk membuatkan jadwal harian dan mengenalkan waktu kepada anak-anak mereka. Mengajarkan anak mengambil resiko, orang tua selalu mengawasi anak-anaknya dalam mengambil resiko entah itu membahayakan atau tidak