p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kadar tanin, total bakteri, pH dan awal kebusukan salami ayam petelur afkir menggunakan tepung sorgum (sorghum bicolor L.) S.M. Sembor; M.R. Imbar; H. Liwe; N.N. Lontaan
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.66 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41166

Abstract

Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui kandungan tanin produk salami ayam petelur afkir, selain itu untuk mengetahui total bakteri, pH dan awal kebusukan dengan menggunakan tepung sorgum  menggantikan tepung tapioka sebagai bahan pengisi dengan level yang berbeda. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan P0 (0%), P1(2,5%), P2 (5%), P3 (7,5%) dan P4 (10%) setiap perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diukur  meliputi kadar tanin, total bakteri, pH  serta uji awal kebusukan. Data hasil penelitian diolah menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Tukey. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kadar tanin menurun terutama pada P3 (15%)  dan P4 (20%) masing-masing kadar tannin 1,15 % dan 0,93%; pH masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata (P ; TPC (Total Plate Count) menurun  x103 cfu/g (P0) sampai 3.32 x 103 cfu/g (P4). Awal kebusukan paling tinggi pada perlakuan P4 yaitu 193 jam atau 8 hari pada suhu kamar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung sorgum (Sorghum bicolor L.) sebagai bahan pengisi pengolahan salami ayam petelur afkir dapat menurunkan kadar tanin, pH cenderung menurun, total bakteri masih memenuhi syarat SNI yaitu maksimal 105 koloni/g. Produk salami dapat disimpan sampai 8 hari pada suhu ruang.Kata kunci:  Tepung sorgum, kadar tannin,  salami
Performa ayam dara ras petelur yang diberikan sumber kalsium fosfor berbeda dalam ransum Y. Baruadi; F.N. Sompie; M.R. Imbar; B. Bagau
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.711 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan tepung tulang dari berbagai sumber terhadap performa ayam dara ras petelur. Penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Singkil I Lingkungan V Manado, selama 6 Minggu dari tanggal 19 Agustus sampai tanggal 2 Oktober tahun 2020 menggunakan 84 ekor ayam petelur strain NOVOgen umur 12 minggu dipelihara sampai umur 18 minggu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 7 ulangan. Perlakuan terdiri dari R1: dicalsium fosfat, R2: tepung tulang komersial, R3: tepung tulang limbah hasil perikanan. Variabel yang diukur yaitu, konsumsi pakan, pertambahan berat badan, konversi pakan. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa performa ayam dara ras petelur yang diberikan sumber kalsium fosfor berbeda dalam ransum memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, konversi pakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tepung tulang ikan limbah industri perikanan dapat digunakan sebagai sumber kalsium fosfor menggantikan dicalsium fosfat dan tepung tulang komersial menghasilkan performa yang sama terhadap ayam dara ras petelur.
Preferensi pakan Pteropus griseus (Chiroptera:Pteropodidae) di dalam kandang S.A.E. Moningkey; T.A. Ransaleleh; M.F. Samuda; M.R. Imbar; M.H.M. Kawatu; I. Wahyuni
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.068 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari serta mengetahui preferensi pakan Pteropus griseus yang dipelihara dalam kandang budidaya. Pakan yang diberikan selama penelitian yaitu buah pepaya (Carica papaya ), pisang gapi (Musa paradisiaca), jambu kristal (Psidium guajava), semangka tanpa biji (Citrullus lanatus) dan melon (Cucumis melo). Materi penelitian yang digunakan yaitu lima ekor kelelawar P. griseus yang terdiri dari empat ekor jantan dan satu ekor betina. Metode yang digunakan yaitu observasi langsung. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: a. Total konsumsi pakan sebanyak 52186 g/hari, b. Konsumsi pepaya  24,14%, jambu kristal 21,38%, melon 19,98%, pisang gapi 18,40% dan semangka tanpa biji 16,10%, c. Nilai Neu’s index secara berturut-turut yaitu buah pepaya 0,36, jambu kristal 0,32, buah melon  0,29, pisang gapi 0,27 dan semangka tanpa biji 0,24, d. Buah yang pertama kali dipilih P. griseus untuk dikonsumsi yaitu buah pepaya. Prosentase bahan kering pisang gapi yaitu 43,97%, pepaya bangkok 19,33%, jambu kristal 17,15%, semangka tanpa biji 10,56%, melon cantaloupe 8,99%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa preferensi pakan Pteropus griseus yang dipelihara dalam kandang yaitu pertama pepaya bangkok, diikuti jambu kristal, melon cantaloupe, pisang gapi dan semangka tanpa biji.