This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kualitas organoleptik naget ayam menggunakan tepung pisang kepok (Musa paradisicicial formatypica) M.D. Rotinsulu; E.S. Tangkere; F.S. Ratulangi
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.167 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41348

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sifat organoleptic naget ayam yang ditambahkan tepung pisang kepok (TPK) sebagai filler alternatif. Materi Penelitian terdiri dari daging ayam, tepung pisang kepok, tepung roti, telur, bumbu dan minyak goreng.  Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan pada penelitian ini dengan 5 perlakuan yaitu: A1= 5% TPK, A2= 10% TPK, A3= 15% TPK, A4= 20 % TPK dan A5= 25% TPK, dimana masing-masing perlakuan diulang sebanyak 35 kali.  Uji hedonik dilakukan untuk mengetahui organoleptik karakteristik naget ayam yang di tambahkan TPK.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tepung pisang kapok (TPK) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap citarasa dan tekstur naget ayam, tetapi penggunaak TPK memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap warna dan aroma naget ayam.  Pada penelitian ini disimpulkan bahwa tepung pisang kepok 5% dapat digunakan sebagai filler alternative karena memberikan kualitas organoleptik naget ayam terbaik.Kata kunci: Nuget ayam, organoleptik, tepung pisang kepok
Sifat organoleptik burger campuran restrukturisasi daging babi ras dan babi hutan N. Mansa; T.A. Ransaleleh; F.S. Ratulangi; M.D. Rotinsulu
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.508 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.2.2022.41963

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen pada burger campuran restrukturisasi daging babi ras dan babi hutan. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan formulasi perlakuan sebagai berikut : R0: 250 g daging babi ras, R1: 200 g daging babi ras dan 50 g daging babi hutan, R2: 150 g daging babi ras dan 100 g daging babi hutan, R3 : 100 g daging babi ras dan 150 daging babi hutan, R4: 50 g daging babi ras dan 200 g daging babi hutan, R5: 250 daging babi hutan dan dinilai oleh 35 panelis sebagai ulangan. Pengukuran data organoleptik menggunakan skala hedonik yang terdiri dari variabel warna, aroma, tekstur, citarasa. Hasil penelitian  menunjukan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap warna, aroma, tekstur, citarasa, burger daging babi ras dan babi hutan. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerimaan panelis secara organoleptik adalah sama terhadap burger campuran restrukturisasi daging babi ras dan babi hutan.Kata Kunci: Burger, daging babi, sifat organoleptic
Sifat fungsional telur ayam ras yang diawetkan dengan ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L) selama penyimpanan Y. Paputungan; M.D. Rotinsulu; N. Lontaan; W. Utiah; R. Hadju; L.R. Ngangi; F.S. Ratulangi
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ekstrak kulit pisang kepok terhadap sifat fungsional telur ayam ras selama penyimpanan. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu telur ayam ras umur satu hari sebanyak 180 butir dengan berat 55-60 gram, air dan 1000 gram kulit pisang kepok (masih hijau). Penelitian ini menggunakan Rancangan Split plot in time dengan petak utama (ekstrak pisang kepok) yang diatur P1 = Tanpa ekstrak, P2 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 10 %, P3 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 20 %, P4 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 30 %, P5 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 40% dan anak petak (lama penyimpanan) yang diatur H1. 7 hari, H2. 14 hari, H3. 21 hari, H4. 28 hari serta ulangan sebanyak 3 kali. Variabel penelitian adalah daya buih, stabilitas buih, kekuatan gel dan waktu koagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawetan dengan ekstrak kulit pisang kepok tidak berpengaruh nyata (P>0.05) untuk daya buih, stabilitas buih dan waktu koagulasi telur ayam ras namun berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap kekuatan gel. Lama penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,01) terhadap daya buih, stabilitas buih, waktu koagulasi dan kekuatan gel telur ayam ras. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengawetan telur ayam ras dengan 40% ekstrak kulit pisang kepok yang terbaik dan terjadi penurunan sifat fungsional telur dengan semakin lama penyimpanan. Kata Kunci: Ekstrak kulit pisang kepok, sifat fungsional, telur ayam ras