Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PACU JALUR DAN KEKELUARGAAN MASYARAKAT DESA PULAU KALIMANTING Suroyo Suroyo; Bonita Padang; Fito Dwi Rezky Ramadhan; Januardi Januardi; Monica Ramadhani C; Patricia Endah S. Riski Saputra; Rosi Octariantoni; Sri Supitri Romdania; Winda Febiola; Yossy Shinta Dewi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i5.3522

Abstract

The Pacu Jalur tradition, which is held once a year, was originally intended as an event to commemorate major Muslim holidays, such as Eid al-Fitr, Eid al-Adha, Maulid Nabi, or the commemoration of the Hijri New Year. During the Dutch colonial period, the Pacu Jalur event was used as an activity to commemorate the birthday of Queen Wihelmina (Queen of the Netherlands). Usually held in November every year. However, after the independence of Indonesia, the Pacu Jalur festival was intended to celebrate the Independence Day of the Republic of Indonesia. Pacu Jalur are usually followed by local people, neighboring districts, and even participants from neighboring countries such as Malaysia, Singapore, and Thailand. The sense of kinship that exists in the people of Pulau Kalimanting Village comes from several activities carried out together, namely maelo jalur, racing practice, and pudding night.
Sejarah Museum Negeri Provinsi Riau dan Pemanfaatannya (1975-2001) Rosi Octariantoni; Bunari; Asyrul Fikri
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2023): Juni (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora)
Publisher : CV Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57248/jishum.v1i4.200

Abstract

Museum Negeri Provinsi Riau atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama Museum Sang Nila Utama merupakan salah satu museum yang ada di Indonesia yang dihasilkan dari program pembangunan museum pada setiap provinsi melalui program Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Pembangunan museum pertama di Riau masuk dalam program Pelita II yang dilaksanakan pada tahun anggaran 1974/1975 – 1978/1979 bersama-sama dengan 25 museum lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Awal pembangunan museum dimulai dengan membentuk suatu Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan untuk membantu terlaksananya usaha pembangunan museum ini. Peresmian Museum Negeri Provinsi Riau ini diresmikan langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yaitu Prof. DR. Edi Sedyawati pada tanggal 09 Juli 1994. Dalam perjalannya dari tahun 1975-2001 Museum Negeri Provinsi Riau mengalami banyak sekali perubahan, baik dari aspek fisik maupun nonfisik hingga dengan pemanfaatan museum selain sebagai tempat melestarikan benda-benda bersejarah sampai dengan sebagai tempat belajar untuk para pelajar dan masyarakat luas.