Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAPASITAS ADSORPSI LOGAM MANGAN (Mn) MENGGUNAKAN BIOSORBEN PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK Mardhiyah Nadir; Sitti Sahraeni; Rifka Aulia Mawardi; Marlinda Marlinda
JURNAL TEKNIK KIMIA VOKASIONAL (JIMSI) Vol 2, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA VOKASIONAL (JIMSI)
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jimsi.v2i2.1693

Abstract

The construction of a chemical plant has a negative impact on the environment by producing waste containing heavy metals such as manganese (Mn). One of the treatments of waste containing heavy metals by adsorption method. The use of pectin as a biosorbent in the adsorption process has been widely carried out because it has several advantages and contains active groups such as carboxyl and hydroxyl which play an important role in the adsorption process. This research aimed to determine the adsorption capacity of manganese (Mn) using pectin from kepok banana peel as a biosorbent. Pectin was obtained from the extraction of kepok banana peels using the Microwave Assisted Extraction (MAE) method. Manganese solution was adsorbed using 1 gram mass of pectin with variable adsorption time (60, 90, 120, 150, and 180 minutes). Identification of pectin functional groups at absorption wavelengths between 1000cm-1 to 3500 cm-1 using FT-IR spectrophotometer and the analysis results obtained that there are hydroxyl groups (3423,993 cm-1), carbonyl (1638,233 cm-1), carboxylate (1736.585 cm-1), ether (1079.942 cm-1) and carbocyclic (1238.076 cm-1). Mn metal after adsorption was analyzed using AAS. The results showed that the optimum adsorption time to adsorb Mn metal was 150 minutes with an adsorbed metal capacity of 0.182 mg/g (36.403%). The adsorption of Mn followed the Freundlich isotherm equation with KF = 0.0886 mg/g.  Keywords: adsorption, adsorption isotherm, adsorption capacity, Mn metal, pectin
Pengaruh Jarak Sampling Reaktor Terhadap Penurunan Kadar Cod Dan TSS pada Limbah Tahu Di Kota Samarinda Wahyudi; Baso Cante; Mustafa; Sitti Sahraeni
Majalah Teknik Industri Vol 29 No 1 (2021): Majalah Teknik Industri Juni 2021
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cair pada industri tahu memiliki nilai COD dan TSS yang melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan. Tingginya nilai COD dan TSS limbah cair pada industri tahu disebabkan oleh kandungan organik yang tinggi. Kandungan organik dalam limbah cair pada industri tahu dapat diturunkan dengan proses fermentasi menggunakan reaktor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak sampling reaktor terhadap penurunan kadar COD dan TSS limbah cair pada industri tahu menggunakan metode fermentasi menggunakan starter usus sapi. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan jarak sampling pada reaktor pipa yaitu 20 cm, 40 cm, 60 cm, dan 80 cm. Proses dilakukan dengan waktu 45 hari dan loading rate 0,8 L/5 hari. Berdasarkan hasil penelitian waktu dan jarak sampling berpengaruh terhadap % penurunan kadar COD dan TSS. Proses fermentasi dengan menggunakan reaktor alir pipa mampu menurunkan COD hingga 98,57% dengan nilai COD 196 mg/L pada jarak sampling 80 cm di hari ke 45, sedangkan TSS dapat diturunkan hingga 77,38% dengan nilai TSS 38 mg/L pada jarak sampling 80 cm di hari ke 45. Nilai COD dan TSS tersebut telah mencapai baku mutu lingkungan berdasarkan peraturan daerah provinsi Kalimantan Timur nomor 02 tahun 2011.