Cardinal tetra, Paracheirodon axelrodi, merupakan ikan hias yang populer di Indonesia dan mancanegara. Penyumbang ikan hias akuarium di Rio Negro, Amerika Selatan. Komoditas ekspor ikan hias ke Amerika, Jepang dan Singapura. Ikan ini sangat sulit dikembangbiakkan di lingkungan aslinya. Informasi ilmiah tentang reproduksi, perkembangan embrio dan larva masih sangat sedikit. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang reproduksi, perkembangan embrio dan larva cardinal tetra. Informasi ini sangat penting untuk meningkatkan perkembangbiakan ikan cardinal tetra dan konservasi ex situ. Sebanyak 20-50 butir telur digunakan untuk mengamati embrio melalui penetasan dengan mikroskop stereo pada perbesaran 50-100x. Embrio diamati dengan mikroskop stereo sebanyak 20-50 butir telur pada perbesaran 1-2,5x. Fekunditas berkisar antara 115 sampai 550 butir telur. Telur berbentuk bulat, transparan, agak lengket dan tenggelam ke dasar. Diameter telur 0,835-2,202 ±3,7 mm saat menetas dan terhidrasi. Panjang larva saat menetas 2,406-2,703 ±86,96 mm. Kuning telur habis setelah 4-5 hari. Bukaan mulut 0,235-0,366 mm cukup untuk memakan nauplii Artemia sp. Larva mulai berenang bebas setelah 4 hari. Perkembangan larva hingga tahap akhir memakan waktu 28-30 hari.Kata Kunci: Embrio, Larva, Perkembangan, Pertumbuhan, Pembiakan, Konservasi The cardinal tetra, Paracheirodon axelrodi, is a popular ornamental fish in Indonesia and abroad. Contributor to ornamental aquarium fish in Rio Negro, South America. Export commodity of ornamental fish to America, Japan and Singapore. This fish is very difficult for breeding in its native environment. There is little scientific information on reproduction, embryonic and larval development. The objective of the research was to obtain information on the reproduction, embryonic and larval development of the cardinal tetra. This information is essential to improve the breeding of cardinal tetra fish and ex situ conservation. A total of 20-50 eggs were used to observe embryos through hatching with a stereo microscope at 50-100x magnification. Embryos were observed with a stereo microscope for 20-50 eggs at 1-2.5x magnification. Fecundity ranged from 115 to 550 eggs. Eggs are round, transparent, slightly sticky and sink to the bottom. Egg diameter 0.835-2.202 ±3.7 mm at hatching and hydration. Larval length at hatching 2.406-2.703 ±86.96 mm. Yolk depleted after 4-5 days. Mouth opening of 0.235-0.366mm is sufficient for consuming the Artemia sp. nauplii. Larvae start swimming freely after 4 days. Larval development to the final stage takes 28-30 days.Keywords: Embryo, larva, development, growth, breeding, conservation