Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT II DAN TINGKAT III DALAM MENGHADAPI UJIAN OSCE PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN Fitri Amelinda; Rully Annisa; Uus Husni Mahmud
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Edisi Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v9i1.1170

Abstract

PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT II DAN TINGKAT III DALAM MENGHADAPI UJIAN OSCE PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN Fitri Amelinda F1, Rully Annisa2, Uus Husni2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Latar Belakang Penelitian: Rasa cemas sering dialami mahasiswa keperawatan salah satunya saat menghadapi ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE).OSCE adalah suatu format uji untuk mengetahui kompetensi keterampilan mahasiswa. Tata caranya mahasiswa diminta untuk mendemonstrasikan skillsnya di hadapan penguji. OSCE merupakan salah satu stresor yang memicu timbulnya kecemasan pada mahasiwa. Kecemasan adalah suatu keadaan patologis yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda somatik Mahasiswa yang mengalami kecemasan ini dengan rentang cemas tinggi, cemas sedang dan cemas ringan. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat II dan tingkat III dalam menghadapi ujian OSCE Prodi Ilmu Keperawatan FIKES UMC Metode: menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, dengan menggunakan pengambilan sampel yaitu teknik total sampling. Dengan Jumlah sampel 76 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan alat ceklis skala TAI-G yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Teknis analisa menggunakan Uji Independent T-test Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Independent T-tes Nilai p = 0,710 (dimana p>0,05) maka dapat disimpulkan tidak adanya perbedaan kecemasan yang signifikan pada mahasiswa Ilmu Keperawatan FIKES UMC tingkat II dan tingkat III, nilai t hitung -1,235 yang menunjukan bahwa tingkat kecemasan pada tingkat II lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat III dalam menghadapi ujian OSCE Kesimpulan: Pada mahasiswa tingkat II memiliki tingkat kecemasan sedang sebanyak sebanyak 14 responden (53,8%) sedangkan pada tingkat III sebanyak 33 responden (66%). Tidak adanya perbedaan tingkat kecemesan yang sigifikan pada mahasiswa tingkat II dan Mahasiswa tingkat III dalam menghadapi ujian OSCE Prodi Ilmu Keperawatan FIKES UMC. Kata kunci: Kecemasan, OSCE
Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RS Paru Provinsi Jawa Barat Sri Widyawati; Uus Husni Mahmud; Rully Annisa
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Edisi Juli-Desember 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v8i2.1193

Abstract

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RS Paru Provinsi Jawa Barat Sri Widyawati1, Uus Husni Mahmud2, Rully Annisa2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Latar Belakang :Rumah sakit merupakan salah satu bentuk organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat. Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup semua aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat . Rumah sakit dituntut harus dan mampu mewujudkan pelayanan yang efisien, efektif dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan .Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Paru Provinsi Jawa Barat tahun 2018.Metode Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional (potong lintang). Jumlah responden nya ada 39 orang. Kesimpulan dari penelitian ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap Rumah Sakit Paru Provinsi tahun 2018 dengan p value= 0,005 Kata Kunci : Mutu Pelayanan Keperawatan, Kepuasan Pasien
Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Kepatuhan Dalam Pencegahan HAI’s di Ruang Rawat Inap Rs Sumber Waras Cirebon Tahun 2018 Yuli Yulianti; Uus Husni Mahmud; Rully Annisa
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): Edisi Januari-Juni 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v8i1.1196

Abstract

Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Kepatuhan Dalam Pencegahan HAI’s di Ruang Rawat Inap Rs Sumber Waras Cirebon Tahun 2018 Yuli Yulianti1, Uus Husni Mahmud2 dan Rully Annisa2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Latar Belakang : Laporan infeksi nosokomial tahun 2009 – 2012 yang dikeluarkan oleh The Oregon Health Authority (2013) menyebutkan infeksi nosokomial dapat menyebabkan meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dirumah sakit. Infeksi yang berasal dari rumah sakit atau disebut juga dengan istilah Hospital Acquired Infection (Health care Assosiated Infections/ HAIS). Insidensi HAI’s di rumah sakit di Dunia mencapai 9% (variasi 3 –21%) atau lebih 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia mendapatkan HAI’s. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pencegahan infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s) di ruang rawat inap Rumah Sakit Sumber Waras. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 53 responden. Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (67,9%) dan sebagian besar kepatuhan dalam pencegahan infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s) berada pada kategori patuh (83%). Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-Square test didapatkan nilai (p-value: 0,000 a ? 0,05). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pencegahan infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s) di ruang rawat inap Rumah Sakit Sumber Waras Tahun 2018. Saran : Disarankan pihak rumah sakit dapat meningkatkan pengawasan kepatuhan perawat dalam penerapan pengendalian infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s). Kata Kunci : pengetahuan, kepatuhan, infeksi didapat dari rumah sakit
Hubungan Gaya Belajar Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Tingkat III Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon Husnul Khotimah; Rully Annisa; Uus Husni Mahmud
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): Edisi Januari-Juni 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v8i1.1198

Abstract

Hubungan Gaya Belajar Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Tingkat III Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon , , Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Latar Belakang: Prestasi belajar masih tetap menjadi indikator untuk menilai tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses belajar. Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor pendekatan belajar (gaya belajar). Prestasi yang baik dapat mencerminkan gaya belajar yang baik karena dengan mengetahui dan memahami gaya belajar yang terbaik bagi dirinya akan membantu mahasiswa dalam belajar sehingga yang dihasilkan akan maksimal.Prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi atau rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Tujuan:Untuk mengetahuiHubungan Gaya Belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Tingkat III Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen gaya belajar David Kolb. Teknik sampel menggunakan teknik total sampling. Teknis analisa pada penelitian ini menggunakan uji Fisher. Hasil: Berdasarkan hasiluji Fisher diperoleh bahwa nilai p value = 0,01 (p value < 0,05) yang berarti Ha diterima yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)Mahasiswa Tingkat III Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Kesimpulan: Dari hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki gaya belajar tipe diverger dibandingkan dengan assimilator, konverger dan akomodator. Sedangkan pada prestasi belajar mahasiswa sebagian besar memiliki prestasi belajar sangat memuaskan. Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)mahasiswa tingkat III Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Kata Kunci : Gaya Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif, Mahasiswa Keperawatan
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia PraSekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan Fathonatun Nur Rohmah; Uus Husni Mahmud; Leya Indah Permatasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Edisi Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v9i1.1203

Abstract

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia PraSekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan Fathonatun Nur Rohmah1, Uus Husni Mahmud2,Leya Indah Permatasari2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Latar Belakang :Masa prasekolah merupakan masa kritis yang perlu mendapat perhatian lebih besar dari orang tuanya. Kendala atau masalah yang paling banyak dialami pada masa tumbuh kembang usia pra sekolah tersebut adalah toilet training.Kesuksesan toilet training dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah pola asuh orang tua.Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan tahun 2018. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.Uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan uji Chi-Square (parametrik).Populasi penelitian adalah orang tua diRA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan sebesar 27 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik total sampling. Hasil : hasil penelitian didapatkan mayoritas orang tua menerapkan pola asuh demokrasi yaitu berjumlah 17 responden (63 %), dan mayoritas orang tua yang menerapkan keberhasilan toilet training baik yaitu berjumlah 20 responden (74,1 %). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p-value 0.235 (p< 0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan tahun 2018. Kata Kunci : Pola Asuh; Keberhasilan Toilet Training.
Edukasi Pencegahan Pre Eklampsia Dan Determinan Post Partum Blues Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak Liliek Pratiwi; Uus Husni Mahmud; Ito Wardin; Harnanik Nawangsari; Maharnani Tri Puspitasari
Masyarakat Mandiri : Jurnal Pengabdian dan Pembangunan Lokal Vol. 1 No. 3 (2024): Juli: Masyarakat Mandiri : Jurnal Pengabdian dan Pembangunan Lokal
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/masyarakatmandiri.v1i3.285

Abstract

Introduction: According to the Indonesian Health Profile (2021), preeclampsia or eclampsia, bleeding, and COVID-19 caused the highest number of maternal deaths in 2021. In 2022, the maternal mortality rate in Indonesia reached 183 deaths per 100,000 live births, with preeclampsia as the main cause. One of the most common maternal health problems in Indonesia is preeclampsia, which has a high incidence rate and causes dangerous complications for the mother and baby. Research and prevention efforts continue to be needed to reduce maternal mortality in Indonesia. Apart from disorders during pregnancy, we as academics who continue to be pro-active in community service activities in our field, must also pay attention to post-partum health. The incidence of postpartum blues in Indonesia will reach 50-70% in 2023. According to WHO, around 10% of pregnant women and 13% of new mothers experience mental health disorders, especially depression. Risk factors that increase the possibility of postpartum blues are the mother's young age, lack of support from her husband, and a difficult economic situation. Method: The method used in this activity is lecture and discussion, using power points and leaflets. Target: Women of Childbearing Age (WUS), pregnant women and post partum mothers. Results: After the educational activity, participants asked several questions, such as how to know whether a pregnant woman is experiencing problems, how many times should she have an examination, and what should the family do if the mother seems stressed after giving birth. With the aim of improving the welfare of pregnant women and babies, Family Centered Maternity Care (FCMC) is a midwifery approach that involves the family. This approach provides good social support to pregnant women, which can help them deal with stress and anxiety that may occur during pregnancy, childbirth and the postpartum period. In addition, pregnant women and their families are given the opportunity to actively participate in decision-making regarding health care, so that they can take responsibility for their own health. Conclusion: When Women of Childbearing Age (WUS) have good knowledge, attitudes and behavior, they will produce a generation of healthy and intelligent children. Health workers and the public must pay attention to the four Ts: too young, too old, too much, and too close. Antenatal visits and postpartum visits, which are types of physical examinations during pregnancy, are well carried out in first-level health facilities.