Leya Indah Permatasari
Universitas Muhammadiyah Cirebon

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Upaya Pencegaham Komplikasi Hipertensi pada Lansia di Upt Puskesmas Dukupuntang Kabupaten Cirebon Chanti Ratna; Leya Indah Permatasari; Fitri Alfiani
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Edisi Juli-Desember 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v8i2.1188

Abstract

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Upaya Pencegaham Komplikasi Hipertensi pada Lansia di Upt Puskesmas Dukupuntang Kabupaten Cirebon Chanti Ratna1, Leya Indah Permatasari2, Fitri Alfiani2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Semakin tingginya usia harapan hidup, maka semakin tinggi pula faktor resiko terjadinya berbagai masalah kesehatan stroke, gagal jantung, gagal ginjal. Masalah umum yang dihadapi lansia adalah rentannya kondisi fisik lansia terhadap berbagai penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar serta menurunnya efesiensi mekanisme homeostastis,oleh sebab itu para lansia sangat rentan sekali terkena penyakit. Menurut Taylor (2002) dalam Reta (2007) mengemukakan bahwa dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga lain berupa barang, jasa, dorongan, motivasi, empati, informasi, atau nasehat yang mana penerima dukungan akan merasa disayangi, dihargai, dan tentram oleh keakraban yang didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosi dan efek perilaku bagi penerima. Desain penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional yaitu suatu pendekatan dimana pengukuran variabel-variabel yang diteliti dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Arikunto, 2010). Dengan sampel 60 orang dengan tehnik pengambilan sampel cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuwesioner oleh responden. Kata kunci : Dukungan keluarga, lansia, hipertensi
Perbandingan Efektifitas Pemberian Jus Mentimun dan Jus Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka Mirra Rizka Fauziah; Leya Indah Permatasari; Asep Novi Taufik Firdaus
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): Edisi Januari-Juni 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v8i1.1199

Abstract

Perbandingan Efektifitas Pemberian Jus Mentimun dan Jus Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka Mirra Rizka Fauziah1, Leya Indah P2, Asep Novi Taufik Firdaus2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Perubahan gaya hidup sebagian besar banyak yang mengalami peningkatan angka kesakitan yang cenderung meningkat salah satu faktornya yaitu4 perubahan fertilitas, gaya hidup dan kurang olahraga. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang umum dimasyarakat. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis dan jika dibiarkan, penyakit ini dapat menganggu fungsi organ-organ vital. Pengobatan telah dilakukan dengan farmakologi dan non farmakologi. Mentimun memiliki kalium dan magnesium sedangkan belimbing mengandung kalium dan natrium yang berefek terhadap penurunan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemberian jus mentimun dan belimbing manis teradap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan design quasy eksperiment dengan two group pre-post test design dengan jumlah sample 30 responden. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik simple random sampling. Tekanan darah diukur menggunakan sphygnomanometer. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata perbedaan MAP sebelum dan sesudah pemberian jus mentimun sebesar 13,11 sedangkan pada belimbing nilai rata-rata perbedaan MAP sebelum dan sesudah pemberian sebesar 10,00. Berdasarkan uji statistik Independent T Test diperoleh P value 0,653 (P<0,05). Berarti tidak ada perbedaan MAP sesudah antara mentimun dan belimbing. Kesimpulan mentimun dan belimbing sama baiknya terhadap penurunan tekanan darah tetapi melihat dari perbandingan kedua nya yang lebih efektif adalah jus belimbing dengan nilai rata-rata MAP adalah lebih kecil dibanding jus mentimun sehingga belimbing lebih baik dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Saran : Diharapkan kepada pasien mempu mengontrol tekanan darahnya dan membuat jus mentimun atau jus belimbing dalam penurunan tekanan darah. Kata Kunci : Tekanan darah, Jus mentimun, Jus belimbing, Hipertensi.
Pengaruh Terapi Musik Keroncong Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Kelompok Usia Lanjut Di Panti Wreda Kota Cirebon Tahun 2019 Rohmatun Ummah; Leya Indah Permatasari; Liliek Pratiwi
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): Edisi Januari-Juni 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v8i1.1201

Abstract

Pengaruh Terapi Musik Keroncong Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Kelompok Usia Lanjut Di Panti Wreda Kota Cirebon Tahun 2019 , , Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 Abstrak Latar Belakang Penelitian:Salah satu gangguan psikologis pada lanjut usia adalah insomnia. Insomnia merupakan suatu keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas, dengan keadaan tidur yang hanya sebentar dan susah tidur (Trilia, 2013)Gejala insomnia diantaranya adalah sulit untuk memulai tidur, terbangun pada malam hari, bangun lebih awal, merasa ngantuk disiang hari, dan merasa tidak segar saat bangun pada pagi hari. Upaya untuk menurunkan insomnia pada lansia yaitu salah satunya dengan menggunakan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi memiliki efek yang cepat, akan tetapi jika diberikan dalam waktu jangka panjang dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan lansia (Majid, 2014). Pada dasarnya, banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia selain obat tidur, Salah satu terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan pemberian terapi musik keroncong (Harmat, 2008). Tujuan Penelitian: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik keroncong terhadap penurunan tingkat insomnia pada kelompok usia lanjut di Panti Wreda Kota Cirebon. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan one-grouppretest-posttest design tanpa adanya kelompok kontrol.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Panti Wreda Kota Cirebon berjumlah 41 lansia. Tehnik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling, dengan jumlah sampel 17 lansia yang sudah memenuhi kriteria. Hasil: Berdasarkan Uji Paired t Test didapatkan hasil nilai p=0,000 (p <0,05), artinya ada pengaruh terapi musik keroncong terhadap penurunan tingkat insomnia pada kelompok usia lanjut di Panti Wreda Kota Cirebon. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian terapi musik keroncong terhadap penurunan tingkat insomnia pada kelompok usia lanjut di Panti Wreda Kota Cirebon. Kata kunci: Insomnia, Lanjut Usia, Terapi Musik Keroncong
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia PraSekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan Fathonatun Nur Rohmah; Uus Husni Mahmud; Leya Indah Permatasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Edisi Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jik umc.v9i1.1203

Abstract

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia PraSekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan Fathonatun Nur Rohmah1, Uus Husni Mahmud2,Leya Indah Permatasari2 Mahasiswa S1 Keperawatan UMC1, Dosen FIKes2 ABSTRAK Latar Belakang :Masa prasekolah merupakan masa kritis yang perlu mendapat perhatian lebih besar dari orang tuanya. Kendala atau masalah yang paling banyak dialami pada masa tumbuh kembang usia pra sekolah tersebut adalah toilet training.Kesuksesan toilet training dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah pola asuh orang tua.Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan tahun 2018. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.Uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan uji Chi-Square (parametrik).Populasi penelitian adalah orang tua diRA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan sebesar 27 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik total sampling. Hasil : hasil penelitian didapatkan mayoritas orang tua menerapkan pola asuh demokrasi yaitu berjumlah 17 responden (63 %), dan mayoritas orang tua yang menerapkan keberhasilan toilet training baik yaitu berjumlah 20 responden (74,1 %). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p-value 0.235 (p< 0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di RA Lebah Nursa’adah Desa Wilanagara Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan tahun 2018. Kata Kunci : Pola Asuh; Keberhasilan Toilet Training.
Model Intervensi Self and Community Empowerment pada Pasien dengan Penyakit Kronis: A Systematic Review Maulida Nurapipah; Leya Indah Permatasari; Rizaluddin Akbar
Jurnal Gawat Darurat Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Gawat Darurat: Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/jgd.v4i2.668

Abstract

Penyakit kronis merupakan penyakit yang menjadi beban ganda bagi semua orang di seluruh dunia terutama di Indonesia. Penyakit kronis juga bisa menyebabkan kecacatan dengan menimbulkan gejala-gejala pada penderitanya. Angka kejadian terhadap penyakit kronis di Indonesia semakin mengalami peningkatan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 dibandingkan dengan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013, penyakit kronis tersebut diantaranya yaitu  stroke, kanker, diabetes melitus, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi. Berdasarkan hasil permasalahan diatas, maka pentingnya dilakukan systematic review tentang model intervensi self-dan community empowerment pada klien dengan penyakit kronis. Pencarian literatur dilakukan dnegan beberapa database seperti Google Scholar, EBSCO, PROQUEST dan PubMed, dalam pencarian literatur memiliki kriteria inklusi seperti peer-review artikel tahun publikasi 2009-2019. Berdasarkan analisis dari 10 literatur ditelaah dengan melihat hasil penelitian yang sesuai dengan topik tentang pemberdayaan masyarakat pada pasien dengan penyakit kronis. Mengontrol perilaku hidup merupakan salah satu bentuk tanggung jawab penderita terhadap dirinya sendiri. Salah satu strategi yang digunakan yaitu empowerment  yang bisa dikembangkan pada penderitapenyakit kronis untuk meningkatkan kontrol terhadap penyakitnya dengan cara meningkatkan aktivitas fisik, memperbaiki pola makan sehat dan meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik dan sejahtera. Berdasarkan hasil telaah literatur yang dilakukan, bahwa model self-dan community empowerment pada masyarakat sangatlah penting dilakukan di pelayanan kesehatan primer utamanya oleh perawat komunitas, hal tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan penyakit kronis dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merubah pola hidup dengan yang baik juga dapat menurunkan angka kejadian penyakit kronis.