Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Mengapa terjadi Peningkatan Tuberculosis Multi-Drug Resistant pada Pasien Tuberculosis?: A Literature Review Rizaluddin Akbar; Titiek Hidayati
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1238

Abstract

TB merupakan penyakit infeksi menular yang bisa menyebabkan berbagai organ rusak, terutama paru-paru. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan Indonesia berada di posisi ke-2 dengan kasus TBC peringkat 5 besar di dunia. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena bila pengobatan tuberkulosis tidak dilakukan dengan benar, maka bakteri tuberkulosis akan menjadi resisten terhadap pengobatan tersebut, yang disebut dengan multi drug resistant tuberculosis atau MDR-TB. Tujuan literartur riview ini untuk mengetahui hal hal yang berkaitan dengan peningkatan tuberculosis multi drugs rasistant atau TB-MDR pada pasien TB.Dalam pencariannya menggunakan database yang relevan, seperti : SageJournals, ProQuest, Jstor dan NCBI dengan menggunakan kata-kata : Tuberculosis Multi drug resistant “AND” Risk Factors “AND” Tb Patient “OR” Tuberculosis Patient dengan batasan tahun publikasi 5 tahun terakhir yaitu tahun 2015-2020. Berdasarkan hasil literature review dari 6 artikel yang telah dilakukan, ada beberapa hasil yang ditemukan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi TB-MDR, yaitu status gizi yang kurang, tidak patuh, faktor usia, jenis kelamin laki-laki, pelaksanaan pengobatan DOTS yang tidak teratur. Peningkatan TB-MDR pada pasien TB berkaitan dengan status gizi, kepatuhan terhadap pengobatan, individu imigran, jenis kelamin laki-laki dan usia 30-45 tahun.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI DESA CIGUGUR KIDUL KECAMATAN PUSAKAJAYA KABUPATEN SUBANG Sopiyah Nurwati; Rizaluddin Akbar; Asep Novi Taufiq
Plyometric : Jurnal Sains dan Pendidikan Keolahragaan Vol 1 No 2 (2021): Vol 1 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Prodi Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.009 KB) | DOI: 10.32534/ply.v1i2.3073

Abstract

Menua dapat terjadi pada seluruh manusia selama hidup dan dapat mengakibatkan beberapa perubahan diantaranya penurunan fisik, mental, sosial, spiritual, intelektual, pemenuhan kebutuhan aktivitas fisik, danpenurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif dapat ditandai dengan adanya perubahan presepsi, hambatan berkomunikasi, gangguan memori, penurunan fokus dan hambatan dalam melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif padalansia di Desa Cigugur Kidul Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian sejumlah 87 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner Activity Scale For The Elderly (PASE) dan Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat berupa uji normalitas dan ujichisquare. Hasil penelitian didapatkan bahwa setengah responden aktivitas fisik kurang mengalami ada gangguan fungsi kognitif sejumlah 43 responden (49,4%) dan sebagian respon aktivitas fisik baik mengalami tidak ada gangguan fungsi kognitif sejumlah 29 orang (33,3%). Hasil uji Chi-Square yang menunjukan bahwa hasil nilai p-value = 0,000 dimana p-value ? 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik denga fungsi kognitif lansia di Desa Cigugur Kidul Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang. Kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh lansia dapat menyebabkan penurunan pada fungsi kognitif.
Model Intervensi Self and Community Empowerment pada Pasien dengan Penyakit Kronis: A Systematic Review Maulida Nurapipah; Leya Indah Permatasari; Rizaluddin Akbar
Jurnal Gawat Darurat Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Gawat Darurat: Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/jgd.v4i2.668

Abstract

Penyakit kronis merupakan penyakit yang menjadi beban ganda bagi semua orang di seluruh dunia terutama di Indonesia. Penyakit kronis juga bisa menyebabkan kecacatan dengan menimbulkan gejala-gejala pada penderitanya. Angka kejadian terhadap penyakit kronis di Indonesia semakin mengalami peningkatan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 dibandingkan dengan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013, penyakit kronis tersebut diantaranya yaitu  stroke, kanker, diabetes melitus, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi. Berdasarkan hasil permasalahan diatas, maka pentingnya dilakukan systematic review tentang model intervensi self-dan community empowerment pada klien dengan penyakit kronis. Pencarian literatur dilakukan dnegan beberapa database seperti Google Scholar, EBSCO, PROQUEST dan PubMed, dalam pencarian literatur memiliki kriteria inklusi seperti peer-review artikel tahun publikasi 2009-2019. Berdasarkan analisis dari 10 literatur ditelaah dengan melihat hasil penelitian yang sesuai dengan topik tentang pemberdayaan masyarakat pada pasien dengan penyakit kronis. Mengontrol perilaku hidup merupakan salah satu bentuk tanggung jawab penderita terhadap dirinya sendiri. Salah satu strategi yang digunakan yaitu empowerment  yang bisa dikembangkan pada penderitapenyakit kronis untuk meningkatkan kontrol terhadap penyakitnya dengan cara meningkatkan aktivitas fisik, memperbaiki pola makan sehat dan meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik dan sejahtera. Berdasarkan hasil telaah literatur yang dilakukan, bahwa model self-dan community empowerment pada masyarakat sangatlah penting dilakukan di pelayanan kesehatan primer utamanya oleh perawat komunitas, hal tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan penyakit kronis dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merubah pola hidup dengan yang baik juga dapat menurunkan angka kejadian penyakit kronis.
HUBUNGAN MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI INDONESIA : LITERATURE REVIEW Juliati, Asri; Pratiwi, Liliek; Akbar, Rizaluddin
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 6, No 2 (2023): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v6i2.12266

Abstract

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber kehidupan anak yang sangat penting dalam kehidupan pertama anak dimana ASI mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI eksklusif merupakan nutrisi sangat terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif dengan cara menyusui merupakan proses ilmiah yang berdampak baik bagi bayi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu Motivasi Ibu. Ketika seorang ibu memilki motivasi yang baik maka seorang ibu akan sesantiasa selalu berusaha untuk menyusui bayinya. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi, yaitu faktor internal dan eksternal. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Hubungan Motivasi Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi kepustakaan (Study Literature Review) degan mengambil data yang telah diterbitkan dengan situs terpercaya pada penelitian nasional. Berdasarkan hasil penelitian melalui review penelitian yang telah dilakukan peneliti mendapatkan 6 penelitian nasional yang masuk dalam kriteria inklusi dengan hasil terdapat hubungan Motivasi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Indonesia. Dari penelitian ini maka, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan Motivasi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Indonesia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pengobatan Pada Pasien Tuberculosis (TB) Multidrugs Resistant (MDR): Literature Review Akbar, Rizaluddin; Hidayati, Titiek
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 15, No 1 (2024): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v15i1.930

Abstract

Latar Belakang : WHO memprediksi prevalensi TB MDR kurang lebih total kasus sebanyak 440.000 per tahun di dunia dan angka kematian yang cukup tinggi yaitu sekitar 150.000. Indonesia menduduki rangking ke 8 dari 27 negara–negara yang mempunyai beban tinggi dan prioritas kegiatan untuk TB MDR/XDR. Beban TB MDR di 27 negara ini menyumbang 85% dari beban TB MDR global. Kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan memegang peranan penting dalam keberhasilan pengobatan tuberkulosis karena dapat menimbulkan resistensi terhadap kuman tuberkulosis sehingga obat anti tuberkulosis (OAT) tidak dapat mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis atau disebut Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).Tujuan  : untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien Tuberculosis (TB) Multidrugs Resistant (MDR).Metode : Literatue ini menggunakan pencarian online menggunakan data base yang digunakan penulis antara lain yaitu PubMed,  Wiley Online Library, Science Direct Google Schoolar dengan batasan tahun publikasi 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2015 sampai 2020. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literarut yaitu “Medication Adherence” AND “Tuberculosis MDR Patient” AND “faktors” AND “multi drugs resistant”.Hasil : Penelusuran awal mendapatkan hasil artikel sejumlah 7.135 yang menunjukkan korelasi tinggi terhadap topik yang akan direview. Hasil akhir artikel yang memenuhi syarat sejumlah 14 artikel kemudian disintesis dan dikaji kualitasnya dengan tools yaitu Joanna Briggs Institute (JBI).Kesimpulan :  Faktor kepatuhan pengobatan pada literature yang sudah direview  antara lain faktor lingkungan, faktor individu, faktor demografik, faktor interpersonal, faktor ekonomi.Factors Affecting Adherence With Treatment In Tuberculosis (TB) Patients Multi Drugs Resistant (MDR) : Literatur Review Background: WHO predicts the prevalence of MDR TB of approximately 440,000 total cases per year in the world and a fairly high mortality rate of around 150,000. Indonesia was ranked 8th in 27 countries with high burden and priority for MDR / XDR TB activities. The burden of MDR TB in these 27 countries accounts for 85% of the global MDR TB burden. Patient compliance with treatment plays an important role in the treatment of tuberculosis because it can cause resistance to tuberculosis germs so that anti-tuberculosis drugs (OAT) cannot prevent the spread of tuberculosis or it is called Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).Purpose: The aim of the literature review is to determine the factors that influence the treatment of multidrugs resistant (MDR) tuberculosis (TB) patients.Method: This statue uses an online search using databases used by the author, including PubMed, Wiley Online Library, Google Schoolar Science Direct with a publication year limit for the last 5 years, from 2015 to 2020. The keyword used in literary search is "Medication. Adherence "AND" MDR Tuberculosis Patients"AND" Factors "AND"multi-drug resistance ".Results: The initial search resulted in 7,135 article results which indicated a high level of the topic being reviewed. The final results of the articles that meet the requirements of 14 articles are then synthesized and assessed for quality using a tool, namely the Joanna Briggs Institute (JBI).Conclusion: Treatment factors in the reviewed literature include environmental factors, individual factors, demographic factors, interpersonal factors, and economic factors. 
Comparison Of Loneliness Rates In Elderly People Living At Home And Elderly People Living In Nursing Homes In Cirebon City Arisanty Latifah, Riza; Sukati, Dewi Endang; Akbar, Rizaluddin
Jurnal Medisci Vol 2 No 1 (2024): Vol 2 No 1 August 2024
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/medisci.v2i1.375

Abstract

Loneliness is an emotional and mental condition characterized by a feeling of isolation and a lack of meaningful bonds with others, which will then be accompanied by a variety of negative  emotions such as anxiety, depression, dissatisfaction, self-blame and unhappiness. The loneliness felt by the elderly focuses more on the lack of contact and social role in the family, in society, and in the work environment. This study aims to identify the level of loneliness of the elderly who live in the house and who are lonely in the nursing home in Cirebon City. This study method is a comparative study method using a quantitative approach. In this study, the number of samples used was 33 samples from the elderly living in the nursing home and as many as 100 samples of the elderly living at home and meeting the exclusion and inclusion criteria that were in line with the study objectives. The sampling technique uses Simple Random Sampling. The research instrument used was  the University of California of Los Angeles (UCLA) Loneliness Scale questionnaire. The results of the analysis using  the Mann-Whitney  test showed a significant score (p=0.000 <0.05) providing evidence that there was a comparison of loneliness levels between the elderly living at home and in nursing homes. The conclusion that can be drawn in this study is that there is a comparison of loneliness levels in the elderly who live at home and in nursing homes. Researchers suggest investigating family function on the degree of loneliness for the elderly
Studi Hubungan Interaksi Sosial Terhadap Tingkat Kesepian Lansia Witon, Witon; Permatasari, Leya Indah; Akbar, Rizaluddin
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 7 No. 2 (2024): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v7i2.382

Abstract

The social service home for the elderly in Klampok Brebes faces challenges in the social interaction of the elderly within it. Some elderly people actively interact, have social networks, and feel comfortable in the nursing home environment. However, there are also elderly people who are less enthusiastic about interacting, feel bored, and are even indifferent to the people around them. The existence of conflict between the elderly and the formation of groups within the orphanage can be the main cause of the lack of social interaction, this can trigger the elderly to experience feelings of loneliness. The aim of this research is to determine the relationship between social interaction and loneliness for elderly people living in the Klampok Brebes Social Services Home for the Elderly. This type of research is quantitative research with a cross sectional design. Data were collected using the Social Interaction questionnaire and the UCLA Loneliness Scale Version 3. The research population was 56 respondents. The sampling technique was total sampling with a total of 56 respondents. Statistical tests use Spearman Rank. The research tool is a structured questionnaire with a Likert scale. The results of the analysis based on the Spearman Rank test show that the p value (0.000) < 0.05 means that there is a significant relationship between social interaction and loneliness of the elderly at the Klampok Brebes Elderly Social Services Home.