Nurpatria Nurpatria, Nurpatria
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Geogebra untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika Pada Mahasiswa Baru Jurusan Teknik Mesin Unram Nurchayati, Nurchayati; Hendry Sakke Tira; Yesung Allo Padang; Nurpatria, Nurpatria; Arif Mulyanto
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 7 No. 1 (2025): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v7i1.209

Abstract

Some mathematical objects are abstract. Psychological studies state that children learn concrete things more easily than abstract things. The problem of lack of understanding of mathematical material, especially geometry, both two-dimensional and three-dimensional, also occurs among students. For this reason, the solution offered is training in using Geogebra software to display two- and three-dimensional geometry visually and more realistically. So it can be easier to understand. And this needs to be given to new students as preparation for taking the next lecture at Mechanical Engineering, Mataram University. The implementation of this service is divided into several stages. The first is the preparation of practical instructions for operating Geogebra and questionnaires. Provide tests to measure understanding of basic mathematical concepts, both before and after training. Provide a questionnaire to determine learning motivation before participating in training. Next, provide training on using the Geogebra application/software in solving mathematical problems to participants. Apart from that, participants were also given a questionnaire to find out whether this training was useful for participants and whether this training could motivate participants to learn after attending the training. From the results of observations during the training, the participants were very enthusiastic about taking part, as evidenced by the responses from the participants, both those who asked questions and those who answered the instructor's questions regarding the answers to the questions given. The results of the questionnaire showed that by using Geogebra software it was easier and faster for participants to solve the questions. geometry questions, and there was also an increase in scores before and after training.
Alat Pembelah Bambu untuk Meningkatkan Produksi Tusuk Sate di Kelompok Sepakat Bersama, Bengkaung, Batulayar, Lombok Barat Nurchayati, Nurchayati; Yesung Allo Padang; Hendry Sakke Tira; Nurpatria, Nurpatria; Suteja, Suteja
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 7 No. 2 (2025): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v7i2.201

Abstract

Semenjak awal tahun 2022 tepatnya pada bulan Maret, pemerintah Republik Indonesia mulai melonggarkan aturan Covid-19. Dampak positif dari hal tersebut adalah kondisi wisata di Lombok mulai menggeliat lagi. Banyak wisatawan yang mulai berkunjung ke wilayah lombok, NTB. Sehingga perekonomian juga berangsur-angsur membaik. Seiring dengan bangkitnya sektor pariwisata ini, usaha kuliner juga mulai tumbuh lagi. Beberapa kuliner yang terkenal di Lombok adalah Sate Rembiga, sate pusut, sate ikan tanjung dan sate bulayak. Untuk membuat berbagai macam jenis sate ini tentunya sangat membutuhkan tusuk sate. Dusun Seraya desa Bengkaung kecamatan Batu Layar Lombok Barat merupakan salah satu daerah penghasil tusuk sate. Produksi tusuk sate di daerah ini masih dikerjakan dengan alat tradisional. Universitas Mataram sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di kota Mataram yang memiliki sumber daya tenaga ahli dan gudangnya ilmuwan sudah seharusnya menunjukkan peran dan partisipasinya untuk peduli terhadap usaha kecil yang ada disekitar kampus. Jarak kelompok usaha tusuk sate ini tidak terlalu jauh dari Universitas Mataram, sekitar 10 km. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan untuk memberikan penyuluhan dan pengenalan alat bantu agar produksi tusuk sate yang dihasilkan menjadi meningkat. Alat yang diaplikasikan ini adalah alat pembelah bambu, yang mampu meningkatkan produksi tusuk sate. Sebelumnya pekerja dalam membelah satu potong bambu, membutuhkan beberapa kali proses pembelahan. Setelah menggunakan alat pembelah bambu ini dapat dikerjakan lebih cepat. Satu kali proses pembelahan sepotong bambu menggunakan alat pembelah bambu ini menghasilkan 10 bilah bambu, yang artinya jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang dilakukan selama ini oleh pekerja. Hasil Evaluasi pada saat penyuluhan dapat dikatakan berhasil dengan terlihat semangatnya peserta penyuluhan dalam mempraktekkan penggunaan alat ini. Kata kunci: pembelah bambu, tusuk sate