Keragaman genetik yang luas merupakan kunci utama dalam proses seleksi menghasilkan klon-klon karet unggul baru. Program pemuliaan karet untuk menghasilkan klon unggul baru melalui persilangan membutuhkan beberapa tahapan seleksi, yaitu uji progeni F1, uji plot promosi atau uji pendahuluan, uji lanjutan, dan adaptasi lokasi. Tujuan penelitian adalah karakterisasi pertumbuhan dan potensi produksi lateks sebanyak 131 progeni F1 hasil persilangan klon SBW 2020 dengan enam klon tetua jantan berbeda yaitu BPM 1, BPM 107, BPM 109, IRR 24, PB 260, dan SP 217. Karakter pertumbuhan yang diamati adalah lilit batang, tebal kulit batang, dan jumlah ring pembuluh lateks yang di sadap saat umur tiga tahun. Potensi produksi lateks masing-masing progeni dievaluasi dengan metode testateks, sistem sadap S/2 d3, dan aplikasi ethrel 2,5% setiap bulan. Hasil seleksi dengan intensitas 1%, 5%, dan 10% terpilih sebanyak 14 progeni F1. Lima progeni terbaik hasil intensitas seleksi 1% dengan potensi produksi lateks berkisar 23,25 – 49,21 g/p/s dihasilkan dari persilangan SBW 2020 dengan BPM 107 (HP2009G1, HP2009G15, dan HP2009G11) dan SBW 2020 dengan IRR 24 (HP2009G14 dan HP2009G10). Kelima progeni tersebut memiliki pertumbuhan yang jagur dengan lilit batang berkisar 47,8 – 57,7 cm, tebal kulit 4,7-5,8 mm, jumlah pembuluh lateks 4-6 per cm kulit batang, serta respon yang sangat bagus terhadap penambahan stimulan. Selanjutnya progeni terbaik 1% akan di evaluasi pada uji plot promosi dan terbaik 5% dan 10% akan masuk ke uji pendahuluan.