Intan Andriani
Universitas Widya Husada Semarang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI KELUARAN TEGANGAN TABUNG (kVp) PADA PESAWAT SINAR-X MOBILE UNIT HYUNDAI DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN Andriani, Intan; Edi, Sum; Udin, Saif
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v6i2.109

Abstract

Adanya ketidaksesuaian antara tegangan tabung yang diatur pada?control panel?dengan keluaran tegangan tabung akan mempengaruhi kuantitas sinar-X dan kualitas radiograf. Untuk itu penulis melakukan pengujian keluaran tegangan tabung pada pesawat sinar-X?mobile?unit Hyundai di lnstalasi Radiologi RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang belum pernah dilakukan pengujian sehingga belum ada?baseline?data kuantitatif mengenai pengujian keluaran tegangan tabung. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penguj ian tegangan tabung dan hasil pengujian sebagai data kuantitatif dari evaluasi hasil pengujian tegangan tabung pada pesawat sinar-X?mobile?unit Hyundaidi ruang pemeriksaan satu lnstalasi Radiologi RSUD Dr.Soehadi Prijonegoro Sragen.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan observasional partisipatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengujian terhadap keluaran tegangan tabung pesawat sinar-X dengan menggunakan alat ukur?Cobia?smart?R/F?dari nilai keluaran 40 kVp, 50 kVp, 60 kVp, 70 kVp,80 kVp,90 kVp, 100 kVp, 110 kVp dengan nilai mAstetap sebesar 10 mAs.Selanjutnya data pengukuran yang diperoleh diolah dan dianalisa dalam bentuk tabeldan grafik untuk lebih mudah diambiI kesimpulanHasil dari penelitian ini didapatkan bahwa adanya peyimpangan pada 40 kVp sebesar 8,17 o/o , 50 kVp sebesar 3,96 ?/o , 60 kVp sebesar 2,98 ?/o , 70 kVp sebesar 2,27 ?/o, 80 kVp sebesar 3,25 ?/o, 90 kVp sebesar 3,14 ?/o, 100 kVp sebesar 2,14 ?/o dan 110 kvp sebesar 1 ?/o . Persentase penyimpangan keluaran kVp yang dihasilkan oleh pesawat sinar? X tersebut dari 50 kVp - 110 kVp masihdalam batas toleransi penyimpangan yang diizinkan yaitu sebesar <5 ?/o, kecuali pada 40 kVp yang melebihi dari batas toleransi yang telah ditentukan.Kata kunci: Uji Keluaran kVp, Cobia Smart RIF, Pesawat Sinar-X Mobile Unit Hyundai?
PENGUJIAN KOLIMATOR MENGGUNAKAN METODE KAWAT “L” PADA PESAWAT HITACHI TIPE ZU-L3TY DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG Utami, Asih Puji; Suraningsih, Nanik; Andriani, Intan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.248 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v5i1.91

Abstract

Telah dilakukan pengujian kolimator menggunakan metode kawat ?L? yang belum pernah dilakukan uji fungsi ulang pada pesawat Hitachi Tipe ZU-L3TY di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Permata Medika Semarang. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian luas lapangan cahaya kolimator dengan luas lapangan berkas sinar-X.Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan eksperimental. Pengujian kesesuaian luas lapangan cahaya kolimator dengan luas lapangan berkas sinar-X dilakukan pada pesawat Hitachi ZU-L3TY di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Permata Medika Semarang menggunakan metode kawat ?L? dilakukan dengan menggunakan FFD 100 cm dengan luas lapangan cahaya ukuran luas yang lebih kecil dari pada luas kaset. Data dan hasil pengujian ditabulasi, kemudian dianalisa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian luas lapangan cahaya kolimator dengan luas lapangan berkas sinar-X pada pesawat Hitachi ZU-L3TY menunjukkan bahwa ada pergeseran sebesar 2,33% dan penyempitan luas lapangan sebesar 0,66%. Ketidaksesuaian rata-rata terjadi pada sumbu horisontal (x1 + x2) pada pengujian 1, 2, 3 adalah 2,33 cm dengan persentase 2,33%, sedangkan pada sumbu vertikal (y1 + y2) adalah 0,66 cm dengan persentase 0,66%. Penyimpangan yang terjadi pada FFD 100 cm lebih dari 1 mm atau sudah melewati batas toleransi 1% dari FFD.?Kata kunci : Kolimator, Kesesuaian, Kawat ?L?
TEKNIK PEMERIKSAAN STERNOCLAVICULAR JOINT METODE HOBBS VIEW DENGAN INDIKASI DISLOKASI DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAHSAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA Rosidah, Siti; Andriani, Intan; Utami, Asih Puji
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.187 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v4i2.90

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sternoclavicular joint yang kasus cedera sternoclavicular joint juga jarang terjadi. Teknik pemeriksaan sternoclavicular joint dengan indikasi dislokasi dengan proyeksi postero anterior metode Hobbs View di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R Soeharso Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan teknik pemeriksaan sternoclavicular joint metode Hobbs View dan untuk menjelaskan efektifitas penggunaan proyeksi Hobbs View dalam menegakkan diagnosaPenelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengambil data primer yaitu hasil observasi, wawancara dari dokter pengirim, radiografer, dan dokter spesialis radiologi, data sekunder berupa lembar permintaan, hasil bacaan dokter, rekam medis, dan hasil radiograf. Setelah semua data terkumpul, dilakukan reduksi, kuotasi dan pengolahan data, kemudian ditarik kesimpulan.Hasil penelitian diperoleh teknik yang digunakan dalam pemeriksaan sternoclavicular joint dengan indikasi dislokasi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta adalah proyeksi Hobbs View. Keefektifan dari proyeksi Hobbs view adalah dapat menampilkan gambaran sternoclavicular joint secara lebih jelas, memastikan adanya dislokasi sternoclavicular joint, serta menentukan posisi atau jenis dari dislokasi tersebut?Kata kunci : Teknik pemeriksaan, jenis dislokasi, keefektifan proyeksi Hobbs View.
PROSEDUR PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA PADA KASUS CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA) BLEEDING DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT TK.II 04.05.01 DR. SOEDJONO MAGELANG Utami, Asih Puji; Andriani, Intan; Budiwati, Trisna
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.678 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v4i2.88

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang. Pada pemeriksaan ini menggunakan metode satu range dari basic cranii sampai vertex dengan slice thicknessnya 10 mm, sedangkan pada teori dijelaskan bahwa pemeriksaan CT Scan kepala menggunakan dua range, range pertama dari basic cranii sampai pars petrosum dengan slice thickness 2-5 mm, range kedua dari pars petrosum sampai vertex dengan slice thickness 10 mm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding dan untuk mengetahui alasan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang menggunakan teknik satu range dengan slice thicknes 10 mm.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dikumpulkan dalam bentuk transkip, kemudian dilakukan reduksi. dimana data yang telah dikumpulkan kemudian diseleksi dan dipilih, sehingga data yang diperlukan saja yang digunakan dalam bentuk tabel kategorisasi. Setelah reduksi, maka dilakukan koding terbuka. Koding terbuka dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan validitas dari data yang sudah terkumpul. Selanjutnya dilakukan penyajian data menggunakan kuotasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran.Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang menggunakan satu range dengan slice thicknes 10 mm menurut radiografer karena untuk mempersingkat waktu scanning dan juga untuk meminimalisir dosis radiasi yang diterima oleh pasien, sedangkan menurut radiolog karena pertimbangan dari aspek radiasi dan biaya. Kata kunci : CTScan kepala, CerebrovascularAccident (CVA) Bleeding, satu range, slice thicknes 10 mm.
PENENTUAN CT DOSE INDEX (CTDI) UNTUK VARIASI SLICE THICKNESS DENGAN PROGRAM DOSXYZNRC Andriani, Intan; Anam, Choirul; Setiawati, Evi
BERKALA FISIKA Vol 15, No 3 (2012): Berkala Fisika
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.558 KB)

Abstract

The calculation of CT dose and CTDI has been done by using DOSXYZnrc software. Two kinds of phantoms have been used, i.e air and PMMA phantoms. The volume of phantoms 16 x 16x 16 cm3. The simulation carried out at 120 kV and the particles source 106. The calculation ofdose at the mid of phantom at the z axis, every voxel 0,2 x 0,2 x 0.2 mm3. The  variation of slicethickness were 5 mm, 10 mm, 15 mm and 20 mm. The dosages at every point then were plotted tofind out dose profile, and then were integrated to find out the CTDI. It was obtained that the peakvalue  on the air phantom has a higher value than the PMMA phantom. In the air phantom at theslice thickness of 5 mm, 10 mm, 15 mm and 20 mm were 68.28%, 80.49%, 90.91%, 99.86%. Whilein PMMA were 63.68%, 77.42%, 89.32%, 100%. At the penumbral region, it was obtained thatdosage at the PMAA phantom has a higher than the air phantom. CTDI from the PMAA phantomwas 212.50% and the air phantom was 184%. It was obtained that CTDI independent of slicethickness at the range 5-20 cm.Keywords: DOSXYZnrc, Slice thickness, CTDI
Analysis of the Effects of Variation of Phantom Diameter on Radiation Dose on Image Dicom CT Scan Using IndoseCT Intan Andriani; Trisna Budiwati; Diah Rahayu Ningtias
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal EduHealth, April - September 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.434 KB)

Abstract

CT-Scan is one of the imaging modalities in the field of radiodiagnostics that can produce axial, coronal, and sagittal slices of the object or patient performing the examination. CT-Scan can be applied to diagnose trauma in cancer cases. The use of CT-Scan aircraft certainly provides a fairly large radiation dose compared to other diagnostic imaging modalities (Bushberg, 2012). This study aimed to determine the effect of the thickness (diameter) of the object on the radiation dose. This study's benefit is providing accuracy in receiving the body's absorbed dose on CT-Scan examination. This research is experimental. The study used a sample of 5 phantoms with variations in the diameter of 8 cm, 16 cm, 24 cm, 32 cm, and 40 cm. The data is obtained from the phantom scan results, which are inputted into the IndoseCT program. The data generated by IndoseCT will be analyzed regarding the amount of radiation dose received by each phantom size. The final result expected from this research is the evaluation of measurement or monitoring of doses to patients who can support radiation protection programs in ensuring patient safety.
Utilization of High kV Lumbar Examination Technique in Determination of Entrance Surface Dose (ESD) Trisna Budiwati; Intan Andriani
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal EduHealth, April - September 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.714 KB)

Abstract

Entrance Surface Dose (ESD) is one of the units of quantity used in diagnostics to express the radiation dose received by the object (phantom or patient) measured at the centre of the main beam on the surface of the phantom or patient (UNSCEAR, 2010). According to Bushong (2008), the high kV technique states that to get the same optical density, with an increase in tube voltage (kV) of 15%, a 50% decrease in the mAs value is required. This study aims to calculate the ESD value if applied in the use of the high kV technique in lumbar irradiation using the Cobia Smart R/F measuring instrument. In this study, the authors applied the high kV technique using 65 kV and 16 mAs, 75 kV and 8 mAs, and 85 kV and 4 mAs. The dose value measured in the Cobia Smart R/F tool is then entered into the formula to calculate the Entrance Surface Dose (ESD) value. The results showed that the Entrance Surface Dose (ESD) produced at 65 kV, 75 kV, and 85 kV, respectively, were: 1.3597 mGy, 0.9728 mGy, and 0.7055 mGy. From the Diagnostic Reference Level (DRL) data released by BAPETEN in 2020, it is known that the DRL value for the Lumbar AP examination is 1.8 mGy. In this case, the high kV technique can minimize the dose to the examined object.
Testing the Radiation Dose Exposure Rate in the CT-Scan Room of Radiology Installation of Private Hospitals in Kudus City Intan Andriani; Masfufatun Jamil
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal eduHealth, Periode Januari-Maret, 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.866 KB)

Abstract

According to KEPMENKES RI No. 1014 / MENKES / SK / XI / 2008, radiation exposure measurements in the Radiology Installation room must be carried out periodically at least once a year. In one of the Radiology Installation of private hospitals in Kudus city, the implementation of radiation exposure rate testing of CT-Scan was last done in 2014. The purpose of the study was to determine the procedure for testing the radiation dose exposure rate and the results of testing the radiation dose exposure rate in the CT-Scan room. Data collection methods by means of observation, direct experimentation and documentation. Tests were conducted at 5 points around the CT-Scan room using a surveymeter, each point was measured 3 times. The test results in units of µSv / hour were converted to mSv / year. Furthermore, it was compared with KEPMENKES No.1014 of 2008 regulation that radiation exposure should not exceed the limit of 1 mSv/year. The measurement results of the radiation dose exposure rate at points A, B, D, and E did not leak. The exposure rate value obtained at points A, B, D and E is 0 mSv/year. While the measurement results of the radiation dose exposure rate at point C experienced leakage. The exposure rate value obtained at point C is 1.84 mSv/year.
PENGUATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM DETEKSI DAN PEMERIKSAAN MIOMA UTERI Masfufatun Jamil; Intan Andriani
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 5, No 2 (Sept) (2023): Jurnal implementasi pengabdian masyarakat kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v5i2.101

Abstract

Kesehatan Reproduksi yaitu keadaan  sehat  secara  menyeluruh  mencakup  fisik,  mental  dan  kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi. Salah  satu  penyakit  sistem  reproduksi  wanita  sejenis  tumor  yang  sering ditemukan yaitu mioma uteri. Mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Di Indonesia kasus mioma uteri ditemukan sebesar 2,39% -11,7% pada semua pasien kebidanan yang di rawat. Kejadian mioma uteri di Jawa Tengah tahun 2016 adalah 9,29% (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2016). Deteksi  dini merupakan  langkah  awal  terdepan  dan paling  penting  dalam pencegahan kanker. Selain itu, untuk meningkatkan kesembuhan  penderita  mioma uteri,  kuncinya  adalah  penemuan  dini, diagnosis dini, dan terapi dini. Untuk itu, dilakukan pengabdian kepada masyarakat tentang Penguatan Kemandirian Masyarakat dalam Deteksi  Dan  Pemeriksaan Mioma  Uteri  Pada Ibu PKK RT/RW 03/04 Kel. Salamanmloyo Kec. Semarang Barat dengan tujuan agar dapat meningkakan pengetahuan, melakukan deteksi  serta  apabila menjumpai tanda gejala mioma uteri dapat memeriksakan lebih dini. Metode yang digunakan dalam program kemitraan masyarakat yaitu pre tes, ceramah, demonstras, diskusi dan Tanya jawab serta evaluasi. Hasil yang didapat yaitu peningkatan pengetahuan, keterampilan serta kesadaran Ibu PKK tentang deteksi dini mioma uteri