Agung Eko Sucahyono, Agung Eko
Center for Handicraft and Batik

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Beban Penggilingan terhadap Kuat Tarik Kertas Seni dari Tandan Kosong Nipah dan Pelepah Pisang Sucahyono, Agung Eko
JURNAL SELULOSA Vol 10, No 02 (2020): JURNAL SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25269/jsel.v10i02.292

Abstract

Penggunaan bahan non-kayu sebagai alternatif dalam pembuatan kertas seni sangat dibutuhkan. Namun, kualitas kertas yang dihasilkan seringkali cukup rendah dari sisi kekuatan tariknya. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kertas seni adalah beater machine. Penelitian ini menggunakan tandan kosong nipah (Nypa fruticans) dan batang pisang (Musa sapientum) sebagai bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penambahan beban pada mesin beater terhadap kuat tarik kertas seni. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan variabel bebas yaitu variasi campuran dan berat pembebanan pada mesin beater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar pembebanan pada mesin beater berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kertas seni, sedangkan komposisi bahan tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas kertas. Kualitas kertas yang optimal diperoleh pada proporsi bahan baku pelepah nipah dengan campuran pelepah batang pisang 60%:40% dan berat pembebanan 3,9 kg, dengan nilai ketahanan tarik 4,24 kN/m atau 4.240 N/m.Kata kunci: kertas seni, mesin beater, nipah Effect of Refining Load on The Tensile Strength of Nypa and Banana Trunk Art PaperAbstractThe use of non-wood materials as an alternative in making of art paper is needed. However, the quality of the resulting paper is often quite low in terms of its tensile strength. One of the tools used to improve the quality of art paper is a beater machine. This research used nypha and banana trunk as raw material. This study aims to determine the relationship between the addition of load on the beater machine to the tensile strength of art paper. The method used is a randomized complete design with independent variables of variations in mixture and weight of loading on the beater machine. The results showed that the loading of the beater machine had an effect on improving the quality of art paper, while the composition of the material did not significantly affect the quality of the paper. Optimal paper quality was obtained from the proportion of nypa and banana trunk of 60%:40% and load weight of 3,9 kg, where the tensile strength was 4.24 kN/m or 4,240 N/m.Keywords: art paper, beater machine, nypa 
Mengurangi ‘Kogel’ pada Gergaji Belah dengan Cepat dan Efisien Sucahyono, Agung Eko
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 28 (2010): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v28i1.1151

Abstract

Proses penyeimbangan biasanya dilakukan dengan memberikan gaya sentrifugal baru untuk melawan gaya sentrifugal yang telah ada atau dengan mereduksi gaya sentrifugal awal tersebut. Pada artikel ini, kami menggunakan konsep penyeimbangan dengan menambah atau mengurangi massa menggunakan prinsip mesin penyeimbang dengan satu piringan koreksi yang bertujuan untuk memberi keseimbangan terintegrasi dengan menghubungkan persamaan-persamaan matematis dari perumusan yang digunakan dalam perhitungan keseimbangan. Massa penyeimbang adalah massa yang ditambahkan pada satu muka piringan koreksi untuk melawan dampak dari massa tak seimbang. Idealnya penambahan massa ini dilakukan sekali saja, namun pada kenyataannya hal ini sangat sulit terpenuhi. Hal ini disebabkan karena faktor error yang tidak mungkin dihindari. Jadi kita melakukannya lebih dari satu kali. Proses itu dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan proses looping dan setiap kali proses memberikan sinyal getarn yang berbeda dan memberikan amplitudo getaran yang semakin rendah hingga tercapai kondisi getaran yang kita inginkan. Ada beberapa variable yang kami gunakan: massa tak seimbang, posisi radial, posisi massa penyeimbang. Kata kunci: proses penyeimbangan, gergaji
PENGARUH SUHU TUANG PADA KUALITAS GANTUNGAN KUNCI BERBAHAN BAKU PEWTER DENGAN METODE SPIN CASTING Sucahyono, Agung Eko; Nugraha, Purnama; Risdiyono, Risdiyono
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 36 No. 1 (2019): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v36i1.4158

Abstract

Gantungan kunci adalah salah satu jenis souvenir yang paling diminati. Ada banyak metode yang digunakan dalam membuat souvenir gantungan kunci, namun teknik pengecoran dengan metode spin casting adalah metode yang tepat apabila digunakan untuk produksi secara masal. Spin casting dipilih karena prosesnya yang cepat. Dalam proses pengecoran spin casting terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produk pengecoran, salah satunya adalah suhu tuang cairan logam (pewter). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh suhu tuang pada proses spin casting dalam pembuatan souvenir gantungan kunci. Variasi suhu tuang yang digunakan adalah menggunakan tiga variasi suhu tuang (suhu rendah, sedang dan tinggi). Kemudian cetakan yang digunakan adalah menggunakan karet silikon RTV 585 yang ditambah dengan talc. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa suhu tuang cairan pengisi berpengaruh terhadap hasil pengecoran, antara lain: (1) Untuk relief dengan ukuran yang kecil dan sempit, semakin tinggi suhu tuang cairan logam pengisi akan memiliki hasil yang lebih tajam, (2) Semakin tinggi suhu tuang cairan logam pengisi membuat massa produk semakin besar.
Pengawetan Kayu Karet (Havea brasiliensis) dan Kayu Kopi (Coffea sp.) dengan Brotowali (Tinospora crispa) Eskani, Istihanah Nurul; Mandegani, Guring Briegel; Utamaningrat, I Made Arya; Sucahyono, Agung Eko
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 37 No. 2 (2020): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i2.5823

Abstract

ABSTRAKPohon karet (Hevea brasiliensis) dan kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman perkebunan yang dibudidayakan di Indonesia. Kayu karet lemah terhadap serangan kutu dan jamur blue stain. Pohon karet dan kopi mempunyai karakteristik kelas kuat II-III, dan kelas awet IV-V. Menurut SNI 03-5010.1- 1999, kayu dengan kelas kuat III- IV-V dan kelas awet III-IV-V harus dilakukan pengawetan untuk menambah umur kayu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja brotowali (Tinospora cordifolia) sebagai pengawet alami pada kayu karet dan kopi sekaligus memanfaatkan kayu karet sebagai bahan baku mebel. Kayu karet dan kopi diberikan perlakuan dengan larutan brotowali 2,5%, 5% dan 7,5% dengan durasi lama perendaman kayu 1, 2 dan 3 minggu. Perbedaan perlakuan memberikan hasil yang berbeda, retensi pada kayu berbanding lurus dengan lama perendaman dan konsentrasi. Pengujian ketahanan rayap pada hasil proses pengawetan, memberikan hasil yang positif, dengan nilai mortalitas mencapai 100%. Brotowali dapat memberikan hasil pengawetan yang baik dengan komposisi larutan terbaik 7,5% selama 3 minggu.ABSTRACTRubber trees (Hevea brasiliensis) and coffee (Coffea sp.) are plants that have been cultivated in Indonesia. Rubber and coffee trees have wood strength at category III-IV and it has durability at category IV-V. Rubberwood is weak against termites and blue stain fungus. According to SNI 03- 5010.1-1999, wood with category III-IV-V of strength and category III-IV-V of durability have to be preserved to prolong the age of the wood. The aim of the study was to evaluate the perfomance of Brotowali as a natural preservative in rubberwood and coffee wood while also using it as raw material for furniture. Rubberwood and coffee treated with 2.5%, 5%, and 7.5% solutions with the duration of soaking wood are 1, 2, and 3 weeks. The treatment gives different results; retention in wood is directly proportional to the soaking time and concentration. Termite endurance testing on the results of the preservation process, gave positive results, with a mortality value reaching 100%. Brotowali can provide good preservation results with the best composition of a 7.5% solution.