Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI PELAPISAN TEMBAGA PADA BAHAN NON-LOGAM UNTUK APLIKASI PRODUK KERAJINAN DENGAN METODE ELECTROFORMING Utamaningrat, I Made Arya; Eskani, Istihanah Nurul
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 35 No. 1 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v35i1.994

Abstract

Proses elektroplating untuk pembuatan barang-barang kerajinan biasa dilakukan pada produk berbahan logam. Penelitian ini melakukan studi proses elektroplating logam tembaga pada material non-logam sebagai alternatif metode finishing produk kerajinan. Metode pelapisan ini dikenal dengan istilah electroforming. Electroforming dapat diaplikasikan pada berbagai hiasan-hiasan natural yang membutuhkan tampilan logam pada proses akhir. Material non-logam yang digunakan adalah kulit kerang dan lilin berbentuk cincin. Proses electroforming dilakukan dengan terlebih dahulu melapisi kulit kerang dan cincin lilin dengan cat grafit konduktif untuk selanjutnya dilakukan pelapisan logam tembaga menggunakan metode electroforming. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah tegangan dan durasi pelapisan. Tegangan yang digunakan adalah 1 volt dan 2,5 Volt, sementara durasi proses dilakukan selama 1200, 1500, dan 1800 detik. Tingkat efisiensi parameter proses diukur dengan membandingkan massa lapisan aktual dengan massa lapisan teoritis (Faraday). Pengamatan visual juga dilakukan untuk membandingkan kualitas pelapisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan paling baik didapatkan pada proses dengan tegangan 2,5 volt dan durasi pelapisan selama 1200 detik dengan nilai efisiensi sebesar 16,16 % untuk sampel kulit kerang dan 38,63 % untuk sampel cincin lilin.
Pengaruh Konsentrasi, Waktu Perendaman dan Jenis Kayu pada Pengawetan Alami Kayu Menggunakan Ekstrak Daun Sambiloto Eskani, Istihanah Nurul; Utamaningrat, I Made Arya
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 36 No. 1 (2019): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v36i1.5022

Abstract

Kayu yang digunakan sebagai bahan baku kerajinan biasanya dari jenis kayu yang tergolong kelas awet rendah sehingga diperlukan pengawetan untuk memperpanjang masa pakainya. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil pengawetan kayu, antara lain metode pengawetan, jenis bahan pengawet, konsentrasi pengawet, waktu pengawetan, dan jenis kayu yang diawetkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bahan pengawet, waktu perendaman, dan jenis kayu pada pengawetan alami kayu menggunakan bahan pengawet ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata). Kayu yang diawetkan adalah kayu matoa (Pometia pinnata), kayu mahoni (Swietenia mahogany), kayu ketapang (Terminalia catappa), dan kayu manggis (Garcinia mangostana). Masing- masing kayu diawetkan secara rendaman panas menggunakan ekstrak daun sambiloto dengan variasi konsentrasi 10%, 12,5%, dan 16,67% dan waktu perendaman 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Dilakukan perhitungan nilai retensi dan pengolahan data menggunakan statistik rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan, pada pengawetan alami kayu matoa dan kayu ketapang, konsentrasi berpengaruh nyata terhadap nilai retensi sedangkan waktu perendaman berpengaruh sangat nyata. Pada pengawetan kayu manggis, konsentrasi dan waktu perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap nilai retensi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan pengawet dan semakin lama waktu perendaman maka nilai retensi akan semakin besar. Pada pengawetan kayu mahoni, konsentrasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai retensi, sedangkan waktu perendaman berpengaruh sangat nyata. Hal ini disebabkan karena kayu mahoni mengandung zat ekstraktif tinggi yang menghalangi masuknya bahan pengawet ke dalam kayu. Jenis kayu berpengaruh sangat nyata terhadap nilai retensi, yang menujukkan bahwa untuk jenis kayu yang berbeda akan memberikan nilai retensi yang berbeda pula.
Pengawetan Kayu Karet (Havea brasiliensis) dan Kayu Kopi (Coffea sp.) dengan Brotowali (Tinospora crispa) Eskani, Istihanah Nurul; Mandegani, Guring Briegel; Utamaningrat, I Made Arya; Sucahyono, Agung Eko
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 37 No. 2 (2020): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i2.5823

Abstract

ABSTRAKPohon karet (Hevea brasiliensis) dan kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman perkebunan yang dibudidayakan di Indonesia. Kayu karet lemah terhadap serangan kutu dan jamur blue stain. Pohon karet dan kopi mempunyai karakteristik kelas kuat II-III, dan kelas awet IV-V. Menurut SNI 03-5010.1- 1999, kayu dengan kelas kuat III- IV-V dan kelas awet III-IV-V harus dilakukan pengawetan untuk menambah umur kayu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja brotowali (Tinospora cordifolia) sebagai pengawet alami pada kayu karet dan kopi sekaligus memanfaatkan kayu karet sebagai bahan baku mebel. Kayu karet dan kopi diberikan perlakuan dengan larutan brotowali 2,5%, 5% dan 7,5% dengan durasi lama perendaman kayu 1, 2 dan 3 minggu. Perbedaan perlakuan memberikan hasil yang berbeda, retensi pada kayu berbanding lurus dengan lama perendaman dan konsentrasi. Pengujian ketahanan rayap pada hasil proses pengawetan, memberikan hasil yang positif, dengan nilai mortalitas mencapai 100%. Brotowali dapat memberikan hasil pengawetan yang baik dengan komposisi larutan terbaik 7,5% selama 3 minggu.ABSTRACTRubber trees (Hevea brasiliensis) and coffee (Coffea sp.) are plants that have been cultivated in Indonesia. Rubber and coffee trees have wood strength at category III-IV and it has durability at category IV-V. Rubberwood is weak against termites and blue stain fungus. According to SNI 03- 5010.1-1999, wood with category III-IV-V of strength and category III-IV-V of durability have to be preserved to prolong the age of the wood. The aim of the study was to evaluate the perfomance of Brotowali as a natural preservative in rubberwood and coffee wood while also using it as raw material for furniture. Rubberwood and coffee treated with 2.5%, 5%, and 7.5% solutions with the duration of soaking wood are 1, 2, and 3 weeks. The treatment gives different results; retention in wood is directly proportional to the soaking time and concentration. Termite endurance testing on the results of the preservation process, gave positive results, with a mortality value reaching 100%. Brotowali can provide good preservation results with the best composition of a 7.5% solution.
ENGINEERED OVEN AS AN ALTERNATIVE METHOD ON STAMP CANTING SOLDERING PROCESS Utamaningrat, I Made Arya; Christiawan, Robets; Suparjo, Suparjo; Sumarto, Hadi; Farida, Farida
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 38 No. 1 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v38i1.6646

Abstract

Batik is a process of attaching wax onto a fabric to block color from entering it. This process is done using a tool called canting. There are two kind of canting, writing canting and stamp canting, that is respectively use to make written batik and stamp batik. Stamp canting was made to accelerate the process of making batik fabric, while maintaining the standard of batik itself. It was made using copper that is stack in certain way and burned on a pile of charcoal to make sure the adhesive material (patri) melt. This research aims to accelerate the process of soldering stamp canting using engineered oven instead of using charcoal. the oven engineered in this research uses Liquid Petroleum Gas (LPG) as its main source of heat. It was made not only to accelerates the process, but also to make sure the consistency of the heat along the process of burning which will directly affecting the end product of stamp canting. The method used in this research includes: literature studies, field studies, oven engineering, making canting samples, test, and reporting. The result of this research shows that the oven is able to work and melt the standardized patri on stamp canting.