Abd. Malik Al Munir
STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemahaman Masyarakat Terhadap Fatwa MUI Dan Edaran Pemerintah Tentang Shalat Jamaah Dan Jumat di Rumah Kecamatan Tanjungpinang Timur Abd. Malik Al Munir; M Kafrawi; Fajar Tresna Utama; Nur Ikhlas; Maisarotil Husna
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.608 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i2.275

Abstract

Akhir tahun 2019 muncul varian virus yang meluluhlantakan dunia, virus itu disebut Covid-19. Virus itu muncul pertama kali di wilayah Cina, virus tersebut memasuki wilayah Indonesia sekitaran bulan maret 2020 sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Memasuki awal mei pemerintah melakukan tindakan lockdown dibeberapa daerah dan pembatasan aktivitas ditempat keramaian. Salah satu yang dibatasi adalah aktivitas peribadatan yang dilakukan di masjid. Pembatasan ini tentu memerlukan penyesuaian, sebab tidak semua masyarakat mengerti dan menerima alasan pembatasan ini, apalagi ini terkait masalah peribadatan. Pemahaman masyarakat akan pembatasan ini terkadang masih berbenturan dengan keyakinan mereka, bahwa masalah peribadatan di masjid adalah kewajiban yang mutlak dengan meniadakan faktor kehatian-hatian kepada penyebaran virus. Majelis ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait masalah ibadah ini melalui fatwa No. 14 tahun 2020. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi masyarakat terkait fatwa tersebut dengan menggunakan teori resepsi yang dikembangkan oleh Ahmad Rofiq, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait fatwa tersebut. Dengan harapan masyarakat dapat memahami fatwa tersebut dan melaksanakan sebagai upaya penecegahan penularan virus ini dalam rangka membantu tugas pemerintah.
Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Petuah Melayu: Analisis Buku Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy Abd. Malik Al Munir; Neli Hidayah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i1.14027

Abstract

Di Tahun 2021 tepatnya di bulan Maret, Indonesia dikejutkan dengan peristiwa terorisme yang pertama terjadi di Makasar dan yang kedua terjadi di Jakarta. Apapaun alasan dari kegiatan terorisme itu, tentu hal itu tidak dibenarkan terlebih lagi kegiatan terorisme yang dilakuan atas nama agama. Terorisme dengan alasan agama sangat jauh dari hakikat ajaran Islam itu sendiri. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang berbuat teror adalah masalah ideologi (cara berpikir), ideologi itu bisa didapatkan dari pemahaman keagamaan atau teks-teks agama, bisa juga melalui teks-teks budaya. Salah satu solusi terhadap paham terorisme adalah moderasi, suatu faham yang mengantarkan pada sikap moderat, meyakini kebenaran agama yang dianut disatu sisi, sementara disisi yang lain mengakui akan adanya keberagaman agama (ada agama diluar yang dianutnya. Tulisan ini mengangkat nilai-nilai moderasi beragama dalam petuah Melayu dengan menganalisis teks budaya yang ditulis oleh Tenas Effendy dalam bukunya Tunjuk Ajar Melayu. Dari penelitian yang dilakukan dalam tunjuk ajar Melayu didapatilah bahwa Petuah Melayu memuat nilai-nilai moderasi yang bisa disosialisasikan kemasyarakat sebagai upaya menangkal paham terorisme dengan pendekatan budaya.