Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DEMOKRASI DALAM TEOSOFI IBN RUSYD TERHADAP TEORI PLATO Nur Sakina Harahap; Nur Ikhlas
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v3i2.475

Abstract

Abstract This study discusses the concept of principles regarding Ibn Rushd's politics he calls his thoughts with the term "al-Jumhuriyyah wa al-ahkaam"which means Republic and law. Political thought is an integration of 'science and' charity. In this context, Ibn Rushd put forward more independence and freedom. However, according to him, independence and freedom are not without regulatory actions, but independence and freedom according to religious principles. in the perspective of Ibn Rushd, is a mirror of democracy (as-siyasah al-jamiah). Like the thoughts of the previous philosophers who reconciled between religion and philosophy. According to Ibn Rushd, reason and religion are not something that need to be contradicted and therefore, it is important for reason and religion to work together to uphold the principles of democracy (as-siyasah al-jamiah) in a country. The establishment of a free mind (as-siyasah al-jamiah) is a distinctive feature of Ibn Rushd's political democracy. The upholding of the minds of the largest group is called the majority (the majority), the establishment of the minds of the small groups is called the minority, and the establishment of free thoughts from everyone is the essence of democracy (as-siyasah al-jamiah). Therefore, the democratic state (as-siyasah al-jamiah) desired by Ibn Rushd is a state of ratio and religion, a state of knowledge and belief, a worldly and spiritual state.
PENINGKATAN BEKAL KONSEPTUAL PRAKTIK FARDHU KIFAYAH PENYELENGGARAAN JENAZAH PADA REMAJA DESA PENGUDANG, KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU Maisarotil Husna; Nur Ikhlas; Dian Rahmawati; Islamiyah Islamiyah; Anisa Nilam Cahaya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.6620

Abstract

Pelatihan kepengurusan jenazah adalah sebuah bekal sebagai peningkatan konsep Pelaksanaan praktik mengurus jenazah di tengah masyarakat, kegiatan ini merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat di desa pengudang. Tujuan utama sasaran kegiatan ini adalah remaja yang berjumlah 20 orang peserta dengan menggunakan metode ceramah, memberikan materi yang terkonsep secara baik dan benar sesuai syari’at Islam al-Qur’an dan Hadis mulai dari mentaqilkan orang sebelum meninggal sampai menguburkan jenazah. Kegiatan ini dilatar belakangi karena kondisi masyarakat yang kebanyakan ketika ada yang meninggal yang mengurus jenazah hanya dari kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu saja, padahal dalam Islam fardhu kifayah khususnya penyelenggaraan jenazah adalah dari semua kalangan termasuk remaja. Karena remaja adalah salah satu regenerasi mudah belajar dan yang bisa diharapkan untuk memperbaharui kondisi dan keadaan masyarakat setempat. Selain itu pelaksanaan kegiatan pengurusan jenazah diharapkan mampu menerapkan serta memaksimalkan nilai-nilai keagamaan dan asas pengabdian sesama manusia dan mendapatkan pahala disisi Allah SWT.
Pemahaman Masyarakat Terhadap Fatwa MUI Dan Edaran Pemerintah Tentang Shalat Jamaah Dan Jumat di Rumah Kecamatan Tanjungpinang Timur Abd. Malik Al Munir; M Kafrawi; Fajar Tresna Utama; Nur Ikhlas; Maisarotil Husna
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.608 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i2.275

Abstract

Akhir tahun 2019 muncul varian virus yang meluluhlantakan dunia, virus itu disebut Covid-19. Virus itu muncul pertama kali di wilayah Cina, virus tersebut memasuki wilayah Indonesia sekitaran bulan maret 2020 sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Memasuki awal mei pemerintah melakukan tindakan lockdown dibeberapa daerah dan pembatasan aktivitas ditempat keramaian. Salah satu yang dibatasi adalah aktivitas peribadatan yang dilakukan di masjid. Pembatasan ini tentu memerlukan penyesuaian, sebab tidak semua masyarakat mengerti dan menerima alasan pembatasan ini, apalagi ini terkait masalah peribadatan. Pemahaman masyarakat akan pembatasan ini terkadang masih berbenturan dengan keyakinan mereka, bahwa masalah peribadatan di masjid adalah kewajiban yang mutlak dengan meniadakan faktor kehatian-hatian kepada penyebaran virus. Majelis ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait masalah ibadah ini melalui fatwa No. 14 tahun 2020. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi masyarakat terkait fatwa tersebut dengan menggunakan teori resepsi yang dikembangkan oleh Ahmad Rofiq, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait fatwa tersebut. Dengan harapan masyarakat dapat memahami fatwa tersebut dan melaksanakan sebagai upaya penecegahan penularan virus ini dalam rangka membantu tugas pemerintah.