Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) di Desa Jipang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Erma Dwi Amelia; Joko Sutrisno; Dewi Hastuti; Sri Wahyuningsih
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 4 (2022): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v4i.511

Abstract

Semangka merupakan komoditi tanaman hortikultura yang dibudidayakan secara intensif oleh petani semangka di Desa Jipang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan usahatani semangka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Penentuan sampel daerah menggunakan metode purposive sampling. Penentuan responden menggunakan metode sensus sebanyak 24 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan kajian pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya Rp 2.703.203/MT dengan rata-rata penerimaan Rp 5.320.000/MT dan rata-rata pendapatan Rp 2.616.172/MT. Sedangkan rata-rata total biaya Rp.13.516.015/Ha dengan rata-rata penerimaan Rp 26.600.000/Ha dan rata-rata pendapatan Rp 13.083.985/Ha. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan usahatani semangka adalah luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, dan pestisida. Uji F menunjukkan bahwa luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK dan pestisida berpengaruh secara simultan. Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel yang berpengaruh secara nyata yaitu luas lahan dengan nilai signifikan 0,001, pupuk NPK dengan nilai signifikan 0,001, dan pestisida dengan nilai signifikan 0,077. Sedangkan untuk variabel yang berpengaruh secara tidak nyata yaitu benih dengan nilai signifikan 0,215, dan pupuk urea dengan nilai signifikan 0,268. Berdasarkan analisis data koefisien determinasi (R2) adalah 0,918 artinya 91,8% naik turunnya pendapatan usahatani semangka dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi yang ada di penelitian ini dan sisanya sebesar 8,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ANALISIS USAHATANI TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L) VARIETAS MAREM 1 SISTEM KEMITRAAN (Studi Kasus Di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati) Shofia Nur Awami; Anggi Lisma Sukmawati; Sri Wahyuningsih; Dewi Hastuti
MEDIAGRO Vol 19, No 2 (2023): MEDIAGRO
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mediagro.v19i2.8778

Abstract

Tobacco is the main ingredient of the cigarette industry. Tobacco is still cultivated by farmers in several areas, as well as during the dry season. This study aims to determine the revenue, cost, income and feasibility of farming based on the value of R/C and ROI. The basic method in this study is analytical descriptive. The results of research on tobacco farming with partnership system and an average land area of 4,388 m² and 8,583 m² in one growing season, respectively, the average total cost incurred is IDR 6,654,690 and IDR 10,090,794. The average revenue is IDR 11,756,721 and IDR 17,595,000 so that an average income is IDR 7,348,625 and IDR 10,737,333. The R/C value in one tobacco growing season are 1.70 and 1.74 per hectare, which means that tobacco farming is feasible, and the average ROI in one growing season is 45%. This is because the ROI value is greater than the prevailing bank interest rate, which is 6% every one year or 2% every four months.