Dalam dua tahun terakhir ini kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, dibawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas mendorong segera dilakukannya penggalangan seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menekan angka kecelakaan di Indonesia dan khususnya kota Bengkulu yang mempunyai gejala sama. Kondisi kota Bengkulu dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi menyebabkan meningkatnya daya beli mayaraka akan alat transportasit. Pertumbuhan kendaraan cukup signifikan berdampak terhadap lalu lintas dan kondisi jalan kota Bengkulu, seperti bertambahnya volume lalu lintas, menurunnya kualitas jalan,perencanaan yang tidak memenuhi standar geometrik dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Tata guna lahan yang belum tertata secara baik, etika dan kesadaran berlalu lintas yang rendah memperburuk kondisi ini.Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dari hasil evaluasi darah rawan kecelakaan diharapkan dapat mengetahui karakteristik kecelakan yang ada di kota Bengkulu sehingga dapat memberikan solusi penanganan di daerah rawan kecelakaan berdasarkan karakteristik kecelakaan tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di Kota Bengkulu. Analisis Deskriptif dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kecelakaan dan penyebabnya pada ruas-ruas rawan kecelakaan dan analisis Regresi untuk mengetahui hubungan antar jumlah kecelakaan dan jumlah volume lalu lintas serta kecepatan kendaraan. Jalan Pariwisata selama 3 tahun berturut – turut menempati angka kecelakaan dengan nilai cukup tinggi rata – rata 16 kejadian per tahun. Tertinggi ditahun 2012 mencapai 21 kejadian kecelakaan. Hasil Analisis regresi didapat persamaan = 0,001 – 0,352 ,fungsi hubungan jumlah kecelakaan dan volume lalu lintas dengan R2= 0,638 yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan variansi volume lalu lintas terhadap variansi jumlah kecelakaan.Hasil analisis hubungan antara jumlah kecelakaan dan kecepatan adalah regresi linier dengan persamaan = 0,21 –3,153 dan R2= 0,799. Kecepatan kendaraan mempengaruhi jumlah kecelakaan lalu lintas ditandai dengan nilai R2lebih dari 0,6