Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK KECELAKAAN DAN SOLUSI PENANGANAN UNTUK MENGURANGI ANGKA KECELAKAAN DI KOTA BENGKULU Pujiastutie, Elly Tri; Sazuatmo, Sazuatmo; Antoro, Edito Dwi
Prosiding PESAT Vol 6 (2015)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dua tahun terakhir ini kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, dibawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas mendorong segera dilakukannya penggalangan seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menekan angka kecelakaan di Indonesia dan khususnya kota Bengkulu yang mempunyai gejala sama. Kondisi kota Bengkulu dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi menyebabkan meningkatnya daya beli mayaraka akan alat transportasit. Pertumbuhan kendaraan cukup signifikan berdampak terhadap lalu lintas dan kondisi jalan kota Bengkulu, seperti bertambahnya volume lalu lintas, menurunnya kualitas jalan,perencanaan yang tidak memenuhi standar geometrik dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Tata guna lahan yang belum tertata secara baik, etika dan kesadaran berlalu lintas yang rendah memperburuk kondisi ini.Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dari hasil evaluasi darah rawan kecelakaan diharapkan dapat mengetahui karakteristik kecelakan yang ada di kota Bengkulu sehingga dapat memberikan solusi penanganan di daerah rawan kecelakaan berdasarkan karakteristik kecelakaan tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di Kota Bengkulu. Analisis Deskriptif dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kecelakaan dan penyebabnya pada ruas-ruas rawan kecelakaan dan analisis Regresi untuk mengetahui hubungan antar jumlah kecelakaan dan jumlah volume lalu lintas serta kecepatan kendaraan. Jalan Pariwisata selama 3 tahun berturut – turut menempati angka kecelakaan dengan nilai cukup tinggi rata – rata 16 kejadian per tahun. Tertinggi ditahun 2012 mencapai 21 kejadian kecelakaan. Hasil Analisis regresi didapat persamaan = 0,001 – 0,352 ,fungsi hubungan jumlah kecelakaan dan volume lalu lintas dengan R2= 0,638 yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan variansi volume lalu lintas terhadap variansi jumlah kecelakaan.Hasil analisis hubungan antara jumlah kecelakaan dan kecepatan adalah regresi linier dengan persamaan = 0,21 –3,153 dan R2= 0,799. Kecepatan kendaraan mempengaruhi jumlah kecelakaan lalu lintas ditandai dengan nilai R2lebih dari 0,6
Pengaruh Penggunaan Filler Abu Limbah Cangkang Kemiri Terhadap Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course Syaputra, M.Taufik Akbar; Sazuatmo, Sazuatmo; Sefrus, Tri
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1841

Abstract

Penggunaan material ramah lingkungan dalam konstruksi jalan semakin digalakkan, salah satunya melalui pemanfaatan limbah organik sebagai bahan pengganti filler pada campuran aspal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan abu limbah cangkang kemiri sebagai filler terhadap sifat mekanik campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Metode penelitian menggunakan eksperimen laboratorium dengan variasi penambahan abu limbah sebesar 4%, 6%, 8%, dan 10% dari total berat filler pada campuran. Parameter uji yang digunakan meliputi Stabilitas Marshall, Flow, Marshall Quotient (MQ), Void In the Mix (VIM), Void Mineral Aggregate (VMA), dan Void Filled Asphalt (VFA) untuk menilai kinerja campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu limbah cangkang kemiri mampu meningkatkan nilai stabilitas, flow, dan MQ pada kadar optimum 6% yang memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018. Nilai VIM, VMA, dan VFA juga berada dalam batas yang disyaratkan, menunjukkan campuran memiliki rongga yang ideal untuk mendukung ketahanan dan daya tahan jalan terhadap beban lalu lintas. Dengan demikian, abu limbah cangkang kemiri potensial diaplikasikan sebagai alternatif filler pada campuran AC-WC dalam mendukung upaya pengelolaan limbah berkelanjutan serta memberikan kontribusi pada pembangunan jalan ramah lingkungan dan efisien secara ekonomi.
Pengaruh Pelapukan Tanah Liat Terhadap Kuat Tekan Bata Merah Di Dataran Tapus Kabupaten Rejang Lebong Fernandes, Alvico; Sazuatmo, Sazuatmo; Hariza, Elsa Rati
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1871

Abstract

Bata merah merupakan material konstruksi yang banyak digunakan masyarakat Dataran Tapus Kabupaten Rejang Lebong. Kualitas bata merah sangat dipengaruhi oleh sifat tanah liat sebagai bahan baku utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik tanah liat yang mengalami pelapukan, pengaruh tingkat pelapukan tanah liat terhadap kuat tekan bata merah yang dihasilkan, serta nilai optimal kuat tekan bata merah berdasarkan tingkat pelapukan tanah liat di Dataran Tapus. Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel tanah liat dengan variasi waktu pelapukan (1 hari, 2 hari, dan lebih dari 2 hari), pengujian kadar air tanah liat, serta pengujian kuat tekan bata merah hasil produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah liat dipengaruhi oleh tingkat pelapukan dan kondisi cuaca, dengan kadar air tertinggi pada sampel B2 (pelapukan 2 hari) sebesar 39,05% akibat hujan sebelumnya. Tingkat pelapukan tanah liat berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan bata merah. Pelapukan selama 2 hari menghasilkan kuat tekan bata merah yang optimal, sedangkan pelapukan yang lebih singkat (1 hari) atau lebih lama (lebih dari 2 hari) menurunkan kuat tekan bata. Nilai optimal kuat tekan bata merah berdasarkan tingkat pelapukan tanah liat adalah 7,809 MPa, diperoleh pada tanah liat yang mengalami pelapukan selama 2 hari (sampel B2).
Analisis Pemanfaatan Limbah Serbuk Besi Sebagai Bahan Pengganti Filler Terhadap Campuran Aspal Munir, Ibnu; Sazuatmo, Sazuatmo; Hariza, Elsa Rati
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3424

Abstract

Limbah serbuk besi merupakan sisa potongan atau sisa dari pembubutan besi tuang dari hasil pembungan bengkel bubut atau industry. Sisa potongan tersebut tidak lagi digunakan atau di buang menjadi limbah yang memili dampak negatif dengan mempengaruhi lingkungan sekitar industry. Kota Bengkulu memiliki beberapa bengkel bubut yang dapat menghasilkan limbah serbuk besi. Bahan campuran dari pemanfaatan limbah yang bisa dipakai dengan menggunkan limbah serbuk besi dengan tujuan mengurangi dan dapat mengelola limbah serbuk besi sebagai penggantti filler aspal panas, Dari pengujian marshall, kadar aspal optimum (KAO) yaitu 5,5% pada campuran aspal AC-WC, yakni dengan menggantikan 100% filler total dengan limbah serbuk besi sehingga didapatkan kadar penambahan optimum (KPO) 100%. Sehingga dapat ditarik Kesimpulan KPO sebesar 100% memiliki nilai VMA 15,62%, VFA 75,5%, VIM 3,91%, Stabilitas 2754,9 kg, Flow 2,6 mm, dan MQ 1355,55 kg. Didapatkan persentase Kadar Penambahan Optimum (KPO) serbuk besi sebagai bahan pengganti Filler terhadap campuran aspal dengan nilai kadar 100% pada KAO 5,5%. Pengujian ini dikerjakan untuk mengetahui pengaruh limbah serbuk besi sebagai bahan pengganti filler terhadap campuran aspal AC-WC yang mengalami pengaruh signifikan pada parameter marshall yang menyebabkan nilai Flow menurun sedangkan nilai VMA, VFA, VIM, Stabilitas, dan MQ meningkat pada KAO 5,5%  yang ketatapannya telah ditentukan dengan menggantikan 100% filler.
Analisa Optimasi Biaya dan Waktu Pelaksanaan Proyek Kontruksi Dengan Penambahan Jam Kerja dan Penambahan Tenaga Kerja Berdasarkan Metode Time Cost Trade Off (Studi Kasus: Penanganan Jalan Muara Sahung – Naga Rantai Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu) Anggraini, Ana; Dwiantoro, Edito; Sazuatmo, Sazuatmo
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.4276

Abstract

Penelitian ini membahas optimasi biaya dan waktu pelaksanaan proyek konstruksi menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO) dengan studi kasus pada proyek penanganan Jalan Muara Sahung–Naga Rantai di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Permasalahan utama dalam proyek konstruksi umumnya terkait pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu, sehingga diperlukan strategi percepatan yang efektif. Salah satu alternatif percepatan yang dianalisis adalah penambahan jam kerja lembur serta penambahan tenaga kerja. Metode yang digunakan meliputi Kurva S, Rencana Anggaran Biaya (RAB), analisis jalur kritis, perhitungan crash cost, dan cost slope. Hasil penelitian menunjukkan bahwa percepatan melalui penambahan jam kerja lembur mampu mengurangi durasi proyek dari 165 hari menjadi 138 hari. Namun, total biaya pada kondisi normal sebesar Rp 1.273.853.587 meningkat menjadi Rp 2.523.858.831 setelah percepatan, sehingga terdapat selisih biaya Rp 1.270.005.244. Perhitungan menunjukkan Cost Slope sebesar –Rp 205.033.638 per hari percepatan. Sementara itu, percepatan melalui penambahan tenaga kerja menghasilkan total biaya kondisi normal Rp 1.273.853.587 yang justru menurun menjadi Rp 1.183.149.629, sehingga terjadi penghematan sebesar Rp 90.703.895, dengan Crash Slope Rp 14.758.348 per hari percepatan. Penghematan ini terutama disebabkan oleh penambahan tenaga kerja yang meningkatkan kecepatan penyelesaian aktivitas kritis. Secara keseluruhan, penerapan metode TCTO membantu manajemen proyek dalam menentukan alternatif percepatan yang paling efisien sesuai kondisi lapangan dan prioritas pengelolaan proyek.