This Author published in this journals
All Journal e-GIGI
Dinar A. Wicaksono
Universitas Sam Ratulangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penatalaksanaan Kasus Black Triangle pada Gingiva Muhammad J. S. Hisyam; Juliatri Juliatri; Dinar A. Wicaksono
e-GiGi Vol. 11 No. 1 (2023): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v11i1.44384

Abstract

Abstract: Black triangle could become a space for food retention, therefore, it affects gingival health, pronunciation, and appearance of a person, especially if it occurs between the anterior teeth. This condition can be caused by periodontal disease due to poor oral and dental hygiene, abnormal crown shape and morphology, root angulation due to improper bracket placement during orthodontic treatment and others. Black triangle cases are more common in adults than adolescents undergoing orthodontic treatment. This study aimed to determine the management of gingival black triangle cases. This was a literature review study using databases of Pubmed, ScienceDirect, and Google Scholar and the keyword was black triangle. The results obtained 10 articles relevant to the topic of discussion. There were eight articles about treatment of black triangle cases with a surgical approach and two articles using hyaluronic acid gel. However, the results of black triangle case treatment are still unpredictable, so, further studies are needed to obtain better treatments. To date, reconstruction of missing interdental papillae is still a challenge in modern aesthetic dentistry. In conclusion, the most common treatment for black triangle cases is surgical treatment and hyaluronic acid gel. Keywords: black triangle; gingiva Abstrak: Black triangle dapat menjadi tempat retensi makanan sehingga memengaruhi kesehatan gingiva, pengucapan, dan penampilan seseorang terutama bila terjadi antara gigi anterior. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh penyakit periodontal akibat kebersihan gigi dan mulut yang buruk, bentuk mahkota dan morfologi gigi yang abnormal, angulasi akar karena penempatan braket yang tidak tepat selama perawatan ortodontik dan lain-lain. Kasus black triangle lebih sering terjadi pada dewasa dibanding remaja yang menjalani perawatan ortodontik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan kasus black triangle pada gingiva. Jenis penelitian ialah suatu literature review dengan menggunakan database Pubmed, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kata kunci black triangle. Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang relevan dengan topik bahasan. Dari 10 artikel, terdapat delapan artikel yang melakukan perawatan kasus black triangle dengan pendekatan bedah dan dua artikel menggunakan gel asam hialuronat. Hasil perawatan kasus black triangle tidak dapat diprediksi, sehingga penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapat-kan hasil perawatan yang baik. Rekonstruksi hilangnya papila interdental merupakan tantangan dalam kedokteran gigi estetik modern. Simpulan penelitian ini ialah penatalaksanaan kasus black triangle pada gingiva yang paling umum dilakukan ialah pendekatan bedah dan penggunaan gel asam hialuronat. Kata kunci: black triangle; gingiva
Kepatuhan Pasien Menjalani Perawatan Saluran Akar Multi Kunjungan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi Della E. A. Rumate; Dinar A. Wicaksono; Yuliana Yuliana
e-GiGi Vol. 11 No. 2 (2023): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v11i2.45987

Abstract

Abstract: Dental caries is often found with a high prevalence in Indonesia. Untreated dental caries can cause disease in the dental pulp and eventually require root canal treatment. There are two types of Root Canal Treatment (RCT) namely one-visit RCT and multi-visit RCT. This study aimed to determine patient compliance with multi-visit root canal treatment at the Dental and Oral Hospital of Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia, in 2018-2019. This was a descriptive and observational study. Population in this study are medical records of patients who visited for dental treatment at the Dental and Oral Hospital of Sam Ratulangi University in 2018-2019. The number of subjects used was 85 medical records. The results showed that 56 patients (66%) adhered to a multi-visit RCT and 29 patients (34%) did not. In conclusion, patients who underwent a multi-visit RCT at the Dental and Oral Hospital of Sam Ratulangi University were classified as good or obedient. Keywords: patient adherence; multi visit root canal treatment   Abstrak: Karies gigi merupakan penyakit gigi yang banyak dijumpai pada masyarakat di Indonesia dengan prevalensi yang tinggi. Karies gigi yang tidak dirawat dapat menyebabkan penyakit pada pulpa gigi yang pada akhirnya memerlukan perawatan saluran akar. Terdapat dua jenis Perawatan Saluran Akar (PSA), yaitu PSA satu kali kunjungan dan PSA multi kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien menjalani perawatan saluran akar multi kunjungan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia, tahun 2018-2019. Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan menggunakan metode observasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu rekam medis dari pasien yang berkunjung melakukan perawatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2018-2019. Jumlah subjek penelitian yang digunakan sebanyak 85 rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56 pasien (66%) patuh menjalani PSA multi kunjungan dan 29 pasien (34%) tidak patuh. Simpulan penelitian ini ialah pasien yang menjalani PSA multi kunjungan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi tergolong baik atau patuh. Kata kunci: kepatuhan pasien; perawatan saluran akar multi kunjungan
Gambaran Performed Treatment Index (PTI) pada Mahasiswa Profesi PSPDG di RSGM Universitas Sam Ratulangi Dinar A. Wicaksono; Johanna A. Khoman; Ribka Kumolontang
e-GiGi Vol. 12 No. 2 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i2.50989

Abstract

Abstract: Dental filling is a treatment to repair tooth decay to restore its previous shape and function. The indicator of the success of fixed tooth filling is by comparing the number of caries fixed teeth that have been filled with caries experience (DMF-T). Performed treatment index (PTI) is an index that shows the percentage of the number of fixed teeth that have been filled against DMF-T. This PTI describes the motivation of a person to fill cavities to maintain permanent teeth. This study aimed to determine the description of PTI in PSPDG professional students at RSGM Universitas Sam Ratulangi. This was a descriptive study using a cross-sectional research design. Samples were selected using purposive sampling method as many as 71 respondents. The research instruments used were documentation and questionnaires. Data were processed descriptively and then presented in the form of frequency distribution in tabular form. The results showed that PTI in professional students was in the good category (44%) and in the bad category (56%). In conclusion, there were more professional students who pay less attention to their oral health, namely to maintain permanent teeth with caries by carrying out fillings. Keywords: performed treatment index (PTI); Decayed, Missing, and Filled Teeth (DMF-T); professional dentistry students   Abstrak: Penumpatan yaitu suatu tindakan perawatan untuk memperbaiki kerusakan gigi agar bisa kembali pada bentuk semula dan berfungsi dengan baik. Indikator keberhasilan penumpatan gigi permanen ialah dengan membandingkan jumlah gigi permanen karies yang telah ditumpat dengan pengalaman karies (DMF-T). Performed treatment index (PTI) adalah indeks yang menunjukkan persentase jumlah gigi permanen yang telah dilakukan penumpatan terhadap DMF-T. PTI menggambarkan motivasi seseorang untuk menumpat gigi berlubang dalam upaya mempertahankan gigi permanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran PTI pada mahasiswa profesi PSPDG di RSGM Unsrat. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling sebanyak 71 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dokumentasi dan kuesioner. Data diolah secara deskriptif kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan PTI pada mahasiswa profesi dengan kategori baik sebanyak 44% dan kategori buruk sebanyak 56%. Simpulan penelitian ini ialah saat ini masih lebih banyak mahasiswa profesi yang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya dalam upaya mempertahankan gigi permanen yang mengalami karies dengan melakukan penumpatan. Kata kunci: performed treatment index (PTI); Decayed, Missing, and Filled Teeth (DMF-T)); mahasiswa profesi kedokteran gigi