Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Kajian Pengendalian Banjir Di Sungai Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado Josse A. Limpong; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Bailang adalah salah satu sungai yang berada di Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Setiap terjadi hujan lebat di Kota Manado, Sungai Bailang menjadi salah satu sungai yang meluap sehingga mengakibatkan banjir. Kejadian banjir ini sangat merugikan kawasan yang terdampak, warga sekitar maupun pengguna jalan raya. Oleh karena itu untuk mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak, dibutuhkan kajian pengendalian banjir untuk penampang Sungai Bailang. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Bailang. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2009 s/d 2020. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang STA 0+25 masih mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun, 50 tahun, sedangkan 100 tahun sudah tidak mampu ditampung. Untuk STA 0+50 mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun dan 10 tahun selain itu sudah meluap melebihi penampang sungai. Untuk STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150 hanya mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun, sedangkan 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun sudah tidak mampu ditampung. Untuk STA 0+175 tidak mampu untuk menampung semua debit banjir kala ulang. Kata kunci - sungai Bailang, pengendalian banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Sebaran Transpor Sedimen Pada Ruas Sungai Sario Tiny Mananoma; Kelvin H. Auwyanto; Kevin F. Tawalujan; Indah R. Lempoy; Siti N. A. K. Akili
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi dan sedimentasi di wilayah DAS Sungai Sario berpengaruh pada besaran jumlah kapasitas tampung. Salah satu penyebab banjir di Sungai Sario adalah debit aliran yang besar, disamping itu kapasitas tampung sungai berkurang akibat adanya erosi/sedimentasi. Transpor sedimen dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada dasar sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran transpor sedimen dasar (bedload) pada ruas Sungai terpilih. Lokasi yang ditinjau berada sejauh sekitar 280 meter ke arah hilir dari titik Jembatan Sario. Digunakan nilai debit banjir rencana dengan kala ulang 5 tahun sebesar 26,99 m3/detik, kemudian debit puncak tersebut dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk menampilkan mekanisme dan pola transpor sedimen. Metode Meyer Peter Muller (MPM) digunakan dalam pemodelan HEC-RAS yang membutuhkan data masukan berupa data penampang sungai, karakteristik sungai untuk nilai koefisien n manning, data debit banjir, serta data sedimen. Hasil analisis transpor sedimen menggunakan Metode Meyer Peter Muller (MPM) sebesar 190,70 ton untuk tahun 2019 dan 524,05 ton untuk tahun 2021. Sedangkan hasil simulasi pada ruas terpilih menunjukan terjadinya erosi pada dasar sungai. Kata kunci – sungai Sario, MPM, transpor sedimen
Analisis Besaran Transpor Sedimen Sungai Tondano Di Titik Jembatan Mahakam Tiny Mananoma; Muhammad M. Fajar; Victor Makasiahe; Regen L. Kahiking
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tondano termasuk salah satu sungai di Kota Manado yang sering meluap pada saat musim hujan sehingga begitu merugikan penduduk yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Akibat debit air sungai yang besar memicu terjadi banjir yang menggenangi sekitar sungai Tondano dan menimbulkan kerugian yang besar. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya banjir di sekitar aliran sungai Tondano, salah satu faktor adanya penyempitan penampang melintang dan pendangkalan pada alur sungai Tondano. Tujuan penelitian untuk mengetahui besaran transpor sedimen bed load yang terjadi di sungai Tondano dengan harapan hasil analisis ini dapat memberikan informasi bagi pihak terkait untuk melakukan langkah komprehensif maupun mengatasi masalah sedimentasi di sungai Tondano khususnya pada ruas jembatan Mahakam. Dalam pemodelan HEC-RAS digunakan metode Meyer Petter Müller (MPM) yang membutuhkan data masukan seperti data penampang sungai, karakteristik sungai untuk nilai koefisien “n” Manning, data debit, serta data analisis saringan. Hasil analisis transpor sedimen menggunakan metode Meyer Peter Müller (MPM) sebesar 14.988,39 ton untuk tahun 2014 dan 16.588,39 ton untuk tahun 2021. Kata kunci – sungai Tondano, transpor sedimen, metode MPM, HEC – RAS
Evaluasi Kapasitas Penampang Terhadap Debit Banjir Sungai Paniki Di Jembatan Desa Paniki Atas Angel C. Poli; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Paniki adalah Sungai yang terletak di Desa Paniki Atas Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa utara dan mengairi beberapa kelurahan. Sungai ini berfungsi sebagai sumber air yang dimanfaatkan oleh warga di sekitar bantaran Sungai, permasalahan yang muncul di sekitar bantaran sungai yaitu apakah penampang sungai masih mampu menampung Debit sungai yang ada apabila terjadi curah hujan yang lebat sehingga masyarakat di sekitar bantaran sungai bisa aman dari bahaya bencana banjir Sungai Paniki. Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan dari pos hujan Talawaan . Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2011 s/d 2020. Setelah mendapat besaran hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil analisis debit banjir rencana dengan program HEC-HMS diperoleh hasil yang beragam yaitu pada kala ulang 5 tahun didapat debit 10,4 m3/detik, 10 tahun didapat debit m3/detik,25 tahun didapat debit m3/detik, 50 tahun didapat 19,7 m3/detik,100 tahun didapat 22,9 m3/detik. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang STA 0 + 175 dan STA 0 + 200 masih mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan kala ulang 100 tahun. Untuk STA 0 + 125 dan STA 0+150 mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 Tahun, dan 50 Tahun. Selain itu semua penampang Sungai Paniki yang ditinjau sudah tidak mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun tidak mampu untuk menampung semua debit banjir kala ulang. Kata kunci – sungai Paniki, debit banjir rencana, HEC-HMS, HEC-RAS
Probabilitas Dan Dampak Risiko Konstruksi Bendungan Kuwil Kawangkoan Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis Tiny Mananoma; Chrisnal J. T. Tamod; Dranita D. Rantung
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan merupakan salah satu proyek besar yang ada di provinsi Sulawesi Utara. Dalam pembangunan Bendungan terdapat risiko pekerjaan yang terlibat dalam pelaksanaannya. Menurut Health Safety Environment (HSE), risiko yang terdapat dalam suatu proyek dapat dikendalikan melalui manajemen risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta menganalisis risiko tertinggi pada proyek pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket 3. Data didapatkan melalui kuesioner yang dikembangkan berdasarkan studi literatur. Responden ditentukan melalui penerapan metode purposive sampling. Berdasarkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), didapatkan satu risiko tertinggi yaitu pekerjaan galian terowongan dan diikuti oleh pekerjaan dewatering. Dilakukan juga fishbone analysis guna menentukan faktor – faktor risiko yang mendasar. Kata kunci – bendungan Kuwil Kawangkoan, manajemen risiko, FMEA
Kajian Pengendalian Banjir Sungai Sario Di Kelurahan Pakowa Kota Manado Leonardo Mamahit; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Sario adalah salah satu sungai yang seringkali meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir di Kota Manado terlebih khusus pada beberapa kelurahan yang dilewati oleh sungai ini. Kelurahan Pakowa yang merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh sungai ini terdampak langsung luapan Sungai Sario yang menyebabkan beberapa rumah di kelurahan ini terendam banjir dan mengalami kerusakan. Oleh Karena itu untuk mengantisipasi banjiir yang kemungkinan terjadi kelak, perlu dilakukan analisis terhadap besarnya debit banjir dan elevasi tinggi muka air sungai Sario. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data Hujan yang digunakan berasal dari tiga pos hujan, yaitu pos hujan Tinoor, pos hujan Rumengkor, dan pos hujan Sawangan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2011 s/d 2020. Setelah didapat besar hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan semua penampang mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun. Untuk penampang STA 0+25, STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150 mampu menampung debit banjir kala ulang 10 tahun, sedangkan STA 0+175, STA 0+200 sudah tidak mampu menampung debit banjir kala ulang 10 tahun. Selanjutnya semua penampang sungai Sario sudah tidak mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun Kata kunci – sungai Sario, debit banjir, elevasi tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Pola Transpor Sedimen Di Sungai Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado Frederiko M. I. Moningka; Tiny Mananoma; Hanny Tangkudung
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara alami sungai merupakan sarana transpor aliran air dan sedimen. Debit aliran dan sedimen bervariasi, sehingga akan mempengaruhi bentuk morfologi sungai. Sungai Bailang adalah salah satu sungai yang berada di kota Manado, banjir yang terjadi dapat mengikis sungai dan dataran banjir, mengangkut sedimen, dan memindahkan ke arah hilir sehingga menimbulkan dampak negatif. Diperlukan analisis transpor sedimen pada lokasi terpilih yakni Sungai Bailang di Titik Jembatan Bailang. Analisis angkutan sedimen dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Untuk pemodelan hujan aliran pada program HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Aliran dasar (baseflow) dengan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Debit puncak 3,6 m3/detik. Selanjutnya analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan HEC-HMS. Debit puncak kala ulang 2 tahun dimasukkan dalam program HEC-RAS untuk menghitung angkutan sedimen adalah sebesar 18,8 m3/detik diasumsikan sebagai debit dominan (dominant discharge). Analisis transpor sedimen menggunakan program komputer HEC-RAS dengan metode Meyer Peter Muller (MPM) membutuhkan data penampang sungai, karakteristik saluran untuk nilai n Manning, debit dominan, dan data sedimen. Hasil simulasi menunjukan bahwa pada penampang sungai Bailang yang ditinjau terjadi esrosi dan sedimentasi. Kata kunci – sungai Bailang, banjir, transpor sedimen, HEC-HMS, HEC-RAS
Kajian Pengendalian Banjir Sungai Londola Tilawat Di Desa Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara Marcellino J. Manoppo; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada salah satu titik di desa Tombatu, aliran sungai Londola Tilawat kerap kali meluap ketika hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan berbagai kerugian bagi masyarakat sekitar,sehingga diperlukannya kajian pengendalian banjir. Analisis hidrologi dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data curah hujan harian maksimum yang diambil dari pos hujan Molompar Rasi tahun 2011 s/d 2020. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran dengan program komputer HEC-HMS menggunakan HSS Soil Conservation Services, dan kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS dengan mengkalibrasi debit puncak. Parameter – parameter yang dikalibrasi adalah curve number, lag time, baseflow, recession constant, dan ratio to peak. Setelah parameter – parameter DAS terkalibrasi, dilakukan analisis debit banjir berbagai kala ulang menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah didapatkan debit banjir maksimum, dilakukan analisis hidraulika menggunakan program komputer HEC-RAS, dilakukan simulasi tinggi muka air dengan penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang Sta 0 + 125 masih mampu menampung debit banjir semua kala ulang. Untuk Sta 0 + 25 masih mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun dan 10 selain itu sudah meluap. Untuk Sta 0 + 100 hanya meluap pada debit banjir kala ulang 50 tahun dan 100 tahun. Untuk Sta 0 + 150 hanya mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun selain itu sudah meluap. Untuk Sta 0 + 50, Sta 0 + 75, Sta 0 + 175, Sta 0 + 200 tidak mampu menampung debit banjir semua kala ulang. Kata kunci - sungai Londola Tilawat, banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
Pengendalian Debit Limpasan Permukaan Dengan Metode Kolam Retensi Di Kawasan Citraland Kairagi Julio A. D. Mangare; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

penurunan daya resapan pada lahan dan meningkatnya limpasan air permukaan yang jika tidak dikendalikan dapat menyebabkan banjir. Salah satu bentuk pengendalian debit limpasan permukaan yaitu Kolam retensi . Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menghitung dimensi dan kapasitas Kolam retensi untuk pengendalian debit limpasan permukaan. Penelitian ini dilakukan di kawasan perumahan Citraland Kairagi yang baru di kembangkan. Pada penelitian ini menggunakan data curah hujan tahun 2011-2021 dan untuk analisis debit banjir menggunakan metode rasional.Berdasarkan analisis didapatkan debit banjir rencana dengan kala ulang 10 tahun adalah 3,953 m3/det (Q10). Volume aliran saat debit puncak (Q10) adalah 3807,087m3. Volume Tampungan yang tersedia adalah 3889,06 m3 . Sehingga Volume tampungan kolam retensi yang tersedia di kawasan perumahan masih dapat menampung volume aliran saat debit puncak. Kata kunci: pengendalian, limpasan permukaan, kolam retensi, Citraland
Analisis Neraca Air Sungai Malalayang Di Titik Pengamatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pancuran IX, Winangun, Kota Manado Mattheuw D. Taju; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Manado memanfaatkan air sungai Malalayang untuk pemenuhan kebutuhan air, yang diolah oleh PDAM Kota Manado. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan analisis neraca air untuk mendapatkan nilai keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisis ketersediaan air DAS IPA Pancuran IX menggunakan metode NRECA (Natural Rural Electric Cooperative Association) untuk mencari nilai Q90% sebagai kebutuhan air bersih. Nilai kebutuhan air yang dihitung merupakan nilai kebutuhan pengambilan air oleh IPA Pancuran IX dan IPA Lotta Pineleng serta kebutuhan air Q95% sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pemeliharaan sungai. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai kebutuhan air bersih dan kebutuhan pemeliharaan sungai Q95% tidak dapat tercukupi dikarenakan debit sungai hasil hitung Q90% yang relatif kecil. Kata kunci - sungai Malalayang, metode NRECA, PDAM, neraca air