Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Addition Of Caraginan Flour Kappaphycus alvarezi On The Quality Of Eel FISH Monopterus albus meatballs Rapi Alam; Nurmeilita Taher; Roike Iwan Montolalu; Netty Salindeho; Grace Sanger; Feny Mentang
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 11 No. 3 (2022): EDISI ESPTEMBER-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jpkt.v11i3.44480

Abstract

Eel is one of the foods that have high nutritional content. Eel has a high protein content, eel meat has great benefits for the human body, including meeting protein needs, supporting growth, development, and brain intelligence, maintaining eye health, meeting mineral needs, and increasing concentration and endurance. Usually, eel fish is only consumed as a side dish, it tastes quite good and is not inferior to other fish and can be varied into various kinds of food products, one of the products that can be made is eel fish balls. One of the innovations to increase the nutritional value of fish balls is to add carrageenan flour which is a natural emulsifier extracted from seaweed. The method used in this study was a non-factorial completely randomized design with parameters such as water content, protein content, fiber content, and organoleptic values. The results obtained in this study are the water content of 46.35%-57.70%, protein content of 15.98%-22.63%, and 0.25%-0.49%. The organoleptic value, the highest value was in sample A3 with 4.5% carrageenan substitution. The highest organoleptic value of aroma was in sample A2 with carrageenan substitution 3. The highest organoleptic value of taste was in sample A2 with 3% carrageenan substitution. The highest texture organoleptic value was in sample A4 with 6% carrageenan substitution. Keywords: Carrageenan, Fish Meatballs, Eel Abstrak Ikan belut salah satu makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi. Belut memiliki kandungan protein yang tinggi, Daging belut mempunyai manfaat yang besar bagi tubuh manusia antara lain memenuhi kebutuhan protein, mendukung pertumbuhan, perkembangan dan kecerdasan otak, menjaga kesehatan mata, memenuhi kebutuhan mineral,serta meningkatkan konsetrasi dan daya tahan tubuh. Biasanya ikan belut hanya dikonsumsi sebagai bahan lauk pauk, rasanya pun cukup enak dan tidak kalah dengan ikan-ikan lainnya dan dapat divariasikan menjadi berbagai macam prodak makanan salah satu produk yang bisa dibuat adalah bakso ikan belut. Salah satu inovasi untuk meningkatkan nilai gizi dari bakso ikan adalah dengan menambahkan tepung Karaginan merupakan emulsifier alami hasil ekstraksi dari rumput laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap non faktorial dengan parameter pengamatan kadar air, kadar protein, kadar serat dan nilai organoleptik. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu kadar air ini sebesar 46,35%-57,70%, kadar protein 15,98%- 22,63%, kadar 0,25%-0,49%. Nilai organoleptik, nilai tertinggi ada pada sampel A3 dengan subtitusi karaginan 4,5%. Nilai organoleptik Aroma tertinggi ada pada sampel A2 dengan subtitusi karaginan 3. Nilai organoleptik Rasa tertinggi ada pada sampel A2 dengan subtitusi karaginan 3%. Nilai organoleptik tekstur tertinggi ada pada sampel A4 dengan subtitusi karaginan 6%. Kata Kunci: Eucheuma denticulatum, Karaginan, Serat
Physico-Chemistry and Organoleptic Fish Cake for Tuna (Thunnus albacores) Enriched with Eucheuma cottonii Seaweed Notaria Alung; Albert Royke Reo; Grace Sanger; Engel Victor Pandey; Hanny Welly Mewengkang; Feny Mentang
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 12 No. 1 (2023): EDISI JANUARI-APRIL2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jpkt.v12i1.50396

Abstract

One type of fish resource that has great potential in Indonesia is from large pelagic fish groups including tuna, tuna, and skipjack. Efforts to increase people's interest in consuming fish, with diversified products. The way that can be done to take advantage of fishery production is by diversifying fishery products and processing them into a variety of products. One of them is the abundance of tuna commodities in North Sulawesi, which has the potential to be developed into a product. This study aims to analyze the water content, fiber content, and organoleptic tests to obtain the product quality of tuna fish cake with the addition of Eucheuma cottonii seaweed. The data obtained from the results of the research conducted were calculated for the average value, then continued with the ANOVA test on SPSS and discussed descriptively. The results showed that the high water content value was obtained in treatment B2 with a water content value of 7.24 while the lowest value for treatments A1 and A2 was 3.06%. The highest crude fiber content was 0.2150 while the low fiber content was 0.057. Organoleptic results for fish cake products obtained panelists' preference level by looking at the results of taste, texture, aroma, and color values ​​in treatment B2 (frying fish cake) with the addition of 80% tuna and 20% seaweed. Keywords: Fish cake, Thunuus albacares, Eucheuma cottonii Abstrak Salah satu jenis sumber daya ikan yang memiliki potensi besar di Indonesia adalah dari kelompok ikan pelagis besar antaranya Tuna, Tongkol dan Cakalang. Upaya untuk meningkatkan daya minat masyarakat dalam mengkomsumsi ikan, dengan adanya produk diversifikasi. Cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan produksi perikanan yaitu dengan cara diversifikasi produk hasil perikanan diolah menjadi beranekaragam. Salah satunya dengan jumlah komoditas ikan tuna yang melimpah di Sulawesi Utara berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar air, kadar serat dan uji organoleptic untuk mendapatkan mutu produk fish cake ikan tuna dengan penambahan rumput laut Eucheuma cottonii. Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dihitung nilai rata-ratanya, lalu dilanjutkan dengan uji ANOVA pada SPSS dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kadar air yang tinggi diperoleh pada perlakuan B2 dengan nilai kadar air sebesar 7.24 sedangkan perlakuan A1 dan A2 diperoleh nilai paling rendah sebesar 3.06%. Hasil kadar serat kasar yang paling tinggi adalah 0.2150 sedangkan nilai kadar serat yang rendah adalah sebesar 0.057. Hasil organoleptic untuk produk fish cake  diperoleh tingkat kesukaan panelis dengan melihat hasil nilai rasa,  tekstur, aroma dan warna pada perlakuan B2 (penggorengan fish cake) dengan penambahan ikan tuna 80% dan rumput laut 20%. Kata kunci: Fish cake, Thunuus albacares, Eucheuma cottonii
Extraction of Eucheuma Spinosum Seaweed into Seaweed Powder Using Subcritical Water Diksen Takalingang; Hens Onibala; Lena J. Damongilala; Nurmeilita Taher; Djuhria Wonggo; Grace Sanger
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 12 No. 1 (2023): EDISI JANUARI-APRIL2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jpkt.v12i1.50414

Abstract

The goal of this study was to evaluate the Eucheuma spinosum seaweed flour's quality as well as the importance of water content, pH, and minerals (Mg and Zn). In this study, the extraction temperatures were 115°C and 125°C, while the extraction times were 15, 20, and 25 minutes. The results of the study's investigation into water content showed that it rose to a value of 11.33% in the 15-minute extraction time treatment at a temperature of 115°C and that it fell to 7.89 in the 20-minute extraction time treatment at a temperature of 125°C. The pH stability values obtained were 6.12 to 8.73, and the magnesium (Mg) mineral values ranged from 2.1710 to 4.0324. Keywords: Seaweed flour, Subcritical Water, Mineral, Eucheuma spinosum. Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mutu dari tepung rumput laut Eucheuma spinosum yang diekstrak dengan metode air subkrits dan nilai kadar air, pH dan mineral (Mg dan Zn). Pada penlitian ini digunakan perlakuan lama waktu ekstraksi 15menit, 20 menit, 25 menit dan suhu ekstraksi 115oC dan 125oC. Hasil penelitian kadar air dalam penelitian diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan lama ekstraksi 15 menit dengan suhu 115oC sebesar 11.33% dan kadar air ternedah diperoleh pada perlakuan lama waktu ekstraksi 20 menit dengan suhu 125oC sebesar 7.89. nilai stabilitas pH diperoleh 6.12 – 8.73, dan nilai mineral Magnesium (Mg) berkisar 2.1710 – 4.0324, nilai mineral Zinc (Zn) berkisar 3.7330 – 75601. Kata kunci: Tepung Rumput Laut, Air Subkritis, Mineral dan Eucheuma spinosum.