This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MEROPENEM DAN TIGECYCLINE PADA PASIEN ACUTE RESPIRATORY FAILURE (ARF) DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Sry Y. Manurung; Cherry Rahayu; Auliya A. Suwantika
Farmaka Vol 18, No 4 (2020): Farmaka (Suplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i4.42346

Abstract

Kondisi Acute Respiratory Failure (ARF) merupakan salah satu tantangan terbesar di rumah sakit terutama di ICU karena terkait tingginya morbiditas dan mortalitas nya di rumah sakit (Pisani, Corcione , & Nava, 2016). Dari data sensitivitas antibiotik ICU pada pasien ARF, Meropenem dan Tygecycline merupakan antibiotik yang sensitive terhadap berturut-turut 8 dan 10 jenis bakteri yang ada pada sampel kultur pasien ARF. Kedua antibiotik tersebut memiliki harga yang relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manakah nilai cost effectiveness yang lebih tinggi antara antibiotik meropenem dan kombinasi tygacycline pada pengobatan ARF di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta melihat probabilitasnya dalam menurunkan leukosit . Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien, data laboratorium dari website laboratorium RSHS,  data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) periode Januari 2017-Desember 2018 meliputi total biaya medik dari rumah sakit/healthcare perspective serta tarif INA CBGs dari BPJS/payer perspective. Nilai efektivitas pada penelitian ini diukur dalam penurunan leukosit. Hasil menunjukan nilai Average Cost-effectiveness Ratio (ACER) pada penggunaan Meropenem dari payer dan healthcare perspective secara berturut-turut adalah Rp. 22.799 dan Rp. 26.571 per 1 sel leukosit/mm3, lebih tinggi dibandingkan penggunaan Tygecycline yaitu Rp. 8.627 dan Rp. 16.118 per 1 sel leukosit/mm3. Berdasarkan hasil perhitungan Incremental Cost-effectiveness Ratio (ICER), diketahui bahwa jika penggunaan Tygecycline menggantikan Meropenem maka akan menghemat biaya sebesar Rp. 10.558 (payer perspective) dan menyebabkan kerugian Rp. 6.306 (healthcare perspective). Dari model pohon keputusan, penggunaan Tygecycline memiliki probabilitas lebih tinggi dalam menurunkan leukosit dibanding penggunaan Meropenem yaitu berturut-turut 67% dan 56%. Nilai EMV keduanya menunjukkan bahwa impact kerugian pada penggunaan Meropenem (Rp.955.248 per hari) lebih besar dibandingkan pada penggunaan Tygecycline (Rp. 465.330 per hari).