Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTATION INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE IN LICENSING SERVICE AT SUMEDANG REGENCY M. Irwan Tahir; Mesy Faridah Hendiyani; Dedeh Maryani; Dwi Indah Kartika
Sosiohumaniora Vol 24, No 3 (2022): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v24i3.38985

Abstract

This study aims to describe the implementation of information technology governance at the One Stop Integrated Service (PTSP) in Sumedang Regency. This study uses a descriptive method, with the IT Governance theory from Weill and Ross (2004) as theoretical lens with dimensions consisting of IT Principles, IT architecture, IT infrastructure, business application requirements, and Information Technology Investment and Priority Determination proposed by as an analytical tool. Data were collected through observation, interview, and secondary sources. Research informants were determined by purposive sampling according to the research objectives with informants consisting of stakeholders in the implementation of Electronic-Based Government Systems (SPBE) in Sumedang Regency. The results of the study indicate that the overall dimensions of IT Governance have improvements that supports the achievement of the objectives of the SPBE implementation as national program.
SOSIAL CAPITAL BONDING DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PROVINSI DI YOGYAKARTA Sarwani; Dwi Indah Kartika; Samsul Arifin
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 16 No 2 (2024): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jv.v16i2.1049

Abstract

Modal sosial merupakan sekumpulan norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara anggota kelompok yang saling terhubung, dilandaskan pada kepercayaan, norma, dan jaringan sosial. Dengan kata lain, modal sosial merupakan suatu potensi kemampuan yang berasal dari kepercayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat. Penelitian ini mencoba menghubungkan antara modal sosial yang dimiliki masyarakat lokal dan membentuk ikatan sosial yang solid bisa dimanfaatkan dalam konsep pengembangan dan pembangunan ekowisata di Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul. Untuk itu, dirumuskan pertanyaan dalam penelitian mengenai bagaimana keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata di daerahnya sendiri dengan memanfaatkan dan mengeksplorasi modal sosial yang dimiliki. Selain itu, bagaimana pemerintah daerah menangkap peluang pengembangan ekowisata dengan memromosikan ikatan modal sosial yang dimiliki masyarakat di daerah tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling Masyarakat lokal sebagai aktor utama yang mengetahui secara pasti mengenai modal sosial dan ikatan sosial akan dipilih secara acak. Hal ini juga dilakukan dalam menunjuk wisatawan sebagai informan yang akan diwawancara. Focused Group Discussion dilakukan dalam pengumpulan data dan informasi di Kantor Dinas Pariwisata. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data primer. Data sekunder dikumpulkan dengan pengamatan atau observasi di lokasi. Analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi yang bertujuan untuk cross-check bukti, memberikan gambaran lengkap, dan meningkatkan validitas data. Simpulan penelitian ini berimplikasi pada meningkatnya kualitas kepemimpinan dan manajemen organisasi khususnya aspek kelembagaan atau jaringan sosial yang mengelola dan mengembangkan potensi ekowisata. Dalam aspek lingkungan, adalah meningkatkan kepedulian dan kesadaran akan kebersihan lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Sementara, dalam hal aspek penguatan sosial adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengemabngan ekowisata membangun kualitas komunikasi antar jaringan sosial yang berhubungan dalam pelayanan pariwisata di Desa Wisata Nglanggeran. Penguatan aspek ekonomi melalui peningkatan keterlibatan dan Kerjasama antar jaringan khususnya masyarakat pemilik homestay dengan pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain itu, keberlanjutan tata Kelola pelayanan ekowisata dilakukan dengan memperkuat dimensi modal sosial seperti kewajiban moral dan norma-norma, kepercayaan dan nilai-nilai sosia, dan interaksi antar jaringan stakeholder ekowisata di Nglanggeran.