Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Siti Nur Ekasari; Yudi Setiyono
Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi dan Inovasi Ilmiah Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi dan Inovasi Ilmaih Pendid
Publisher : STKIP PGRI Trenggalek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas belajar di rumah sangat membantu siswa dalam hal pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru yang harus dikerjakan di rumah. Dengan adanya fasilitas belajar di rumah yang cukup memadai, diharapkan proses belajar akan menyenangkan, memberikan semangat tinggi dan mempengaruhi hasil belajar siswa meningkat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan bersifat korelasi yang menggunakan subjek penelitian sample siswa kelas X MIPA yang berjumlah 105 siswa. Pengumpulan data fasilitas belajar di rumah dengan angket, sedangkan data hasil belajar diperoleh dari dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan Product Moment dengan taraf signifikan 5%. Sebelum pengujian hipotesis, instrument terlebih dahulu diadakan pengujian validitas butir dan reliabilitas butir yang dilakukan pada 37 responden. Setelah instrument dinyatakan valid dan reliabel data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik statistik.Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Trenggalek. Dari data fasilitas belajar di rumah diperoleh mean (11,8), median (13), modus (14), dan standar deviasi (3,3). Hasil belajar mata pelajaran PPKn diperoleh mean (78), median (80), modus (80), dan standar deviasi (9,1). Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar siswa diperoleh nilai 0,629> rtabel0,195 pada taraf signifikan 5% h0 ditolak danHa diterima. Hasil tersebut dapat disimpulkan ada hubungan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas X MIPA.
IMPLEMENTASI MATERI PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DALAM PEMBELAJARAN PPKn MEMBENTUK PESERTA DIDIK SADAR HUKUM Yudi Setiyono; Yuli Rubianto
Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi dan Inovasi Ilmiah Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi, dan Inovasi Ilmiah Pendi
Publisher : STKIP PGRI Trenggalek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib disemua tingkatan dalam satuan pendidikan yaitu sekolah dasar, menengah, atas, maupun pendidikan tinggi. Tujuan dari mata pelajaran PPKn adalah untuk menjadikan warga negara Indonesia menjadi warga negara yang baik serta setia pada NKRI. Mata pelajaran PPKn kelas 12 semester ganjil terdapat materi perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia bertujuan memberikan pemahaman tentang perlindungan dan penegakan hukum, untuk membentuk peserta didik sadar hukum. Untuk mendapatkan gambaran dan hasil penelitian yang maksimal penulis melakukan penelitian di SMKN 1 Trenggalek, pengumpulan data  menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Narasumber 6 peserta didik kelas 12 dan guru PPKn Kelas 12.  Data terkumpul dianalisis dan dicek keabsahannya menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Setelah dilakukan analisis dan uji keabsahan data diketahui implementasi dari materi perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia oleh guru menggunakan metode pembelajaran, maupun media pembelajaran yang tepat. Setelah diberikan materi perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia, peserta didik menunjukan perilaku sadar hukum meskipun ditemuan beberapa peserta didik yang melanggar hukum.
PENGARUH PERSEPSI SISWA DALAM BELAJAR DARING LURING TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PELAJARAN PKN Erik Agung Utomo; Yudi Setiyono
Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi dan Inovasi Ilmiah Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi, dan Inovasi Ilmiah Pendi
Publisher : STKIP PGRI Trenggalek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar merupakan usaha yang terencana dalam upaya mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada dalam diri seseorang sejak lahir. Pembelajaran daring dan luring sekarang ini dilaksanakan dalam masa new normal yang bertujuan untuk mendukung skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Untuk mendapatkan gambaran dan hasil penelitian yang maksimal penulis melakukan penelitian pada SMAN Negeri I Bendungan Kabupaten Trenggalek, dengan obyek penelitian seluruh siswa kelas XI Semester II, sejumlah 54 siswa (penelitian populasi). Data diperoleh dengan menyebarkan angket untuk mengetahui persepsi siswa tentang pembelajaran daring dan lurng (variabel bebas) dan pelaksanaan pembelajaran PKn (variable bebas). Setelah data terkumpul, dianalisis dengan uji korelasi product moment, untuk mengetahui pengaruhnya. Setelah dilakukan analisis data diketahui adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai pearson correlation = 0,604 dan dikonsultasikan dengan nilai r tabel = 0,423 dengan taraf kepercayaan 95%. Dengan hasil tersebut, hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak. Disimpulkan ada pengaruh persepsi siswa dalam belajar daring dan luring terhadap pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PKN Kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Bendungan Kabupaten Trenggalek Tahun Ajaran 2020/2021.
THE ANALYSIS OF SEXUAL CONSENT RULES IN ARTICLE 5 OF PERMENDIKBUD RISTEK NUMBER 30 OF 2021 REVIEWED FROM THE PERSPECTIVE OF ISLAMIC LAW Surjanti Surjanti; Yudi Setiyono; Widowati Widowati; Retno Sari Dewi; David Budi Laksono
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 6, No 1.2 (2022)
Publisher : International Journal of Artificial Intelligence Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29099/ijair.v6i1.2.448

Abstract

Regarding the treatment of sexual violence (PPKS) in tertiary institutions, the government released PERMENDIKBUD RISTEK No. 30 of 2021. However, that does not imply that this ministerial regulation is without flaws or shortcomings. The phrase "Without the assent of the victim" in article 5 seems to legitimize adultery and LGBT behavior based on consent, which is one of the reasons this ministerial decree generates inconsistencies. Therefore, this study was done to examine sexual consent and determine the effects of adultery according to Shafi'i belief system on Islamic lawAccording to the law, it is acceptable to use the phrase without the victim's agreement under article 5 paragraph 2 of Minister of Education, Culture, Research, and Technology Number 30 of 2021. Without the victim's agreement will cause a difficulty and a debate in society if it is interpreted as an Argumentum a contrario. Because it is possible to read the phrase "without the victim's consent" to mean that if both parties agree to engage in sexual activity, there is no issue and the behavior is appropriately referred to as "sexual consent". Therefore, it appears that in this instance, Minister of Education, Culture, Research, and Technology Number 30 has consented to the legalization of adultery in tertiary institutions. According to Islamic law, adultery and extramarital sex are forbidden acts because they violate Allah's command in Surah Al-verse Isra's 32. The existence of pregnant marriages is one of the effects of adultery.