M. Al-Qodhi Abi Saidil Mahzumi
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Spiritual Education through Ziarah Tradition in Syaikh Syamsuddin Al-Wasil Kediri M. Al-Qodhi Abi Saidil Mahzumi; A. Jauhar Fuad
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 21, No 2 (2019): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/el.v21i2.7030

Abstract

This paper aims to examine the development of spirituality that is traversed through the grave pilgrimage tradition by utilizing symbolic interactionist theory, religious and cultural theory, and spiritual intelligence theory. This study wanted to reveal the process and impact of a person’s spiritual change after carrying out the tradition of pilgrimage in the Tomb of Shaykh Syamsuddin al-Wasil, Kediri city. The results of this study show that first, spiritual process of pilgrims starts from the reason for making the tomb of Shaykh Syamsuddin Al-Wasil, Kediri city as an object of spiritual education, namely a media reminder for pilgrims, efforts to approach pilgrims to Allah, and as a place of prayer. The spiritual process itself is divided into three stages, namely; (1) pre-pilgrimage by purifying with ablution, (2) the stage of pilgrimage begins with tawasul on special people, reading the Qur’an, reading tahlil and finally reading the do’a, (3) after the pilgrimage by doing shodaqoh. Second, in terms of spiritual changes in the pilgrim’s self, namely; (1) inner changes such as calmness of heart and feeling holy heart, (2) changes in the end like feeling in living life more diligently and zealously, feeling lazy disappears, and pilgrims can control emotions.Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan spiritualitas yang dilalui dengan cara tradisi ziarah kubur dengan memanfaatkan teori interaksionis simbolis, teori agama dan budaya, serta teori kecerdasan spiritual. Penelitian ini mengungkap proses dan dampak perubahan spiritual sesorang setelah melakukan tradisi ziarah di Makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil kota Kediri. Hasil penelitian ini menemukan bahwa; pertama proses spiritual peziarah bermula dari alasan menjadikan makam Syaikh Syamsuddin Al-Wasil Kota Kediri sebagai objek pendidikan spiritual yakni, media pengingat bagi peziarah, upaya mendekatan peziarah pada Allah, dan sebagai tempat berdo’a. Proses spiritual sendiri dibagi menjadi tiga tahap yakni; (1) pra ziarah dengan melakukan penyucian dengan berwudhu, (2) tahap ziarah dimulai dengan bertawasul pada orang-orang khusus, membaca al-Qur’an, membaca tahlil dan terakhir membaca do’a, (3) pasca ziarah dengan melakukan shodaqoh. Kedua, segi perubahan spiritual yang terjadi pada diri peziarah yakni; (1) perubahan secara batin seperti ketenangan hati dan merasa hati menjadi bersih, (2) perubahan secara dhohir seperti merasa dalam menjalani hidup semakin rajin dan bersemangat, rasa malas menghilang, dan peziarah dapat mengontrol emosi.
Analisis Motivasi Tradisi Ziarah Kubur Di Makam Syeikh Syamsuddin Al-Wasil Kota Kediri M. Al-Qodhi Abi Saidil Mahzumi; Edi Nurhidin; Muhammad Zuhdi
Spiritualita Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.597 KB) | DOI: 10.30762/spr.v4i2.2691

Abstract

Tulisan ini mengkaji motivasi peziarah makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil yang memfokuskan pada tiga pertanyaan pokok. Pertama, apa yang mendorong peziarah datang ke makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil? Kedua, apa yang yang dibutuhkan peziarah sehingga datang ke makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil? Ketiga, apa yang mendasari peziarah berziarah di makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil? Hasil penelitian ini menemukan bahwa motif peziarah datang ke makam ada dua yakni Pertama, motif intrinsik berupa kerentek (keinginan hati), kedua motif ekstrinsik berupa dorongan ajaran para guru peziarah, dan atas dorongan lain berupa pemenuhan tiga kebutuhan lain yaitu kebutuhan mendekatkan diri kepada Allah, kebutuhan spiritual, dan harapan terwujudnya do'a. Ketiga, makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil memiliki daya yang kuat untuk berdo'a dan pasti akan terkabul do'a tersebut. Do'a akan tersampaikan pada Allah dengan lantaran Syaikh Syamsuddin al-Wasil.