Budhi Setiawan
Sebelas Maret University Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Religious Value in Nyadran Ceremony in Ngepringan Village, Sragen Yuliningsih Yuliningsih; Kundharu Saddhono; Budhi Setiawan
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 20, No 2 (2018): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.227 KB) | DOI: 10.18860/el.v20i2.4981

Abstract

The struggle for modernity gave rise to the degradation of the value of character education. At this stage the revitalization of the value of religious local wisdom in tradition needs to be developed again. The existence of nyadran tradition in Ngepringan continues to be developed by mixing the value of local wisdom with religious values. This unique combination is a form of local wisdom against the individual culture that developed in the community, the development of modernity. This means that the community can not only uphold the cultural values of the ancestors, and also cannot adapt the tradition to conditions, and still insert religious values in it. Nyadran tradition is still played by the Ngepringan community because they are spiritual tourism and become a harmonizer political, social, economic and spiritual life. The collection of data information is through observation and interview with the Ngepringan village community. The purpose of this study is to explore religious values in the Nyadran ceremony procession. This type of research is ethnography with qualitative descriptive method. Data collection techniques use techniques, interviews, documentation, and language content. The data analysis uses interactive analysis technique. The results of this study are to reveal and describe the religious values in the ceremony procession that need to be preserved and improved by the Ngepringan village community in the face of modernity.Pergulatan modernitas melahirkan degradasi nilai pendidikan karakter. Pada titik ini revitalisasi nilai kearifan lokal religius dalam tradisi perlu dikembangkan kembali. Eksistensi tradisi nyadran di Ngepringan terus dikembangkan dengan mencampur nilai kearifan lokal dengan nilai religius. Perpaduan yang unik ini merupakan bentuk kearifan lokal melawan budaya individualis yang berkembang di masyarakat mengikuti perkembangan modernitas. Hal ini bermakna bahwa masyarakat disana tidak hanya menjunjung nilai-nilai budaya dari para leluhur, melainkan juga mampu menyesuaikan tradisi dengan kondisi, serta masih menyisipkan nilai-nilai religius di dalamnya. Tradisi nyadran masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Ngepringan dikarenakan nyadran sebagai wisata rohani serta menjadi penyelaras kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan agama. Informasi data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan masyarakat desa Ngepringan. Tujuan studi ini untuk menggali nilai religius dalam prosesi upacara nyadran. Jenis penelitian ini adalah etnografi dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini adalah mengungkap dan mendeskripsikan nilai religius dalam prosesi upacara nyadran yang perlu terus dilestarikan dan ditingkatkan oleh masyarakat desa Ngepringan dalam menghadapi modernitas.
Implementasi Pembelajaran Bahasa Jawa (Materi Tembang Dolanan) Berbasis Pendidikan Karakter Religius dalam Kurikulum 2013 Prima Veronika; Budhi Setiawan; Nugraheni Eko Wardani
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 19, No 1 (2017): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.44 KB) | DOI: 10.18860/el.v19i1.3929

Abstract

The aim of this study is to determine the implementation of Javanese language learning (through dolanan song) based on religious character building in curriculum 2013. It employs qualitative research design with a single case study approach. The results showed that the learning of Javanese language (on dolanan song) can establish religious character building through a scientific approach. Its implementation may involve learning models such as role play, discovery learning and problem based learning. The steps of learning based on scientific approach include activities to observe, ask, gather information, associates, try and communicate.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran Bahasa Jawa (materi tembang dolanan) berbasis pendidikan karakter religius dalam kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa (materi tembang dolanan) dapat menanamkan pendidikan karakter religius melalui pendekatan saintifik. Implementasinya dapat menggunakan model pembelajaran Role Playing, Discovery Learning dan Problem Based Learning. Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mencoba, dan mengomunikasikan.