Fadhilatul Khaira
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MISE EN SCENE DALAM FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN Fadhilatul Khaira; Novesar Jamarun; Rosta Minawati
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.37425

Abstract

The film Letters to God is a film that tells the story of a teenage girl who was diagnosed with the first Rhabdomyosarcoma cancer in Indonesia. This study aims to identify and analyze the mise en scene of the film Surat Kecil untuk God with the semiotic theory of Rolland Barthes. Rolland Barthes proposed a denotative and connotative meaning system. The method in this study uses descriptive qualitative research. The results of this study are related to settings that include property and location. Through the property of red roses, it is interpreted as Keke's sincerity in loving the people around him. Keke's make-up means that Keke is the one who suffers the most. The lighting in this film is dominantly using tungsten color to give a warm mood. Keke's acting is interpreted as a representation of the original Keke.Keywords: semiotics, mise en scene. AbstrakFilm Surat Kecil Untuk Tuhan adalah film yang mengangkat cerita seorang gadis remaja yang mengidap penyakit kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mise en scene film Surat Kecil Untuk Tuhan dengan teori semiotika Rolland Barthes. Rolland Barthes mengemukakan sistem pemaknaan denotasi dan konotasi.  Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini terkait setting yang mencakup properti dan lokasi. Melalui properti mawar merah dimaknai sebagai keikhlasan Keke dalam menyayangi orang-orang disekitarnya. Tata rias yang digunakan Keke dimaknai bahwa Keke adalah orang yang paling menderita. Lighting dalam film ini dominan menggunakan warna tungsten untuk memberikan mood kehangatan, acting tokoh Keke dimaknai sebagai representasi Keke asli. Kata Kunci:semiotika, mise en scene. Authors: Fadhilatul Khaira : Institut Seni Indonesia PadangpanjangNovesar Jamarun : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRosta Minawati : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References: Ali, M. M., & Ali, M. A. (2018). Karakterisasi Tokoh Dalam Film Salah Bodi. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 7(1), 15-30. https://doi.org/10.24114/gr.v7i1.10848Armantono, A., & Paramita, P. (2017). Penulisan Skenario Panjang. Jakarta: FFTV-IKJ.Bordwell, B., & Thomson, T. (2001). Film Art an Introduction. New York: McGraw.Barthes, R. (2017). Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: Basabasi.Darmawan, H., Pramayoza, D., & Yusril, Y. (2020). Makna Budaya Minangkabau Dalam Film Salisiah Adaik. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(1),  138-144. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18359Fiske, John. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.Hidayah, N., & Yasnidawati, Y. (2019). Penyesuaian Pola Dasar Busana Sistem Indonesia Untuk Wanita Indonesia Dengan Bentuk Badan Gemuk. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 222-230. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13595Hidayat, H. N., Sudardi, B., Widodo, S. T., & Habsari, S. K. (2021). Menggali Minangkabau dalam film dengan mise-en-scene. Jurnal ProTVF, 5(1), 117-143. https://doi.org/10.24198/ptvf.v5i1.29433Leliana, I., Ronda, M., & Lusianawati, H. (2021). Representasi Pesan Moral Dalam Film Tilik (Analisis Semiotik Roland Barthes). Cakrawala - Jurnal Humaniora, 21(2), 142–156. https://doi.org/10.31294/jc.v21i2.11302Martono, B., & Inggriani, S. (2020). Retroperitoneal Pleomorphic Rhabdomyosarcoma in Adult: A Rare Case Report. JBN (Jurnal Bedah Nasional), 4(2), 62-68. https://doi.org/10.24843/jbn.2020.v04.i02.p04Mudjiono, Y. (2011). Kajian Semiotika Dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 126-138. https://doi.org/10.15642/jik.2011.1.1.125-138Riwu, A., & Pujiati, T. (2018). Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film 3 Dara. Deiksis, 10(03), 212-223. https://doi.org/10.30998/deiksis.v10i03.2809Sathotho, S. F., Wibowo, P. N. H., & Savini, N. A. (2020). Mise En Scène Film Nyai Karya Garin Nugroho. TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater Dan Sinema, 17(2), 89-97. https://doi.org/10.24821/tnl.v17i2.4444Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi, Analisis Text Media Suatu Pengantar Analisa Wacana, dan Analisa Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Paningkiran, Halim. (2013). Make Up Televisi dan Film. Jakarta: Kencana.Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. 
Skenario Film Fiksi Lauik Sirah Menggunakan Sturuktur Tiga Babak Untuk Meningkatkan Suspense Fadhilatul Khaira; Hery Sasongko; FX Yatno Karyadi
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 6, No 2 (2023): Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bcdk.v6i2.2634

Abstract

Artikel ini menciptakan sebuah skenario film fiksi dari tahap menemukan ide sampai menjadi skenario utuh. Penulis menciptakan skenario Lauik Sirah dengan menggunakan pola cerita struktur tiga babak dengan tujuan menata certia drama tragedi agar cerita yang disampaikan lebih menarik dan pembaca dapat menikmati jalan ceritanya. Dalam tulisan ini penulis menjelaskan bagaimana menciptakan skenario film fiksi menggunakan struktur tiga babak untuk meningkatkan suspense. Penulis menata suspense dalam setiap babak. Teori yang digunakan adalah teori struktur tiga babak dengan dasar penceritaan awal, tengah dan akhir. Tulisan ini menunjukkan bahwa penciptaan skenario Lauik Sirah penulis berhasil mewujudkan dengan menerapkan struktur tiga babak.