Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan pembuatan kombucha-ekstrak bunga telang untuk masyarakat di Desa Pagedangan, Tangerang, Banten Daru Seto Bagus Anugrah; Listya Utami Karmawan; Renna Eliana Warjoto; Widya Agustinah; William Frans; Jovita Aurelia; Maria Marcella; Christian Oetomo; Jesslyn Regina Alviana; Sentia Sentia; Theresia Ferenda
ABDIMAS DEWANTARA Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v5i2.12822

Abstract

Kombucha is a health drink made from fermented tea with Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY), which can help consumers to maintain their immune systems. Due to the health benefits of Kombucha products, the Faculty of Biotechnology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia, and the National Research and Innovation Agency (BRIN) conducted community service activities by training in making kombucha combined with butterfly tea extract. The purpose of this activity is to train the manufacture of kombucha food product-butterfly tea extract and explain the business potential of the kombucha product-butterfly tea extract to the residents of Pagedangan Village. To measure the increase in residents' knowledge, the service team conducted pre-test and post-test sessions using the quizizz application on each resident's cellphone. The results of the kombucha training in the village of Padegangan have had a positive and influential impact on increasing the knowledge of the residents who were tested using the Wilcoxon Rank Test analysis of the results of the pre-test and post-test. The material delivered to the four speakers showed positive results, which were judged by the results of filling out the event feedback link via platform forms. Overall, the training held was considered to have run smoothly.   Abstrak: Kombucha merupakan minuman kesehatan hasil fermentasi teh dengan Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY) yang dapat membantu konsumennya untuk menjaga sistem imun. Dikarenakan manfaat kesehatan dari produk Kombucha, Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pelatihan pembuatan kombucha yang dipadukan dengan ekstrak bunga telang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih pembuatan produk pangan kombucha-ekstrak bunga telang dan memaparkan potensi usaha dari produk kombucha-ekstrak bunga telang kepada warga Desa Pagedangan. Untuk mengukur peningkatan pengetahuan warga, tim pengabdi melakukan sesi pre-test dan post-test menggunakan aplikasi quizizz pada handphone masing-masing warga. Hasil pelatihan kombucha di desa Padegangan sudah berdampak positif dan berpengaruh pada peningkatan pengetahuan warga yang diuji dengan menggunakan analisis Wilcoxon Rank Test terhadap hasil pre-test dan post-test. Penyampaian materi yang dilakukan pada keempat pembicara menunjukkan hasil yang positif yang dinilai dengan hasil pengisian link feedback acara melalui platform forms. Secara keseluruhan pelatihan yang diadakan sudah dinilai berjalan dengan lancar.
Persepsi Masyarakat Terhadap Singkong yang Dimasak dengan Biogas Lebih Tinggi Dibandingkan dengan LPG Melalui Evaluasi Sensori: Studi Kasus di Subang, Jawa Barat Jovita Aurelia; Daru Seto Bagus Anugrah; Enny Widawati
Jurnal Perkotaan Vol. 15 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/perkotaan.v15i2.5671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh memasak dengan kompor biogas terhadap kualitas sensori singkong kukus dan rebus di Desa Ponggang, Subang, Jawa Barat. Indonesia merupakan produsen singkong terbesar ketiga di dunia, dengan Jawa Barat menjadi salah satu daerah penghasil utama. Pemanfaatan biogas yang diperoleh dari kotoran sapi sebagai sumber energi terbarukan untuk kompor memasak dilaksanakan sebagai bagian dari proyek masyarakat di Desa Ponggang. Biogas terutama terdiri dari metana dan karbon dioksida, menawarkan alternatif berkelanjutan dibandingkan metode memasak tradisional yang menggunakan bahan bakar gas cair (LPG) dan kayu bakar. Hal ini secara signifikan mengurangi emisi polusi seperti unsur karbon, karbon organik, materi partikulat, dan karbon monoksida. Pada penelitian ini dilakukan uji sensori untuk mengevaluasi perbedaan kualitas singkong yang dimasak dengan biogas dan LPG. Uji duo-trio menunjukkan mayoritas panelis tidak dapat menentukan perbedaan nyata antara singkong yang dimasak dengan biogas atau LPG. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa singkong yang dimasak dengan biogas sebanding atau bahkan lebih disukai dibandingkan dengan singkong yang dimasak dengan LPG dari segi warna, aroma, rasa dan tekstur. Hal ini menunjukkan bahwa kompor biogas merupakan alternatif yang layak untuk masyarakat perkotaan tanpa mengurangi kualitas sensoris dari makanan yang disiapkan.