Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Characteristic of Edelweiss Park Agrotourism Visitorsm in the Covid-19 Pandemic Time I Gede Bagus Dera Setiawan; Ni Made Classia Sukendar; Gede Mekse Korri Arisena
Agribusiness Journal Vol 5, No 2 (2022): Agribusiness Journal
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/aj.v5i2.1838

Abstract

Tourists have a vital role in the sustainability of a tourist destination. Edelweiss Park Agrotourism is a nature-based tourist destination managed by the local community, or Community Based Tourism (CBT). During the Covid - 19 pandemic still received visits from tourists. Researchers tried to examine from which areas tourists came to visit Edelweis Park Agrotourism during a pandemic using descriptive qualitative and quantitative analysis with a total sample of 100 which was determined using the accidental sampling method.From the discussion, it can be concluded that the characteristics of visitors based on the area of origin are divided into two, the first, are tourists who come from Bali spread from Denpasar, Bangli, Karangasem, Gianyar, Tabanan, Badung, and Klungkung. While from outside Bali, they are distributed from the areas of Lombok, Banyuwangi, West Java, East Nusa Tenggara (Kupang, Sumba, Flores), Surabaya, Jakarta, Tangerang, and West Kalimantan; The characteristics of visitors based on gender were dominated by female visitors as much as 64%; The characteristics of visitors based on average age are dominated by those aged 18 to 24 years with a total of 49 people (49%). Characteristics of visitors based on occupation, dominated by visitors who work as private employees as many as 53 people (53%); The characteristics of visitors based on the frequency of visits are dominated by first-time visitors (84%); Visitor characteristics based on information sources are dominated by information obtained from social media (71%).
Strategi Pengembangan Agrowisata Pada Kelompok Tani Pelaksana Sipadu Studi Kasus Gapoktan Sri Sedana Kabupaten Karangasem Ni Wayan Purnami Rusadi; I Gede Bagus Dera Setiawan; I Dewa Ayu Puspitadewi
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.450

Abstract

Simantri merupakan program pemerintah Provinsi Bali yang dirintis sejak Tahun 2009 dan kini memiliki nama Sipadu. Sipadu tidak hanya melakukan pengelolaan sumber daya di lahan pertanian secara terintegrasi, namun mengembangkan pengelolaan pasca panen dan kegiatan penunjang lainnya. Dari fakta ini, diperlukan strategi untuk mengembangkan Sipadu yakni salah satunya dengan system agrowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis lingkungan internal dan eksternal, untuk membuat strategi alternatif dan juga prioritas bagaimana mengembangkan agrowisata khususnya di Gapoktan Sri Sedana sebagai pelaksana Sipadu. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis matriks internal-eksternal (IE), strategi besar matriks, SWOT dan dilanjutkan dengan analisis QSPM untuk menentukan prioritas strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi alternatif yang telah dirumuskan berdasarkan SWOT antara lain strategi SO salah satunya yakni menambah sarana pertanian organik. Strategi WO salah satunya meningkatkan promosi paket wisata secara optimal dengan memanfaatkan teknologi. Strategi ST salah satunya yaitu menjalin kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata. Strategi WT salah satunya menjalin kerjasama dengan pihak luar seperti travel dan sekolah/kampus. Strategi yang paling tepat untuk diprioritaskan berdasarkan hasil analisis QSPM adalah membuat layanan penjualan secara online untuk produk yang dihasilkan Sipadu dan objek wisata lain yang ada di Desa Tiyingtali dengan jumlah nilai 12.60. Strategi ini menekankan pada bagaimana langkah yang bias dilakukan dalam membuat layanan penjualan online untuk produk yang dihasilkan Sipadu dan objek wisata lain yang ada di Desa Tiyingtali. Seperti yang kita ketahui bersama perkembagan teknologi saat ini begitu pesat dan segala informasi dapat diakses melalui internet. Produk yang dihasilkan oleh Sipadu seperti hasil pertanian anorganik dan pupuk organik bias dipasarkan kekonsumen rumah tangga ataupun horeca (hotel, restaurant dan cafe) sesuai dengan Pergub Bali No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali mewajibkan toko swalayan, hotel restoran dan katering untuk menyerap produk lokal.
Persepsi Petani terhadap Inovasi Jajar Legowo 2 : 1 di Subak Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem I Gede Bagus Dera Setiawan; Putu Dyah Endristuti Setiyaningrum; I Made Dody Darmawan
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i3.517

Abstract

Penelitian tentang persepsi petani terhadap inovasi system Jajar Legowo 2 : 1 di Subak Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem dirancang berbentuk survey dengan penjelasan yaitu bagaimana persepsi petani terhadap inovasi system Jajar Legowo 2 : 1. Penelitian dilakukan pada periode bulan Juli-Oktober 2019. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yang berjumlah 30 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berdasarkan pada pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa (1) Pengetahuan petani terhadap inovasi Jajar Legowo 2 : 1 termasuk kedalam kategori baik dengan skor 4,05, (2) Sikap petani terhadap inovasi Jajar Legowo 2 : 1 termasuk kedalam kategori sangat baik dengan skor 4,50, (3) Keterampilan petani terhadap inovasi Jajar Legowo 2 : 1 termasuk kedalam kategori sangat baik dengan skor 4,36, dan (4) Persepsi petani terhadap inovasi Jajar Legowo 2 : 1 termasuk kedalam kategori sangat baik dengan skor 4,30.