Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

LEMARI PENDINGIN PORTABLE SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KUALITAS HASIL TANGKAPAN NELAYAN ALUE NAGA Sarika Zuhri; Rahmat Agus Mawardi; Ulfani Ulfani; Muhammad Rais; Azkar Maulana; Muhammad Irfan; Muhammad Heru Arie Edytia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12364

Abstract

Inovasi produk lemari pendingin portable merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan hasil kualitas hasil tangkapan ikan nelayan di desa Alue Naga. Kegiatan ini dilakukan menyelesaikan permasalahan dan mengatasi keluhan yang dialami oleh nelayan Alue naga akibat hasil tangkapan ikan segar dilaut menurun kualitas dan kesegarannya ketika dibawa kedarat. Salah satu faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut adalah teknik refrigerasi (pendinginan) yang digunakan masih manual yaitu menggunakan es batu dan cold storage yang belum stabil dan manual. Para nelayan biasanya menggunakan box es yang didalamnya terdapat es batu. Agar kestabilan dingin tetap terjaga nelayan harus mengganti es batu dua kali dalam sehari. Sehingga nelayan juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian es batu setiap harinya serta selalu menganti es agar kesetabilan dingin pada box tetap terjaga. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu adanya perbaikan teknik serta peningkatan kualitas cold storage dan teknik refrigerasi untuk tetap menjaga kesegaran dan kualitas ikan lebih lama. Oleh karena itu kelompok PKM berusaha memberikan solusi kepada nelayan dengan menciptakan inovasi produk lemari pendingin portable yang diberi nama “Nagalu Box”. Kegiatan penciptaan inovasi produk ini telah dilakukan kurang lebih selama 2 (dua) bulan dengan mitra dari kegiatan ini adalah nelayan di desa Alue Naga. Penerapan teknologi ini kami terapkan kepada nelayan, karena pada umumnya nelayan masih menggunakan ice box yang didalamnya di masukan es batu untuk menyegarkan hasil tangkapan. Setelah dilakukan uji coba selama 3 (tiga) hari, nelayan merasa sangat puas dengan inovasi produk yang telah diciptakan oleh kelompok PKM. dikarenakan produk ini ternyata memang benar-benar dapat menjaga kualitas ikan hasil tangkapan nelayan Alue Naga.
Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh Syarifah Maizatul Aqmal; Era Nopera Rauzi; Muhammad Heru Arie Edytia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.905 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21184

Abstract

Kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami sains dan teknologi sangat kurang, padahal eksplorasi yang terus menerus dilakukan merupakan kunci untuk menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi masyarakat dan memudahkan pekerjaan manusia. Minat yang minim dan keterbatasan fasilitas yang dapat diakses semua kalangan menjadi salah satu permasalahannya. Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh ini diharapkan bisa menjadi alternatif dalam menumbuhkan minat masyarakat terhadap sains dan teknologi untuk mengetahui, memahami dan mengeksplorasi sains dan teknologi. Dengan memperhatikan fungsi bangunan meliputi pengguna, kegiatan pengguna, kebutuhan ruang, organisasi ruang, zonasi, program ruang, dan persyaratan teknis bangunan, diharapkan dapat memberikan sebuah fasilitas yang disenangi oleh akademisi, cendekiawan, wisatawan, dan masyarakat umum terhadap sains dan teknologi. Lokasi perancangan Museum Sains dan Teknologi terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheu, Meuraxa, Kota Banda Aceh. Peruntukan lahan kawasan ini sebagai kawasan pariwisata. Perancangan Museum Sains dan teknologi ini menggunakan tema arsitektur ekologi yang ditampilkan pada bentuk layout, fasad bangunan dan pemanfaatan tapak secara maksimal sebagai hasil respon yang ramah lingkungan dengan memperhatikan ekologi dan menyelaraskannya dengan bangunan. The land designation of this area as a tourism area. The design of this Science and Technology Museum uses the theme of ecological architecture displayed in the form of layouts, building facades and maximum use of the site as a result of an environmentally friendly response by paying attention to ecology and aligning it with buildings.
PEMBUATAN SUDUT LITERASI MINI BERBASIS DIGITAL UNTUK MEMPERMUDAH AKSES SKRIPSI DAN LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAMUDRA Yonadiah Dwitya; Muhammad Heru Arie Edytia; Samsul Muarrif; Wendy Achmmad Mustaqim; Zidni Ilman Navia; Fitria; Okhaifi Prasetyo
Musyawarah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Musyawarah: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/musyawarah.v2i2.412

Abstract

Tidak adanya fasilitas sudut literasi di Program Studi Biologi Fakultas Teknik Universitas Samudra menghambat dosen dan mahasiswa dalam memperoleh akses skripsi dan laporan kerja praktek mahasiswa. Kendala ini mendorong penulis untuk melakukan pengabdian dengan membuat suatu sudut literasi mini yang berbasis digital. Pengabdian ini dilaksanakan melalui 4 tahapan proses yaitu Melakukan diskusi dan koordinasi; Melengkapi kebutuhan pembuatan ‘Sudut Literasi Mini’; Melakukan digitalisasi data-data skripsi dan laporan KP di website Program Studi Biologi; serta Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pemanfaatan sudut literasi. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa Biologi Universitas Samudra namun juga bagi pengunjung dari luar Program Studi Biologi.
Morphology and Facade Study of Umah Pitu Ruang (Case Study: Umah Edet Reje Baluntara in Toweren Village, Aceh Tengah) Zulfikri Zulfikri; Muhammad Heru Arie Edytia; Elysa Wulandari; Pratitou Arafat; Farisa Sabila
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 21, No 2 (2023): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v21i2.76551

Abstract

Aceh Tengah is home to various tribes, notably the Gayo tribe, known for their unique houses and philosophies with rich historical significance. One such house, Umah Edet Reje Baluntara in the Toweren Uken village, has stood for over a century, bearing historical traces, particularly in its changing morphology over time. This research uses a qualitative descriptive method that consists of two stages, namely collecting secondary data from various online literacies to become the initial basis for describing Umah Edet Reje Baluntara and collecting primary data as field data which is carried out directly at the location of Umah Edet Reje Baluntara by interviewing trusted sources. and observe the object. This data was processed to reconstruct Umah Edet Reje Baluntara by digitizing it using SketchUp Pro 2022 software. Reconstruction via software found several changes in materials and space. These changes are caused by natural factors, family, and time that has passed for a long time. Since this house was built in 1860, the changes in shape that have occurred are in the serule roof elements which have changed to tin roofs, the natural stone ompak foundation has changed to cast concrete, the Titi construction has been lost, elements of the stairs and stair doors are also missing, space the kitchen at the back has been dismantled, the pepir ornaments have been damaged, and many of the lisplang ornaments have been broken.