Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 173463 Pakkat Nurhasanah Sihotang
Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 1 (2022): DIDAKTIS 7: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2022
Publisher : Program Studi PGSD Kampus UPI di Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga dapat mengarahkan perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu contoh media pembelajaran adalah power point. Media power point adalah salah satu program di bawah Microsoft Office yang dapat ditampilkan di layar dengan menggunakan bantuan LCD proyektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Negeri 173463 Pakkat dengan menggunakan media pembelajaran power point. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes dan studi pustaka. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2019 di kelas V SDN 172463 Pakkat pada mata kuliah IPA sistem peredaran darah manusia. Lokasi sekolah berada di Desa Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdiri dari 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media power point berbeda dengan siswa yang tidak menggunakan media power point. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 dan siklus 2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Analisis Biaya Produksi Guna Menentukan Harga Jual : Studi Kasus: Tambak Udang Venambak Rahmad Efendy; Arman Syukur Zai; Anggi Dian Syafitri; Roma Pasaribu; Nurhasanah Sihotang
Maeswara : Jurnal Riset Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 3 No. 4 (2025): Agustus : Maeswara : Jurnal Riset Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/maeswara.v3i4.2105

Abstract

This study aims to analyze in depth the structure of production cost components and determine a reasonable and competitive selling price for shrimp farming in the Venambak Shrimp Farm. The background of this study is the need to determine the cost efficiency and profit potential of shrimp farming activities, so that business actors can make the right decisions and be oriented towards sustainability. The study uses a quantitative descriptive approach with the full costing method to calculate the total production costs, and the cost plus pricing method to determine the selling price. The data used consists of primary data, such as details of operational expenses during one cultivation cycle (six months), as well as secondary data obtained from internal company reports and records. The results of the analysis show that the total production costs incurred in one shrimp cultivation cycle reached Rp16,085,208,000, with a total harvest of 1,000,000 kg. Based on these figures, the cost of goods manufactured (COGS) was obtained at Rp16,085 per kg. In determining the selling price, the company used the cost plus pricing method and set the selling price at Rp80,000 per kg. Thus, the profit margin obtained by the company reached Rp63,915 per kg. Gross profit generated during one cultivation cycle reached Rp63,915,000,000. If cultivation were conducted in two cycles per year, the annual gross profit could potentially increase to Rp127,830,000,000. These findings indicate that with efficient cost management and the right pricing strategy, shrimp farming has significant profit potential. Therefore, intensive and sustainable shrimp farming development at the Venambak Shrimp Farm is highly feasible to improve the competitiveness and welfare of fisheries business actors.