Baharuddin Yusuf
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tanaman dengan Aktivitas Anti-Asma Rizki, Muhammad Ikhwan; Chabib, Lutfi; Nabil, Akhmad; Yusuf, Baharudin
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 2, No 1 (2015): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak            Asma merupakan gangguan inflamasi kronis pada saluran pernafasan ditandai episode berulang mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk.  Berbagai sel inflamasi berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel. Masyarakat di Indonesia turun temurun secara tradisional menggunakan bahan alam dalam mengatasi berbagai penyakit. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder yang memiliki banyak khasiat dalam mengatasi berbagai penyakit disebabkan adanya efek sinergisme antar senyawa metabolit sekunder dan polivalent activity, sehingga memungkinkan mengatasi berbagai penyakit. Berdasarkan hal tersebut, asma dapat diatasi dengan menggunakan bahan alam diantaranya Putri Malu (Mimosa pudica, Linn.), Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam (Nigella sativa L.), Rumput Fatimah (Labisia pumila), Ciplukan (Physalis minima L), Senggugu (Clerodendrum  serratumat), Jeringau (Acorus gramineus), dan Sirih (Piper betle Linn.). Kata Kunci: Tanaman, Anti-Asma AbstractAsthma is a chronic inflammatory disorder of the airways characterized by recurrent episodes of wheezing, breathlessness, chest tightness, and coughing. Various inflammatory cells play a role, especially mast cells, eosinophils, T lymphocytes, macrophages, neutrophils and epithelial cells. Indonesia people used natural materials to overcome various diseases. Plants can produce secondary metabolites that have many benefits in addressing a variety of diseases caused by the synergism between the effects of secondary metabolites and polivalent activity, making it possible to overcome various diseases. Based on this, asthma can be overcome by using natural medicines including Putri Malu (Mimosa pudica, Linn.), Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam (Nigella sativa L.), Rumput Fatimah (Labisia pumila), Ciplukan (Physalis minima L), Senggugu (Clerodendrum  serratumat), Jeringau (Acorus gramineus), Sirih (Piper betle Linn.)Keywords: Asthma, Plants
Manfaat Ekstrak Teh Hijau Terhadap Penurunan Berat Badan Baharuddin Yusuf; Sukmawati A. Damiti; Agus Rohmat Hidayat
Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah Vol 11 No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52263/jfk.v11i2.234

Abstract

Abstract – Weight is as yet showing an increment and a medical condition around the world, not least in that frame of mind of Indonesia. Stoutness can increment the gamble of diabetes, hyperlipidemia, hypertension, and even lead to expanded chance of death. It happened on the grounds that of changes in way of life and undesirable eating examples of a specific local area, with the goal that the overabundance energy put away as fat in the body, particularly in the instinctive and subcutaneous. Weight reduction is generally finished by carrying out diet, work out, or the mix of both. Additionally, one valuable nourishment for wellbeing is tea (Camellia sinesis). Tea has been utilized as an everyday drink for millennia prior in China. Different sorts of tea have numerous medical advantages, like green tea (Green Tea). Green tea has been famous on the planet as a drink and a restorative plant for millennia prior. Varieties of regular flavonoids have been found to have great impact for wellbeing, for example, an enemy of weight impact. Catechins from green tea are polyphenolic flavonoid which has an organic capability that is wide and gainful to wellbeing. Specifically, epigallocatechin-3 gallate (EGCG) from green tea to get in shape and muscle versus fat amassing by expanding energy use and fat oxidation. As indicated by (Gilbert, 2006) by consuming 690 mg/day for a very long time catechin, can diminish the complete weight ± 3 kg, diminished midriff outline up to ± 3.3 cm, and decrease muscle versus fat ratio ± 1.5 kg.
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Praktik Mahasiswa Keperawatan terhadap Pemberian Bantuan Hidup Dasar di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Sucipto Dwitanta; Baharuddin Yusuf
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v6i2.8033

Abstract

Latar belakang: Kegawatdaruratan dapat terjadi di mana saja, kapan saja tanpa peringatan, karena kondisi ini tidak direncanakan, sehingga sangat penting bagi setiap orang untuk mempersiapkan apa yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi. Basic Life Support (BLS) dan resusitasi yang berkualitas tinggi adalah alat vital untuk membantu kondisi yang mengancam jiwa sampai keadaan darurat dapat dikelola oleh tenaga medis yang profesional. Tujuan: Penelitian ini menilai tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik terhadap bantuan hidup dasar pada mahasiswa keperawatan tingkat 1 program Diploma dan Sarjana di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Gambaran responden terbesar pada jenis kelamin perempuan (77,5 %), usia 18 tahun (67,5 %), dan sebagian besar belum pernah mengikuti pelatihan BLS (85 %), pengetahuan yang baik (90%), praktik yang buruk (80%) dan memiliki sikap yang positif (80%) terhadap pemberian BLS. Simpulan: Peningkatan kemampuan tentang pengetahuan, sikap dan praktik terhadap BLS sejak dini pada masa perkuliahan merupakan hal penting. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa BLS harus menjadi kompetensi inti di semua profesi kesehatan dan harus dimasukkan dalam kurikulum. Diharapkan  penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian skala besar dengan melibatkan responden mahasiswa medis dan non-medis. Kata kunci: Bantuan Hidup Dasar; Pengetahuan; Praktik; Sikap.