Claim Missing Document
Check
Articles

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT GOM ARAB (Gummi Acaciae) Triastuti, Asih; Irianti, Rischi Dwi; Chabib, Lutfi
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.367 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ15iss2pp%p

Abstract

Gambir merupakan salah satu tanaman obat yang biasa digunakan untuk menyirih, yang mempunyai manfaat untuk kesehatan mulut dan gigi. Gambir ini memiliki khasiat sebagai obat pelega tenggorokan, obat sakit perut, sakit gigi, dan dapat digunakan untuk mencegah terbentuknya plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat ekstrak gambir  menjadi sediaan obat dalam bentuk tablet hisap. Dalam tablet hisap ini digunakan variasi bahan pengikat gom arab untuk mendapatkan konsentrasi bahan pengikat yang dapat menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan. Ekstrak gambir diperoleh dengan metode maserasi, dengan pelarut etanol 80%. Tablet diformulasi dengan konsentrasi bahan pengikat gom arab 10%, 17,5% dan 25% menggunakan metode kempa langsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gom arab dapat memperkecil variasi keseragaman bobot, meningkatkan kekerasan, menurunkan % kerapuhan, dan meningkatkan waktu larut tablet hisap. Ketiga tablet memiliki sifat fisik tablet yang baik. Tablet hisap formula 3 yang paling bisa diterima oleh responden baik dari segi warna, rasa, dan waktu larutnya. 
Review Rheumatoid Arthritis: Terapi Farmakologi, Potensi Kurkumin dan Analognya, serta Pengembangan Sistem Nanopartikel Chabib, Lutfi; Ikawati, Zullies; Martien, Ronny; Ismail, Hilda
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 3, No 1 (2016): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rheumatoid arthritis  (RA) adalah  penyakit  autoimun  yang menyebabkan  peradangan  kronis  pada sendi. Penatalaksanaan RA harus agresif dan sedini mungkin sehingga mampu meningkatkan hasil jangka pendek maupun panjang penderita. Rheumatoid arthritis akibat reaksi autoimun dalam jaringan sinovial yang melibatkan proses fagositosis. Tujuan dari pengobatan rheumatoid arthritis tidak hanya mengontrol gejala penyakit, tetapi juga penekanan aktivitas penyakit untuk mencegah kerusakan permanen. Penderita RA memulai pengobatan mereka dengan DMARDs (Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs) seperti metotreksat, sulfasalazin dan leflunomid. Alternatif pengobatan yang dapat dijadikan salah satu pilihan dalam penanganan RA yaitu senyawa kurkumin dan analognya. Sistem nanopartikel mampu meningkatan efektifitas dalam pengobatan terutama keadaan RA. Kata kunci : rheumatoid arthritis, Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs, kurkumin, nanopartikel.
Tanaman dengan Aktivitas Anti-Asma Rizki, Muhammad Ikhwan; Chabib, Lutfi; Nabil, Akhmad; Yusuf, Baharudin
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 2, No 1 (2015): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak            Asma merupakan gangguan inflamasi kronis pada saluran pernafasan ditandai episode berulang mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk.  Berbagai sel inflamasi berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel. Masyarakat di Indonesia turun temurun secara tradisional menggunakan bahan alam dalam mengatasi berbagai penyakit. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder yang memiliki banyak khasiat dalam mengatasi berbagai penyakit disebabkan adanya efek sinergisme antar senyawa metabolit sekunder dan polivalent activity, sehingga memungkinkan mengatasi berbagai penyakit. Berdasarkan hal tersebut, asma dapat diatasi dengan menggunakan bahan alam diantaranya Putri Malu (Mimosa pudica, Linn.), Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam (Nigella sativa L.), Rumput Fatimah (Labisia pumila), Ciplukan (Physalis minima L), Senggugu (Clerodendrum  serratumat), Jeringau (Acorus gramineus), dan Sirih (Piper betle Linn.). Kata Kunci: Tanaman, Anti-Asma AbstractAsthma is a chronic inflammatory disorder of the airways characterized by recurrent episodes of wheezing, breathlessness, chest tightness, and coughing. Various inflammatory cells play a role, especially mast cells, eosinophils, T lymphocytes, macrophages, neutrophils and epithelial cells. Indonesia people used natural materials to overcome various diseases. Plants can produce secondary metabolites that have many benefits in addressing a variety of diseases caused by the synergism between the effects of secondary metabolites and polivalent activity, making it possible to overcome various diseases. Based on this, asthma can be overcome by using natural medicines including Putri Malu (Mimosa pudica, Linn.), Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam (Nigella sativa L.), Rumput Fatimah (Labisia pumila), Ciplukan (Physalis minima L), Senggugu (Clerodendrum  serratumat), Jeringau (Acorus gramineus), Sirih (Piper betle Linn.)Keywords: Asthma, Plants
PENGEMBANGAN FORMULASI DAN EVALUASI GUMMY CANDIES PARASETAMOL UNTUK ANAK-ANAK Chabib, Lutfi; Rizki, Muhammad Ikhwan; Aprianto, Aprianto; Zahrah, Aghna Mafruha
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 1, No 1 (2014): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARIGummy candy parasetamol adalah sediaan permen kenyal mengandung parasetamol yang ditujukan untuk hancur dan larut di dalam mulut. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi campuran pemanis sorbitol dan glukosa cair terhadap sifat fisik sediaan gummy candy parasetamol. Pembuatan sediaan menggunakan metode cetak tuang. Perbandingan konsentrasi sukralos dengan sorbitol, manitol, stevia, serta xylitol masing masing 25:75%. Data yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif non analitik. Hasil uji sifat fisik dan uji stabilitas fisik sediaan dengan parameter bentuk, rasa, aroma, tekstur, pengamatan kekakuan, pengamatan kristal, dan pH sediaan. Formula 4 (25:75%) memiliki rasa yang sedikit manis dan stabil dalam penyimpanan selama sebulan di climatic chamber suhu 25º dibandingkan formula yang lain. Hasil persentase uji hedonik (bentuk, rasa dan aroma) pada 28 responden memilih formula 4. Kombinasi pemanis sukralose dan stevia (25:75%) dapat menutupi rasa pahit dari parasetamol.Kata kunci : parasetamol, gummy candy,pemanis, sukralos.ABSTRACTGummy candy paracetamol is candy containing paracetamol that to disintegrate and dissolve in the mouth. The aim of research to determine influence of variation mixed sorbitol and liquid glucose on the physical properties of paracetamol dosage form gummy candy. Preparations used molding method. Concentration ratio sukralose with sorbitol, manitol, and xylitol 25:75%. Data were analyzed descriptive non analytic. Test results of physical properties and physical stability dosage form with parameter shape, taste, odor, texture, stiffness, crystal, and pH of dosage form. Formula 4 (25:75%) had a sweet taste and stable in storage for a month in the climatic chamber temperature of 25ºC compared to other formula. Concentration ratio sukralos and stevia (25:75%) could mask the bitterness of paracetamol.Key word: paracetamol, gummy candy, sweetener, sukralos.
Formulasi Tablet Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaja L.) dengan Bahan Pengikat Polyvinylpyrrolidone (PVP) Herawati, Mutiara; Syukri, Yandi; Chabib, Lutfi
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 1, No 2 (2014): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak             Selama ini daun pepaya (Carica papaja L.) hanya digunakan sebatas sebagai sayuran pelengkap makanan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat digunakan untuk pengobatan antikanker. Ekstrak daun pepaya diperoleh dari metode penyarian maserasi dengan menggunakan cairan penyari etanol. Sediaan tablet ekstrak daun pepaya diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan antikanker yang mudah dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Polyvinylpirrolidone (PVP) sebagai bahan pengikat sehingga didapatkan formula sediaan tablet dengan karakterisktik tablet yang baik. PVP berperan dalam meningkatkan gaya kohesifitas serbuk atau granul, sehingga jika dikompresi akan membentuk massa yang kohesif dan kompak sebagai tablet. Tablet dibuat 3 formula variasi bahan pengikat PVP (4%; 6%; 8%) dengan metode granulasi basah. Granul diuji waktu alir, sudut diam, pengetapan, dan Carrs Index sedangkan tablet diuji keseragaman bobot dan ukuran, kerapuhan, kekerasan, dan waktu hancur. Hasil uji sifat fisik tablet menunjukkan bahwa meningkatnya variasi kadar pengikat PVP tidak berpengaruh pada kekerasan dan kerapuhan tablet, tetapi menyebabkan waktu hancur semakin lama. Formula I dengan bahan pengikat PVP 4% merupakan formula yang paling baik karena memiliki nilai kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur yang relatif lebih baik dibandingkan formula lain. Kata kunci : ekstrak daun pepaya, Carica papaja L., antikanker, PVP. AbstractThe use of papaya’s leaf (Carica papaja L.) is only consumed as vegetable to complete the main food. Based on previous research, the result showed that extract of papaya’s leaf can be used for anticancer treatment. That’s why the preparation tablet of extract of papaya’s leaf is hoped to be the alternative of anticancer treatment which are easily to the patients who consume it. The purpose of this research is to obtain the formulation of the tablet by knowing the optimal concentration of PVP as a binding material in producing the best physical characteristic of the tablet it self. PVP plays role in improving the cohesiveness, so as it is compressed, then it will form the cohesive and compact as a tablet. The tablets were made from 3 formula with the PVP binding-material variation (4%, 6%, 8%) using the wet granulation method. Granules obtained were tested in the flow time, angle of repose, tapping, and Carrs Index. Tablet that was finally processed then its physical properties included uniformity of weight and size, friability, hardness, and disintegration time. The result of the test shows the characteristic physical tablet indicated the raising of binding level of PVP variation does not affect the hardness and friability of the tablets, but giving an effect related to the longer the disintegration time. Formula I which contains combination of PVP 4% is the best tablet formula compare to the other formula. Key words : papaya’s leaf extract, Carica papaja L., anticancer, PVP.
Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Chabib, Lutfi; Indrati, Oktavia; Rizki, Muhammad Ikhwan
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 2, No 1 (2015): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Lidah buaya (Aloe vera) mengandung komponen seperti acetylated mannans, polymannans, anthraquinone C-glycosides, anthrones, anthraquinones dan berbagai jenis lectins. Komponen dalam lidah buaya yang bermanfaat sebagai laksatif adalah anthraquinon glycoside. Salah satu sediaan farmasi yang menarik adalah tablet effervescent, dimana bentuk sediaan ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya adalah mudah untuk dikonsumsi dan bisa dikembangkan variasi rasa, sehingga diharapkan masyarakat dapat tertarik untuk mengkonsumsi sediaan lidah buaya dalam bentuk tablet effervescent. Tujuan penelitian ini yaitu mendapat formulasi optimum dari tablet effervescent ekstrak lidah buaya. Lidah buaya dihaluskan lalu dimaserasi. Ekstrak lidah buaya diformulasi dalam empat bentuk formula yang berbeda dengan metode peleburan. Dilakukan pemeriksaan sifat fisik granul dan tablet yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan lidah buaya (Aloe vera) dapat diformulasikan kedalam sediaan tablet effervescent. Dari data evaluasi formulasi sediaan tablet effervescent lidah buaya (Aloe vera) yang paling baik untuk dibuat tablet effervescent yaitu formula I yang berisi granul ekstrak 150 mg, laktosa 1890 mg, asam sitrat 100 mg, asam tartat 300 mg, natrium bikarbonat 400 mg, PEG 6000 60 mg, aspartame 100 mg, dan pengaroma secukupnya. Kata Kunci: Aloe vera, tablet effervescent, formulasi Abstract Aloe vera containing components such as acetylated mannans, polymannans, anthraquinone C-glycosides, anthrones, anthraquinones and various types of lectins. Components in aloe vera useful as laksatife is anthraquinon glycoside. One of the interesting pharmaceutical preparations is effervescent tablets, where has several advantages, is easy to take the variation flavors, so hopefully people can be interested to consume aloe vera preparations in the form of effervescent tablets. The purpose of this study was to get optimum formulation of Aloe vera effervescent tablets. Aloe vera is pulverized and then macerated. Aloe vera extract was formulated in six different formulas with fusion method. Then, physical properties of the granules and tablets were examinated. Results showed aloe (Aloe vera) could be formulated into effervescent tablets. The best formula for Aloe vera effervescent tablets was formula I which containing 150 mg of granule extract 150 mg, 1890 mg of lactose, 100 mg of citric acid, 300 mg of tartat acid, 400 mg of sodium bicarbonate, 60 mg of PEG 6000, 100 mg of aspartame, and flavor to taste. Keywords: Aloe vera, effervescent tablets, formulation
FORMULATION OF NANOCURCUMIN USING LOW VISCOSITY CHITOSAN POLYMER AND ITS CELLULAR UPTAKE STUDY INTO T47D CELLS Chabib, Lutfi; Martien, Ronny; Ismail, Hilda
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 23 No 1, 2012
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.121 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm23iss1pp27-35

Abstract

Using  of  curcumin  as  anti  cancer  agent  is  restricted  by  its low  solubility,  therefore  it  has  low  bioavability.  This  obstacle  can be  solved  by  the  development  of  curcumin  nanoparticle. Nanoparticle  technology  has  been  started  to  be  developed  as  an alternative  solution to  improve drug  delivery pofile, especially  for the less bio-available chemical. This study was aimed to develope nanocurcumin  formulation  with  low  viscosity  chitosan  as  the matrix  and  to  study  its  ability  to  be  taken  into  the cells in  vitro. Method  used  in  the  formulation  of  nanocurcumin  in  this  study  is by ionic gelation followed by freeze drying. Entrapment  Efficiency then  assayed,  and  its  stability  was  tested  by  incubating  the formula  into  artificial  intestinal  fluid  (AIF).  Furthermore,  its toxicity  was  evaluated,  also  its  cellular  uptake  ability  into  T47D cell  line.  It  was  found  that  the  Entrapment  Efficiency  in  acetate buffer  at  pH  4  is  higher  than  at  pH  5.  This  formula  also  has  a good  stability  in  AIF.  For  the  cellular  uptake  study  through fluorescence  microscope,  it  was  found  that  the  complex  has  an ability  to  penetrate  cellular  membrane  into  the  cytosol.  The cytotoxicity  study  tell  us  that  the  nanocurcumin  is  non-toxic  to normal  cell line. For  the characterization of the nanoparticles, the average  size  of  this  particle  is  269.8  nm,  its  zeta-potential  is +18.63 mV, with spherical particle morphology. From the result ofthis study, it is concluded that formulation of nanocurcumin using low viscosity chitosan polymer as the matrix has a great potential as an alternative for anticancer therapy.Key words: nanoparticle, curcumin, low viscosity chitosan, T47D cell line. 
PENGARUH PEMBERIAN VARIASI CAMPURAN SORBITOL DAN GLUKOSA CAIR SEBAGAI PEMANIS PADA SEDIAAN GUMMY CANDY PARASETAMOL Lutfi Chabib; Mimiek Murrukmihadi; Aprianto Aprianto
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 10 No. 2 (2013): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol10.iss2.art5

Abstract

Gummy candy parasetamol adalah sediaan permen kenyal mengandung parasetamol yang ditujukan untuk hancur dan larut di dalam mulut. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi campuran pemanis sorbitol dan glukosa cair terhadap sifat fisik sediaan gummy candy parasetamol. Pembuatan sediaan menggunakan metode cetak tuang dengan perbandingan konsentrasi sorbitol dan glukosa cair: 50:50, 40:60, 30:70, 20:80, dan 10:90%. Data yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif non analitik. Hasil uji sifat fisik dan uji stabilitas fisik sediaan dengan parameter bentuk, rasa, aroma, tekstur, pengamatan kekakuan, pengamatan kristal, dan pH sediaan. Formula 1 (50:50%) memiliki rasa yang sedikit manis dan stabil dalam penyimpanan selama sebulan di climatic chamber suhu 25oC dibandingkan formula yang lain. Hasil persentase uji hedonik (bentuk, rasa dan aroma) pada 28 responden dari formula 1 sampai formula 5 berturut-turut: 25; 60,7; 3,5; 0, dan 10,7%. Semakin tinggi kadar sorbitol maka sediaan yang dihasilkan semakin manis dan meningkatkan kekerasan. Sedangkan semakin tinggi kadar glukosa cair maka sediaan semakin kenyal dan mencegah kerusakan tekstur gummy candy parasetamol
PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UKM SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI DESA. (DESA HARJOBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, DI YOGYAKARTA) Lutfi Chabib; Yosi Febrianti; Abdul Hakim; Muhammad Safarullah; Bambang Subekti
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Vol 1 No 03 (2016): September 2016
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Small and medium enterprise (SME/UKM) plays an important role in the national economic development, due its role in the economic growth and employee recruitment as well as its role in the development of product distribution. During the economic crysis that occured in this country a few years ago, which affected to the collapse of many big scale firms, Small and Medium Enterprise (SME/UKM) proved tougher in facing the crisis. Small and Medium Enterprise (SME/UKM) Dharma Karya is located in Harjobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Small and Medium Enterprise (SME/UKM) Dharma Karya has problems which are cannot grow as much as possible due to a limitation of facilities of production process so it can’t be produce many product in maximum amount. The other problem is Small and Medium Enterprise (SME/UKM) Dharma Karya cannot sell their product in market because a limitation of skill and the product socialization. So that, KKN PPM UII is conducting a progam of procurement of required equipment and mentoring of entrepreneurship motivation, improvement of product quality, packaging products, quality of packaging, networking and cooperation. This program can improve the quality and productivity of Small and Medium Enterprise (SME/UKM) so that improve the rural economy.  
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Untuk Penanggulangan Bencana Akhmad Fauzy; Lutfi Chabib; Anggara Setyabawana Putra
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Volume 04, Issue 03, September 2019
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanggulangan bencana, merupakan tantangan pembangunan yang tidak bisa dihindari di berbagai daerah. Setiap daerah, memiliki potensi bencana yang berbeda, sesuai dengan tipe, karakteristik dan potensi alam maupun buatan yang ada di wilayah tersebut. Penganggulangan bencana menjadi salah satu isu yang diangkat dalam tujuan pembangunan Berkelanjutan (TPB/ SDG’s). Dengan adanya fokus penanggulangan bencana tersebut, diharapkan resiko bencana yang ada di berbagai daerah dapat ditekan, dan diminimalisir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sejauh mana pemahaman masyarakat secara umum  terkait pembangunan berkelanjutan dan inventarisasi indikator penanganan bencana pada dokumen TPB/ SDG’s yang ada di Indonesia. Selain itu, peneliti juga melakukan identifikasi contoh penerapan penanganan dan penanggulangan bencana untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang ada di daerah.  
Co-Authors Achmad Fachrodji Agenilia Permatasari Aghna Mafruha Zahrah, Aghna Mafruha Agus Santosa Agustina Setiawati Aji Winanta Akhmad Fauzy Akhmad Nabil Akhmad Nabil, Akhmad Ali Djamhuri Anggara Setyabawana Putra Aprianto . Aprianto Aprianto Arba Pramundita Ramadani Arifa Caryn Dea Utami Hasyono Arismunandar, Arif Asih Triastuti Baharuddin Yusuf Baharudin Yusuf Baruna, Renno Ramadhani Ika Cynthia Astiti Putri Dewi, Melynia Sintha Dimas Adhi Pradana Dzihni Meytasari Farah Deastasa Nabilah Ferdy Firmansyah Gandhi Barajana Vedha Gani, Michael Raharja Gelu, Maria Andriani Guanse, Yovi Hamzah, Hasyrul Hanida Destriana Fatmawati Hani’atul Kharimah Hannie Fitriani Hasnaeni hasnaeni, Hasnaeni Hastri Kholifah Hayati, Farida Herman Felani Hilda Ismail, Hilda Ipaenin, Jahiria Jenita Gandi, Brigita Tuelvin Kamarulzaman, Ezatul Ezleen Kholidah, Ziyyatul Kinanti, Valentina Putri Embun M. Pandoman febrian Maemonah, Maemonah Martien, Ronny Maulana Ardhi Mimiek Murrukmihadi Mufrod Mufrod Muh Iqbal Pangestu Muhammad Faisal Muhammad Ikhwan Rizki Muhammad Iqbal Pangestu Muhammad Safarullah Muhtadi, Wildan Khairi Muslim, M. Rifqi Fadillah Mutiara Herawati, Mutiara Muzakir, Mellisa Nurul Afifi Lobubun Oktavia Indrati, Oktavia Pramundita, Arba Putra, Prima Aulia Reihan Khairiati Renno Ramadhani Ika Baruna Ria Cahya Andriana Rini Dwiastuti Ririn Wulandari Rischi Dwi Irianti Rischi Dwi Irianti, Rischi Dwi Rizki Awaluddin Rizqi, Syifa Maulidia Rochmy Istikharah Ronny Martien Ronny Martien Samsul Hadi Siti Zahliyatul Munawiroh Suryani, Arman Syarif Hidayatullah Tamhid, Hady Anshory Taufikurrahmi Taufikurrahmi Trianloka, A. M. Bagas Tunny, Risman Uzulul Hikmah Wahyu, Imron Yandi Syukri Yosi Febrianti, Yosi Ziyyatul Kholidah