Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH SUSUN SEWA KS TUBUN, JAKARTA BARAT Yayah Awaliyah; N. Dhea Madinah Al Qibthia; Flandi Tito Pratama
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v11i2.33654

Abstract

ABSTRAK Pengembangan rumah susun di Indonesia saat ini masih mengalami kendala pembiayaan oleh Pemerintah daerah sehingga perlu dikaji terkait potensi pendapatan yang mungkin diperoleh serta komponen biaya yang harus dikeluarkan dalam pengembangan rumah susun. Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat merupakan salah satu rumah susun sewa (rusunawa) yang dibangun menggunakan dana APBN, letaknya yang strategis menjadikan rusunawa ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu kawasan yang bernilai ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis biaya dan manfaat yang timbul akibat dari pengembangan kawasan di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode analisis yang digunakan berupa analisis pemetaan potensi ekonomi kawasan, analisis pembiayaan pengembangan kawasan dan analisis eksternalitas kawasan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa pendanaan Rusunawa KS Tubun sudah diatur dalam anggaran APBN/APBD dengan skema pembiayaan non konvensional sebagai biaya alternatif pembiayaan pembangunan dan pengelolaan rusunawa. Hasil analisis eksternalitas diperoleh bahwa terdapat beberapa eksternalitas positif dan negatif yang mungkin muncul dari pembangunan Rusunawa KS Tubun. Komponen manfaat menghasilkan manfaat langsung berupa hasil sewa dan keandalan bangunan sedangkan manfaat tidak langsung berupa peningkatan pendapatan masyarakat, kenaikan nilai lahan sekitar kawasan dan lain sebagainya. Sedangkan komponen biaya yang mungkin dikeluarkan terbagi atas biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan. Melalui analisis biaya manfaat dihasilkan bahwa pengembangan Rusunawa KS Tubun layak secara ekonomi, lingkungan dan sosial. Kata Kunci : Ekonomi kawasan; Eksternalitas; Biaya dan manfaat
PENGARUH REVITALISASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KEKUMUHAN DI KAMPUNG MELAYU, KOTA SEMARANG Flandi Tito Pratama; Mussadun
Tata Kota dan Daerah Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Tata Kota dan Daerah
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2024.016.01.5

Abstract

Kampung Melayu merupakan satu dari empat kampung bersejarah yang ada di Kota Semarang, namun kondisinya saat ini sedang mengalami degradasi dari berbagai aspek yang menyebabkan kawasan ini menjadi marginal, kumuh, tidak produktif, serta menjadi beban bagi Pemerintah Kota Semarang. Oleh sebab itu pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang melakukan kegiatan revitalisasi yang bertujuan untuk menangani permasalahan kekumuhan yang ada di Kampung Melayu. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan revitalisasi terhadap kondisi tingkat kekumuhan yang ada di Kampung Melayu. Sasaran penelitian ini meliputi identifikasi tahapan revitalisasi dan analisis tingkat kekumuhan di Kampung Melayu baik sebelum dan sesudah revitalisasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik analisisnya yakni analisis statistik deskriptif dan analisis skoring. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kegiatan revitalisasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat kekumuhan yang ditunjukkan pada variabel-variabel yang meliputi Kondisi Jalan Lingkungan, Kondisi Drainsae Lingkungan, dan Kondisi Pengelolaan Persampahan. Sedangkan kegiatan Revitalisasi ternyata tidak atau kurang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kekumuhan yang ditunjukkan pada variabel-variabel yang meliputi Kondisi Bangunan Gedung, Kondisi Penyediaan Minum, Kondisi Pengelolaan Air Limbah, dan Kondisi Pengaman Kebakaran.