Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Rancang Bangun Sistem Pengendalian Kualitas Pada PT. X Balikpapan : Rancang Bangun Sistem Pengendalian Kualitas Pada PT. X Balikpapan Pratama, Rizky; Muqimuddin; Purba, Arini Anestesia; Putra, Rulliannor Syah
SPECTA Journal of Technology Vol. 8 No. 1 (2024): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v8i1.958

Abstract

X Balikpapan is a business engaged in furniture production. Based on product defect data in 2022. It is known that there is an average gap between the percentage of the number of product defects which is 13.8% and the product defect standard that has been set on the sofa at 10%. The purpose of this study is to determine the causes of failure that must be handled and proposed countermeasures based on the expert system-based FMEA method. The methods used are FMEA and Expert System that connected to Artificial Intellegence Program. The FMEA method is a database in identifying and analyzing failures that produce a Risk Priority Number (RPN) value. The expert system method as a computer system algorithm to imitate the capabilities transferred from an expert expert to a computer to be stored in memory so that it can consult with the computer. The results of this study are in the form of an expert system website design based on the FMEA method with a percentage of data accuracy of 86.66% from 30 system testing data based on environmental conditions on the type of process failure that has occurred in sofa production which results in the type of failure that must be handled, namely in the assembly production process and the type of process failure, namely plywood or broken wood with the highest RPN value of 216 along with recommendations for efforts The countermeasures, is that before the sofa product is sent to the customer, do a final inspection of the plywood and wood used by means of a sofa durability test with a predetermined maximum load. Make sure there are no weaknesses or damage that can cause rupture of plywood and wood.
Analisis Beban Kerja Menggunakan Cardiovascular Load, Konsumsi Oksigen dan Heart Rate Variability Pada Karyawan Bongkar Muat Yasmin, Adhela; Rizalmi, Sigit Rahmat; Muqimuddin
Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 2 No 1 (2023): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v2i1.18536

Abstract

Beban kerja merupakan salah satu hal penting untuk mengetahui beban yang diterima oleh setiap karyawan, melihat dari pandangan ergonomi, beban kerja yang diterima karyawan harus seimbang dengan kemampuan fisik dan mental karyawan. Apabila terjadi ketidaksesuaian maka akan menyebabkan sakit pada tubuh dan mengurangi fokus karyawan. Pada Toko Bangunan terdapat permasalahan yaitu karyawan bagian bongkar muat dalam melakukan aktivitas pekerjaan, yang mana melebihi batas lifting sehingga menimbulkan sakit pada punggung. Selain itu fokus karyawan juga terganggu sehingga karyawan kesulitan mencari alamat konsumen yang kurang detail. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui tingkat nilai beban kerja fisik dan mental pada karyawan bongkar muat yang berjumlah 4 orang. Dari hasil analisis menggunakan Cardiovascular Load, diperoleh rata - rata nilai yaitu 32,60%, maka klasifikasi yang diperoleh adalah diperlukan perbaikan Selanjutnya perhitungan dengan konsumsi oksigen yang memperoleh nilai sebesar 0,932 maka memperoleh klasifikasi berat, kemudian dilanjutkan dengan metode Heart Rate Variability diperoleh stress index sebesar 32,2. Dari ketiga analisis tersebut menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja sebagai bongkar muat perlu perbaikan dikarenakan beberapa faktor penyebab yaitu berat beban yang diangkut melebihi batas lifting, suhu lingkungan yang panas, mencari alamat yang kurang detail, maka dari itu diberikan usulan penanganan berdasarkan diagram fishbone untuk mencari akar penyebab masalah dan usulan penanganan yang diberikan adalah pemberian topi, penjadwalan jam kerja dan pemerataan aktivitas pekerjaan.