Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN TEKNIK PEMANTAUAN SAMPAH LAUT DI KAWASAN WISATA PANTAI SALIPER ATE, KABUPATEN SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Mahardika Rizki Himawan; Aryan Perdana Putra
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 4 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i4.762

Abstract

Saliper Ate Beach is one of the beaches located in Sumbawa Regency which has been a tourism destination for local people. The existence of this beach is important for local people whose livelihood is relied on the area. However, day by day the condition of this beach is getting more worrying due to the presence of trash increasing uncontrollable. This condition leads to fewer visitors coming to Saliper Ate Beach. Despite the large amount of trash in this area, it is known that there has not been any effort from local government to monitor marine trash, especially trash in beach area. The purpose of this community service activity was to provide knowledge to the participants regarding beach trash monitoring technique. The method used in this activity was the provision of knowledge in the form of training. The selected participants came from students who were members of the Scouts and Saka Kalpataru, Sumbawa. This activity was also supported by the local government through the Environmental Service Agency of Sumbawa Regency. The training material provided in this training were an introduction to types of beach trash, sampling techniques, and marine trash identification technique. The result of this activity is that the participants have the ability and skills to independently monitor beach trash and obtain data on the types of waste that have been successfully collected. The result of this activity is also expected to be useful in supporting local government effort in formulating policy regarding marine trash management. Key words: Marine trash, monitoring, Saliper Ate, Sumbawa
EDUKASI MENGENAI FENOMENA BLOOMING ALGA DAN SEA SNOT BAGI KELOMPOK SISWA PEDULI LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Aryan Perdana Putra
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya fenomena sea snot di Teluk Bima, NTB telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Bima, tetapi juga di berbagai daerah lainnya. Banyak prediksi yang dibuat oleh masyarakat terkait fenomena ini. Salah satu prediksi penyebab sea snot adalah pencemaran lingkungan laut serta blooming alga. Dalam rangka membantu upaya pemerintah dalam mengontrol pencemaran lingkungan untuk mencegah munculnya fenomena yang sama, maka masyarakat perlu memiliki pengetahuan mengenai alga dan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan peristiwa blooming alga yang dapat berujung pada fenomena sea snot. Adapun metode kegiatan yang digunakan untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini yaitu dengan memberikan edukasi untuk menambah pengetahuan peserta kegiatan. Dalam hal ini, peserta yang dipilih yaitu kelompok pelajar di Kabupaten Sumbawa yang tergabung dalam kelompok Saka Kalpataru (siswa peduli lingkungan) di bawah Pramuka Kwarcab Sumbawa. Dalam penyampaian materi mengenai fenomena alam ini terlihat antusiasme peserta kegiatan dan hidupnya diskusi mengenai topik terkait selama kegiatan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta memiliki motivasi belajar yang tinggi. Berdasarkan hasil serta evaluasi kegiatan PKM yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini sangat bermanfaat dalam hal meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan serta kesadaran menjaga lingkungan terutama lingkungan laut bagi generasi muda yang menjadi peserta kegiatan.
EDUKASI MENGENAI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP LINGKUNGAN LAUT BAGI KELOMPOK PELAJAR SAKA KALPATARU, PRAMUKA, KABUPATEN SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Aryan Perdana Putra; Muhammad Junaidi
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 4 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i4.1170

Abstract

Climate change has long developed into a global issue. Even so, most of the focus of this issue still rests on the impact of climate change on the atmosphere and living things that occupy the land on this earth. In addition, despite the incessant campaigns to prevent the worsening of this phenomenon, not all of them are accompanied by concrete actions to reduce the factors that cause climate change. One of the efforts that can be made to encourage public awareness and willingness to contribute to preventing the effects of climate change is to provide education for the younger generation, for example student groups. Therefore, the purpose of this community service activity is to open insight of student groups regarding climate change and its impact on the sea, as well as to provide knowledge about steps taken to prevent climate change from getting worse. The method used in this activity is the provision of material that is relevant to the purpose of the activity. The participants selected were a student group of 50 people who were the members of the Saka Kalpataru, Scouts, Sumbawa Regency. The activity was carried out together with the Scout camp activities in Rhee District, Sumbawa Regency. As a form of evaluation of participants' understanding about the information presented, all participants were asked to fill out an assessment instrument. The result of this evaluation indicates that there has been an increase in participants' knowledge and understanding about the impacts of ocean climate change on marine environment both locally and globally.
KELIMPAHAN FITOPLANKTON SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI PERAIRAN LAUT LABANGKA, KABUPATEN SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Aryan Perdana Putra; Muhammad Junaidi
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.400

Abstract

Salah satu kecamatan dengan produksi udang terbesar saat ini di Kabupaten Sumbawa adalah kecamatan labangka. Mengingat akan dikembangnya kegiatan tambak budidaya udang secara ekstensif di Kecamatan tersebut, maka perlu diketahui kondisi existing dari perairan laut di wilayah ini. Hal ini dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan tambak budidaya udang agar produksi udang serta kualitas perairan dapat terjaga. Salah satu indicator perubahan lingkungan perairan yang dapat diamati yaitu fitoplankton. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton dan parameter kualitas air lainnya di perairan laut Labangka sehingga dapat diketahui kondisi awal dari perairan laut Labangka sebelum dimulainya kegiatan pengembangan tambak udang di kawasan ini. Sampling plankton maupun air laut menggunakan purposive sampling. Analisis data Fitoplankton meliputi penghitungan kelimpahan (D), indeks diversitas (H’), indeks keseragaman E, dan indeks dominansi (D). Sedangkan parameter kualitas air yang diukur yaitu pH, total ammoniak, fosfat, nitrat, nitrit, dan BOT. Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton dan hasil pengukuran parameter kualitas air selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan korelasi Pearson untuk melihat hubungan antar variable yang diukur. Hasil pengamatan sampel fitoplankton menunjukkan bahwa terdapat 11 genera yaitu Coscinodiscus, Biddulphia, Nitzschia, Rhizosolenia, Pleurosigma, Triceratium, Ceratium, Pelagothrix, Trichodesmium, Dinophysis, dan Thallasionema. Selain itu, diketahui bahwa perairan ini masih dapat dikatakan aman karena kelimpahan fitoplankton terhitung kurang dari 15.000 ind/L. Sementara itu, nilai pH, total ammoniak, fosfat, nitrat, nitrit, dan BOT masih dalam kisaran aman walaupun ada parameter yang memiliki nilai melebihi baku mutu. Dapat disimpulkan bahwa perairan Labangka memiliki kualitas perairan yang baik dan sesuai untuk pengembangan kegiatan budidaya.
ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN PERAIRAN DI LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT, LABUHAN SANGORO, TELUK SALEH KABUPATEN SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Nunik Cokrowati; Aryan Perdana Putra
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.617

Abstract

Perairan Labuhan Sangoro, Teluk Saleh, Sumbawa, telah lama dikembangkan sebagai kawasan budidaya rumput laut. Pada awal tahun 2023 telah dilaporkan kasus gagal panen rumput laut yang diakibatkan rontoknya talus rumput laut secara signifikan. Walaupun belum diketahui secara pasti penyebab dari kasus ini, potensi penyebab dapat berupa pencemaran perairan oleh limbah dari kegiatan budidaya tambak udang intensif yang relatif dekat dengan lokasi budidaya rumput laut. Dengan demikian, perlu diketahui kondisi kualitas air serta tingkat pencemaran di perairan Labuhan Sangoro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di perairan lokasi budidaya rumput laut, Labuhan Sangoro, Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sampling air laut menggunakan metode purposive sampling dengan menetapkan 4 titik sampling meliputi lokasi budidaya rumput laut dan di sekitar lokasi yang berdekatan dengan lokasi outlet tambak udang. Pengukuran kecerahan air laut dilakukan secara in-situ, sedangkan pengukuran parameter fisika lainnya serta parameter kimia dilakukan di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ikan Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. Data parameter fisika-kimia yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan analisis Indeks Pencemaran berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Labuhan Sangoro telah mengalami penurunan kualitas dengan indeks pencemaran sebesar 6,62 (tercemar sedang). Beberapa parameter dengan nilai di luar rentang optimal di antaranya pH, DO, TDS, salinitas, ammonia, dan nitrit juga menunjukkan bahwa telah terjadi pencemaran pada perairan Labuhan Sangoro.