Lalu Muhammad Saleh
FKM Universitas Hasanuddin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH BEBAN DENGAN STRES KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PERAWAT RS TADJUDDIN CHALID: The Effect of Load With Work Stress on Nurse`s Work Fatigue at Tadjuddin Chalid Hospital yusniar anggraeny; Syamsiar S Russeng; Lalu Muhammad Saleh
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 1: FEBRUARY 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i1.12653

Abstract

Beban kerja dan faktor psikososial seperti stres kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan, pada waktu pekerjaan menuntut banyak sekali hal yang harus dikerjakan dan waktunya sangat-sangat sedikit, maka akan terjadi kelebihan muatan pada pekerjaan (job overload). Rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang terakumulasi dari berbagai faktor penyebab dan dapat mendatangkan ketegangan (stres) yang dialami oleh tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung beban kerja terhadap kelelahan melalui stres kerja pada perawat RS Tadjuddin Chalid Makassar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 100 perawat yang didapatkan melalui teknik pengambilan sampel secara propotional random sampling. Penelitian ini dilakukan di RS Dr. Tadjuddin Chalid Kota Makassar pada bulan Januari 2021. Uji yang digunakan adalah uji Analysys Path. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung beban kerja terhadap kelelahan kerja dengan nilai p=0.000. ѕemakіn menіngkatnya Beban Kerja akan memberikan peningkatan terhadap streѕ kerja, haѕіl ujі t dіdapatkan nіlaі t hіtung ѕebeѕar 2,936 dan nilai ѕіg. ѕebeѕar 0,005 (p<0,05). Serta ada pengaruh tidak langsung beban kerja terhadap kelelahan kerja melalui stres kerja dengan nilai z (3,98) > nilai z mutlak (1,96). Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada pengaruh langsung beban kerja terhadap stres kerja. Ada pengaruh tidak langsung beban kerja terhadap kelelahan kerja melalui stres kerja.
STUDI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI APRON BANDAR UDARA TAMPA PADANG MAMUJU: Study of Workers Behavior to the Use of Personal Protective Equipment at Apron Airport Tampa Padang Mamuju Nurul Widi Anggraeni; Lalu Muhammad Saleh; A. Muflihah Darwis
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.12898

Abstract

Bandar udara salah satu tempat kerja yang mengharuskan pekerjanya menggunakan alat pelindung diri agar terhindar dari kecelakaan kerja, terutama unuk pekerja apron bandar udara. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih belum bisa dilaksanakan oleh pekerja disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya pengawasan yang ketat oleh manajemen perusahaan. Untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan pekerja terhdap penggunaan APD. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi fenomologi. Penelitian ini dilaksanakan di Apron Bandar Udara Tampa Padang Mamuju pada bulan Desember 2020. Adapun informan dalam penelitian ini semua pekerja Apron Bandar Udara Tampa Padang Mamuju yang sebanyak 17 orang. Prosedur pemilihan informan berdasarkan purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan wawancara (in-depth interview) dan observasi. Sebagian besar informan utama tidak menggunakan APD yaitu sebesar 12 orang (80%). APD yang dipakai oleh seluruh informan yaitu sebanyak 15 (100%) adalah rompi dan masker. Sedangkan APD yang paling sedikit dipakai oleh informan earplug/earmuff yaitu sebanyak 3 orang (20%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar informan utama tidak menggunakan APD dan yang digunakan hanya rompi dan masker, sedangkan APD yang sedikit digunakan yaitu earplug/earmuff.
IDENTIFIKASI HAZARD DAN RISK K3 UNIT ARFF BANDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR: Identification of Hazard and Ohs Risk Section ARFF Makassar Sultan Hasanuddin Airport Kania Chaerunnisa; Lalu Muhammad Saleh; Awaluddin Awaluddin
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 3 No. 1: FEBRUARY 2022
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v3i1.20217

Abstract

Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) adalah salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi para pekerja karena tugas mereka melakukan pertolongan kecelakaan penerbangan dan kejadiaan darurat di wilayah bandar udara dan sekitarnya. Apabila potensi bahaya tidak dianalisis dan dilakukan tindakan pengendalian, maka akan menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Data BPJS Ketenagakerjaan Indonesia menyebutkan bahwa September 2019 total kecelakaan kerja sebanyak 130.923 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada petugas Airport Rescue & Fire Fighting Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode HIRADC. Penelitian dilakukan di Unit ARFF Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan populasi 78 orang. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, sehingga sampel sebanyak 53 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, lembar observasi checklist dan lembar observasi HIRADC. Berdasarkan hasil identifikasi, potensi bahaya yang dihadapi petugas unit ARFF yaitu terkena ujung selang (nozzle), coupling selang, asap tebal, debu, berdiri terlalu lama, backdraf, suhu panas, tertimpa, keracunan nitrogen, beban selang, terpotong, terjepit, penularan penyakit dan tumpahan avtur. Hasil penilaian risiko menunjukkan bahwa terdapat 5 bahaya dengan kategori risiko ringan, 6 kategori risiko sedang dan 3 kategori risiko tinggi. Kesimpulan: Setiap tempat dan kegiatan kerja berpotensi menimbulkan bahaya dan risiko bagi pekerjanya begitupun unit Airport Rescue & Fire Fighting. Diharapkan personel ARFF lebih meningkatkan kompetensi pribadi baik soft skill maupun hard skill serta menyadari dan mematuhi instruksi kerja yang ada guna meminimalisir bahaya dan mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja.