Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK DI DESA SRIMARTANI Fadhilah Nur Andari; Nurul Faizah; Amrina Amalia Yogananda
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.433

Abstract

Demam merupakan keadaan dimana individu mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 37,5oc per oral atau 38,0 oc per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal. Penanganan demam pada anak sangat tergantung pada peran orang tua. Menurut faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dapat mempengaruhi perilaku pengobatan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosiodemografi penduduk, gambaran tingkat pengetahuan orang tua dan mengetahui hubungan faktor sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan orang tua dalam penanganan demam pada anak di 4 padukuhan desa Srimartani. Penelitian ini merupakan observasi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan metode cluster sampling dengan sampel sebanyak 185 responden. Analisis yang digunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan gambaran sosiodemografi dari segi usia responden yang memiliki usia 31-40 tahun sebanyak 103 responden (56%), pendidikan responden yang menempuh pendidikannya sampai lulus tingkat sma sebanyak 115 responden (62%), pekerjaannya responden yang memiliki pekerjaan lain-lain sebanyak 77 responden (41,5%) dan pendapatan responden yang memiliki pendapatan <1.800.000 yaitu sebanyak 118 responden (64%). Gambaran tingkat pengetahuan orang tua dalam penanganan demam pada anak yaitu sebesar 82,53% dengan kategori baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan tingkat pengetahuan orang tua dalam penanganan demam pada anak di 4 padukuhan desa srimartani dengan p-value 0,020.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RSUD UMAR MAS’UD BAWEAN Salniyah; Nurul Faizah; Amrina Amalia Yogananda
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v8i2.173

Abstract

RSUD Umar Mas’ud Bawean merupakan salah satu rumah sakit pilihan masyarakat Bawean untuk berobat. Pelayanan kefarmasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan yang berperan penting dalam meningkatkan mutu kehidupan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden di RSUD Umar Mas’ud Bawean, gambaran pelayanan kefarmasian di RSUD Umar Mas’ud Bawean, dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD Umar Mas’ud Bawean. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan analisis kuantitatif menggunakan model SERVQUAL dengan perhitungan CSI (Customer Satisfaction Index) dan menggunakan skala likert dengan lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible. Hasil penelitian karakteristik responden, menunjukkan bahwa jenis kelamin yang paling banyak adalah wanita (76%), usia terbanyak 15-24 tahun (42%), tingkat pendidikan tertinggi adalah tamatan SMA (43%), dan pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (32%). Gambaran pelayanan kefarmasian di RSUD Umar Mas’ud Bawean pada dimensi reliability cukup puas 2,6%, puas 55,4%, dan sangat puas 42%. Pada dimensi responsiveness cukup puas 3%, puas 49,25%, dan sangat puas 47,75%. Pada dimensi assurance tidak puas 0,2%, cukup puas 1,4%, puas 50,2%, dan sangat puas 48,2%. Pada dimensi empathy tidak puas 0,2%, cukup puas 1,6%, puas 47,8%, dan sangat puas 50,4%. Pada dimensi tangibles cukup puas 3,5%, puas 45,6%, dan sangat puas 51,2%. Hasil skor kepuasan pasien dengan perhitungan CSI (Customer Satisfaction Index) sebesar 89,68 yang berarti pasien merasa sangat puas terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD Umar Mas’ud Bawean.
HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN TERAPI ANTIHIPERTENSI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA Zahra Rifandani Amatullah; Amrina Amalia Yogananda; Nurul Faizah
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.174

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan nilai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Untuk mengontrol tekanan darah dapat dilakukan dengan minum obat secara teratur. Kepatuhan minum obat diperlukan agar minum obat dapat teratur sehingga tekanan darah dapat terkontrol atau dalam batas normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran demografi, tingkat kepatuhan, tekanan darah, dan hubungan tingkat kepatuhan terapi antihipertensi terhadap tekanan darah pada pasien Puskesmas Kotagede I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan kohort retrospektif dan pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Kotagede I pada bulan Juli hingga Desember 2021 dengan teknik purposive sampling. Data didapat melalui pengumpulan data rekam medis berupa profil obat yangdiresepkan. Nilai kepatuhan subjek uji diukur menggunakan metode Proportion of Days Covered). Sebanyak 87 pasien memenuhi kriteria inklusi. Data yang dilihat hubungannya akan dianalisis menggunakan uji chisquare. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa karakteristik pasien peresepan monoterapi sebanyak 89,66%, kepatuhan pasien terbanyak yaitu pasien dengan peresepan monoterapi sebesar 55,17%, tekanan darah pasien terkontrol paling tinggi pasien peresepan monoterapi sebanyak 49,42%. Kepatuhan terapi antihipertensi tidak berpengaruh terhadap terkontrolnya tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta (p=0,43)
PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP APOTEKER PADA PENGGUNAAN OBAT HALAL DI KABUPATEN BANTUL Tarwiyah Rahmadani; Amrina Amalia Yogananda; Listiana Hidayati
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.1180

Abstract

Penggunaan obat halal di Kabupaten Bantul telah menjadi perhatian utama dalam praktik farmasi karena nilai-nilai keagamaan yang kuat di masyarakat. Pengetahuan yang dimiliki apoteker tentang konsep halal sangat penting dalam memastikan bahwa obat-obatan yang disediakan di apotek memenuhi standar kehalalan yang diinginkan oleh konsumen muslim. Tingkat pengetahuan apoteker tentang obat halal secara langsung mempengaruhi sikap mereka terhadap pelayanan farmasi, termasuk dalam menjelaskan kepada pasien mengenai kehalalan obat yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap apoteker tentang penggunaan obat halal serta mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap sikap apoteker tentang penggunaan obat halal di Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat observasional dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner terhadap 103 apoteker di apotek di Kabupaten Bantul. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yang harus memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah apoteker yang praktik di sarana pelayanan kefarmasian di Kabupaten Bantul dan apoteker yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah apoteker yang tidak mengisi kuesioner yang lengkap. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik Chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang obat halal dikategorikan baik (80,6%), sikap responden tentang obat halal dikategorikan positif (82,5%). Uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap apoteker (Sig. 0,001 < 0,05). Kesimpulannya, pengetahuan yang baik berpengaruh positif terhadap sikap apoteker dalam mendukung penggunaan obat halal.