Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksklusi sosial penyandang disabilitas terhadap mata pencaharian di Kecamatan Wlingi (studi kasus pada penyandang disabilitas di Kecamatan Wlingi) Nila Nandita Sari; Faiza Nisa Abida; Niswatul Azizah; Kun Sila Ananda
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 10 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The physical limitations of persons with disabilities are the cause of the difficulty of persons with disabilities in obtaining employment. It is the limitations in carrying out activities and work that cause persons with disabilities to be considered less productive so that the presence of persons with disabilities in some communities is considered far from social and economic independence. The purpose of this study is to describe the role of disability in livelihoods using the theory of Normalization (Wolf Wolfsenberg) and to analyze more deeply the causes of social exclusion received by persons with disabilities on livelihoods in the Wlingi District environment using Marginal Janice Perlman theory. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques in this study by conducting observations, interviews, and documentation. In this study, data analysis was carried out by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. From the results of this study, it can be concluded that the role of persons with disabilities in livelihoods that previously had negative stigma in the community can be eliminated by work activities and works carried out by persons with disabilities. This can especially be seen from the activities carried out by a person with a disability who works as a masseuse, then is able to make salted eggs and sells the result of his skills, namely doormats. While the factors that cause social exclusion are internal factors, among others, from within oneself and the family, while external factors arise from the community's perspective regarding the existence of persons with disabilities. Keterbatasan fisik penyandang disabilitas menjadi penyebab akan sulitnya penyandang disabilitas dalam memperoleh pekerjaan. Keterbatasan dalam melakukan aktivitas dan pekerjaan itulah yang menyebabkan penyandang disabilitas dianggap kurang produktif sehingga keberadaan penyandang disabilitas di beberapa lingkungan masyarakat dianggap jauh dari kemandirian sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan peran disabilitas terhadap mata pencaharian dengan menggunakan teori Normalization serta untuk menganalisis lebih dalam penyebab terjadinya eksklusi sosial yang diterima oleh penyandang disabilitas terhadap mata pencaharian di lingkungan Kecamatan Wlingi dengan menggunakan teori Marjinal Janice Perlman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa peran penyandang disabilitas di mata pencaharian yang sebelumnya memiliki stigma negatif di masyarakat dapat dihilangkan dengan kegiatan pekerjaan dan karya yang dilakukan oleh penyandang disabilitas. Hal ini khususnya dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan seorang penyandang disabilitas yang berprofesi sebagai tukang pijat, kemudian mampu membuat telur asin serta menjual hasil keterampilan yaitu keset. Sedangkan faktor yang menyebabkan terjadinya eksklusi sosial adalah faktor internal yang antara lain dari dalam diri sendiri dan keluarga, sedangkan faktor eksternal timbul dari prespektif masyarakat mengenai keberadaan penyandang disabilitas.
Praktik Sosial Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Netra Melalui Komunitas Tuna Netra (KTN) di Desa Babadan Faiza Nisa Abida; Alan Sigit Fibrianto
SOCIUS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri P
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v10i2.607

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji aktivitas pemberdayaan dan praktik sosial yang terbentuk melalui KTN di Desa Babadan Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu terletak pada pelaku pemberdayaan yang juga merupakan seorang penyandang disabilitas. penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada bulan Februari-November 2023. Penelitian ini akan dianalisis melalui rumus teori praktik sosial Pierre Boudieu (Habitus x Modal) +Ranah=Praktik. Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang mana data primer diperoleh dari proses pengamatan dan hasil wawancara lapangan dengan 7 pelaku pemberdayaan dan 4 stakeholder KTN sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan konsep peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas netra melalui KTN memiliki aktivitas pelatihan skill dan kemampuan yakni produksi keset, telur asin, sambal pecel, baca tulis huruf braille, dan skill pijat secara rutin setiap minggunya dapat memberikan kemandirian skill yang berkelanjutan bagi anggotanya. Praktik sosial pemberdayaan KTN terbentuk dari adanya kombinasi pola perubahan habitus menuju ke arah yang lebih baik, modal sosial yang kuat, yang mana menjadi penentu keberadaan ranah yakni pemberdayaan KTN di Desa Babadan Kabupaten Blitar. Penelitian memiliki kontribusi akademis yakni korelasi antara praktik sosial dalam pemberdayaan penyandang disabilitas netra melalui sebuah komunitas.
Efforts to Improve Activity and Learning Outcomes with Contextual Learning Models Through E-Module Development Faiza Nisa Abida; Nefi Yulianti; Lingga Ardhyo Surachman; Muhammad Fatihul Huda; Nadya Putri El-Afina
Humanities Horizon Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Pena Produktif Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This action research aims to improve student activity and learning outcomes through the application of contextual learning models with the development of e-modules in Class XI IPS 2 SMAN 2 Blitar. Initial observations showed that the sociology learning process in the class was not optimal, marked by low student activity in discussions and unsatisfactory learning outcomes, both individually and in groups. This was due to the limited learning models and media used. This study involved 34 students (19 females and 15 males) and was carried out in three cycles. Each cycle consisted of several meetings: two meetings in the first cycle, two meetings in the second cycle, and three meetings in the third cycle. Data was collected through observation, student worksheets, and documentation. The results showed that in the first cycle, only a few students showed above-average activity and learning outcomes. In the second cycle, there was a significant increase in activity, where students were more active in discussions during presentations. However, the highest learning outcome only reached a score of 4450 through the Quizizz application test. In the third cycle, there was a drastic increase in learning outcomes with the highest score reaching 9000. This study concluded that applying the contextual learning model with the development of e-modules significantly increased the activeness and learning outcomes of students in Class XI IPS 2 SMAN 2 Blitar.