Linzzy Pratami Putri
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DEMONSTRATION METHOD SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PENERAPAN ANTI PERUNDUNGAN BAGI KELOMPOK BELAJAR ANAK BIMBA PELANGI Fatimah Sari Siregar; Edy Suprayetno; Linzzy Pratami Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10661

Abstract

Abstrak: Kelompok Belajar Anak Bambi Pelangi diikuti oleh 15 anak dengan rentang usia 9 sampai 13 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus Kelompok Belajar anak Bimba Pelangi ditemukan terdapat beberapa anak yang masih melakukan perundungan, baik secara verbal seperti mencemooh, mengejek nama atau fisik temannya. Dalam permasalahan ini, mitra belum menemukan metode yang tepat sebagai cara mengatasi anti perundungan, sehingga tujuan pengabdian adalah memberikan metode demonstrasi sebagai upaya optimalisasi penerapan nilai-nilau anti perundungan. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah edukasi, implementasi dan evaluasi. Setelah dilakukan edukasi dan dilakukan wawancara berkenaan dengan perundungan, terdapat 13 anak dari 15 yang pernah melakukan perundungan kepada temannya tetapi tidak mengetahui dampak yang diterima oleh teman yang dirundung. Dari hasil angket, terlihat bahwa semua anak peserta kegiatan sudah memahami dampak dari perundungan, dan hasil angket kepuasan mitra terlihat bahwa demonstration method merupakan upaya yang tepat dalam solusi anti perundungan bagi anak usia 8 sampai 13 tahun di kelompok belajar anak Bimba Pelangi.Abstract: The Bambi Pelangi Children's Study Group was attended by 15 children ranging in age from 9 to 13 years. Based on the results of an interview with one of the administrators of the Bimba Pelangi Children's Study Group, it was found that there were several children who were still bullying, either verbally such as mocking, mocking the name or physically of their friends. In this case, partners have not found the right method as a way to overcome anti-bullying, so the purpose of the service is to provide a demonstration method as an effort to optimize the application of anti-bullying values. The method of implementing this service is education, implementation and evaluation. After conducting education and conducting interviews regarding bullying, There were 13 children out of 15 who had bullied their friends but did not know the impact that their bullied friends had on them. From the results of the questionnaire, it can be seen that all the children participating in the activity have understood the impact of bullying, and the results of the partner satisfaction questionnaire show that the demonstration method is the right effort in anti-bullying solutions for children aged 8 to 13 years in the Bimba Pelangi children's study group.
PELATIHAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN EKONOMI SEBAGAI USAHA RANTING AISYIYAH MARELAN-I Linzzy Pratami Putri; Irma Christiana; Sri Endang Rahayu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17358

Abstract

Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dari tahun ke tahun. Anggota Aisyiyah Ranting Marelan - I, 80% nya adalah Ibu rumah tangga yang tidak memiliki kesibukan lain yang dapat meningkatkan keahlian dan membantu perekonomian keluarga, Ranting Aisyiyah Marelan–I belum memiliki permasalahan terkait dengan kemandirian ekonomi diantaranya Mitra belum mengetahui secara keseluruhan terhadap kewiruasahaan, pemasaran dan pengelolaan keuangan. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan keterampilan secara hardskill dan softskill, yaitu pelatihan dibidang kewirausahaan, setelah pelatihan diharapkan anggota Aisyiyah mampu menghasilkan beberapa produk seperti salad buah, dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada sebelumnya agar memiliki nilai jual yang tinggi dan mengembangkan beberapa usaha baru yang lain dan memiliki sebuah usaha yakni Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Metode pelaksanaan kegiatan PKPM ini dilakukan dengan pelatihan langsung yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: Metode pelaksanaan dalam bidang manajemen kewirausahaan, Metode pelaksanaan pemasaran produk. Mitra dalam kegiatan ini adalah anggota Ranting Aisyiyah yang berjumlah 40 orang dengan evaluasi menggunakan wawancara dan kuesioner yang menyatakan bahwa 95% peserta kegiatan memahami pelatihan yang diberikan dan Ranting Aisyiyah sudah memiliki logo sendiri untuk setiap produk yang dihasilkan.Abstract: Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) continue to contribute to gross domestic product (GDP) from year to year. Members of Aisyiyah Ranting Marelan - I, 80% of whom are housewives who do not have other activities that can improve their skills and help the family's economy. and financial management. The aim of this service is to provide skills in hard skills and soft skills, namely training in the field of entrepreneurship. After the training, it is hoped that Aisyiyah members will be able to produce several products such as fruit salad, and improve the quality of existing products so that they have high selling value and develop several other new businesses. and has a business, namely Aisyiyah Family Economic Business Development (BUEKA) and Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM). The method for implementing PKPM activities is carried out through direct training which consists of several activities, namely: Implementation methods in the field of entrepreneurial management, Methods for implementing product marketing. The partners in this activity were members of Ranting Aisyiyah, totaling 40 people, with evaluation using interviews and questionnaires which stated that 95% of activity participants understood the training provided and Ranting Aisyiyah already had its own logo for each product produced.