Agni, Markus Gelar Kumara
Universitas Respati Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Rebanti, Lukken Januari Putri; Untari, Jati; Agni, Markus Gelar Kumara
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.494 KB) | DOI: 10.35842/formil.v2i2.70

Abstract

kesiapan daerah istimewa yogyakarta dalam penerapan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga agni, markus gelar kumara
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.159 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i1.111

Abstract

Latar Belakang: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah program pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga. Program ini terdiri dari kegiatan pengumpulan data, analisa data untuk identifikasi masalah, dan penyusunan rencana kegiatan puskesmas. PIS-PK sudah diujicobakan di seluruh Indenesia termasuk di DIY. Untuk itu perlu dikaji bagaimana kesiapan dan kelancaran implementasi program tersebut di DIY.Tujuan: Untuk mengetahui kesiapan DIY terutama puskesmas dalam menerapkan PIS-PK, mengidentifikasi hambatan-hambatannya, serta merekomendasikan solusinya.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksplanatoris dengan metode gabungan kuantitatif-kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Desember 2017. Survei dilakukan terhadap 30 puskesmas di DIY yang melakukan uji coba PIS-PK.Hasil: Kesiapan DIY dalam implementasi PIS-PK dirasa lemah dalam hal ketersediaan SDM yang terlatih dan memahami tugas dan segala permasalahan, serta ketersediaan peralatan kesehatan yang siap pakai. Untuk itu perlu dilakukan lebih banyak pelatihan untuk meningkatkan literasi petugas serta pengadaan alat kesehatan yang diperlukan. Penerapan PIS-PK sejauh ini banyak terkendala karena keterbatasan tenaga puskesmas untuk pendataan, kerjasama warga masyarakat yang kurang, dan aplikasi on-line yang tidak lancar ketika puskesmas memasukkan data. Untuk memperlancar pengumpulan data sebenarnya dimungkinkan untuk melibatkan tenaga di luar puskesmas, dan agar masyarakat memahami dan bersedia bekerjasama perlu melibatkan pihak RT, RW, atau kelurahan. Sedangkan untuk hambatan aplikasi akan diupayakan pembuatan aplikasi off-line khusus untuk DIY.Kesimpulan: Pelaksanaan PIS-PK masih membutuhkan perbaikan sumber daya yaitu dalam hal kesiapan SDM, peralatan medis, dan aplikasi memasukkan data. Perlu dilakukan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkan pemahaman dan kerjasama warga masyarakat.
ANALISIS DEMAND BPJS KESEHATAN PADA PEDAGANG DI PASAR KLATEN KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH Regina Claudine Pramugita Sayekti; Jati Untari; Markus Gelar Kumara Agni
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.389 KB) | DOI: 10.35842/mr.v15i3.289

Abstract

Analysis of Demand for BPJS Health Traders in Klaten Market, Klaten Regency, Central JavaBackground: The biggest challenge for the implementation of National Health Insurance is participation in the informal sector. Various backgrounds in the informal sector are reluctant to join BPJS Health membership because because they have never got dissemination of information on BPJS, have irregular monthly income, and object to monthly premium.Objective: Determining factors influencing demand for Health BPJS Kesehatan among merchants in Klaten Market, Klaten District, Central Java. Methods: The study was conducted in Klaten Market on 3-8 September 2019. The research design was cross sectional with a sample of 170 respondents. The sampling technique is accidental sampling. The analysis used was the Kendall Tau test (⍺ = 0.05). Results: Based on the Kendall Tau test results obtained income factors (p-value 0,000), premium amount (p-value 0,000), age (p-value 0.643), education (p-value 0.042) and information exposure (p-value 0.010). Conclusion: There is an influence of income, premium amount, education and information exposure on BPJS Health demand and there is no effect of age on BPJS Health demand.
Perbandingan Efektifias Antara Edukasi secara Ceramah dengan Edukasi Menggunakan Leaflet terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah di Puskesmas Kalasan Aan Ika Sugathot; Agnes Savitri Agni; Markus Gelar Kumara Agni
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v9i1.536

Abstract

Edukasi kepada pasien merupakan bagian dari proses fisioterapi yang bertujuan memahamkan pasien terkait dengan kondisi kesehatannya. Termasuk mengajarkan bagaimana cara manajemen nyeri pada saat di rumah atau di tempat kerja. Berbagai penelitian mendeskripsikan bahwa edukasi kesehatan pada pasien akan mempengaruhi fisik dan psikologi pasien dalam jangka pendek dan panjang.  Tujuan penelitian ini yaitu untuk  mengetahui efektifitas edukasi secara lisan dan leaflet, serta untuk mengetahui perbedaan keefektifan dari kedua cara tersebut. Metodologi penelitian ini menggunakan  deskriptif komparatif numerik yang dilakukan di Puskesmas Kalasan Sleman selama kurun waktu 3 bulan. Sampel penelitin ini yaitu pasien dengan keluhan nyeri punggung bawah (NPB) yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok, kelompok pertama mendapatkan edukasi menggunakan leaflet dan kelompok kedua mendapatkan edukasi ceramah/lisan. Analisa data menggunakan uji normalitas pada masing kelompok baik VAS 1 dan VAS 4 didapatkan hasil sig >0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Untuk menguji  perbedaan sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan  Paired Sample T-Test dengan hasil kelompok lisan sig 0,000 yang dapat diartikan <0,05 atau ada perbedaan signifikan. Sedangkan pada kelompok leaflet  dengan hasil kelompok lisan sig 0,000 yang dapat diartikan <0,05 atau ada perbedaan signifikan. Selanjutnya diuji dengan  One Way Anova menunjukkan hasil sig 0,571 atau <0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan antara kelompok edukasi lisan dengan edukasi leaflet. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu edukasi secara lisan dan melalui media leaflet hasilnya sama-sama efektif.