Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Permainan Tradisional Bola Bekel dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Bai Badariah; Desi Pristiwanti; Ila Rosmilawati
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 2 (2022): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jote.v4i2.10001

Abstract

Bola Bekel adalah sebuah permainan tradisional yang tidak banyak diminati lagi seiring berkembangnya era globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan tradisional Bola Bekel dalam upaya meningkatkan kemampuan motivasi dan hasil belajar siswa. Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN Pasirjaka yang terdiri dari 31 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penerapan permainan Bola Bekel Tradisional sebagai salah satu media yang digunakan dipembelajaran pada perangkat keras operasi hitung bilangan bulat dinilai efektif, karena hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan siswa dalam meningkatkan semangat dan prestasi belajarnya.
Pengertian Pendidikan Desi Pristiwanti; Bai Badariah; Sholeh Hidayat; Ratna Sari Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9498

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti Pendidikan. Pendidikan “merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (UU No 20 tahun 2003)”. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan pengertian Pendidikan dalam artian khusus dan umum makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan serta mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki sejak lahir baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan. Pendidikan merupakan suatu usaha membantu para peserta didik agar mereka dapat dalam mengerjakan tugasnya dengan mandiri dan melaksanakan tanggung jawabnya. Dengan demikian Pendidikan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan, perubahan dan kondisi setiap manusia. Perubahan yang terjadi adalah pengembangan potensi anak didik, baik pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap dalam kehidupannya.
Kompetensi Guru Dalam Pengembangan Kurikulum Sd Desi Pristiwanti; Bai Badariah; Lukman Nulhakim
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10057

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum di Sekolah Dasar. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum memegang kedudukan penting dalam penyelenggaraan praktik Pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan mendeskripsikan kompetensi yang dimiliki oleh guru implementasinya dalam pengembangan kurikulum. Kompetensi guru itu antara lain kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Untuk itu guru harus bekerja secara profesional sesuai standar kompetensi guru di Indonesia. Guru sebagai faktor kunci dalam dunia pendidikan tentu harus siap dan mampu mengikuti perkembangan IPTEK terutama yang berkaitan dalam dunia pendidikan. Agar tercapai prestasi belajar peserta didik yang tinggi, tentu didukung oleh kurikulum yang bagus, karena kurikulum memegang peranan penting bagi pembentukkan dan perkembangan karakter anak bangsa. Guru pelaku kurikulum di lapangan, untuk itu guru benar-benar dituntut bekerja secara kreatif, inovatif, dan profesional Kata Kunci : Kompetensi, Kurikulum, Pengembangan
PERAN MUSIK ANGKLUNG DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SEKOLAH DASAR Desi Pristiwanti; Ujang Jamaludin
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v10i2.1254

Abstract

Kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain, sangat penting dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah bagaimana mengelola dan meningkatkan kecerdasan emosional siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran musik angklung dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa dan sebagai bentuk implementasi pelestarian budaya daerah, Mengenalkan musik angklung sebagai kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Dimana dalam pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 4 sekolah dasar terdap at materi tentang keragaman budaya, mulai dari rumah adat, Bahasa, suku bangsa dan kesenian tradisional. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan model Miles dan Huberman, yang mengemukakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Dengan analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Tujuan selanjutnya adalah bahwa dengan bermain musik angklung di sekolah dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa dengan baik. Hal ini terlihat adanya perubahan sikap perubahan emosi pada siswa menjadi lebih empati, sabar, disiplin, memupuk kerjasama dan kekompakan.
PEMANFAATAN MEDIA BELAJAR PADA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Widia Indah; Desi Pristiwanti; Anengsih Anengsih; Lukman Nulhakim; Suroso Mukti Leksono
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3511

Abstract

The purpose of this research is to know the benefits of the use of the media learned in elementary school science. The method used in this study is library research. The data-collecting techniques for the research began by looking up relevant topics to help writers in collecting data. That data is obtained by searching relevant journals, books, and resources. Research reveals that one of the key elements of the learning process is the use of the learning materials, or learning resources. Using the media is one method for improving the educational process. The teaching process in the class can be facilitated for teachers by using a media learning tool to facilitate an exchange of knowledge for students. Thus, students can learn to achieve the learning goal for this by using learning resources.
MISKONSEPSI PENYELESAIAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA KONSEP FPB DAN KPK SEKOLAH DASAR Desi Pristiwanti; Yuyu Yuhana
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v11i2.2693

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa peserta didik mengalami miskonsepsi terhadap materi FPB dan KPK. Serta akan semakin rumit jika miskonsepsi pada murid itu tidak segera ditangani, dan hal ini juga akan mempengaruhi semangat maupun motivasi siswa dalam belajar. Peneliatan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya miskonsepsi yang di alami oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita FPB dan KPK. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Serang 10 Kota Serang Banten, subjek adalah siswa kelas V dengan jumlah murid 31. Studi peneliti ini menggunakan metode tes, serta wawancara. Setelah memiliki data yang valid dan mengidentifikasi sumber miskonsepsi, penelitian ini dilanjutkan dengan mewawancarai guru wali kelas dari hasil tersebut terlihat bahwa terdapat miskonsepsi konsep, miskonsepsi sistematika, dan miskonsepsi hitung. Miskonsepsi terjadi karena salah pemahaman hitung, yaitu saat menjawab hasil FPB dan KPK atau menentukan hasil akhir. Penyebab miskonsepsi adalah siswa dan metode pengajaran mereka. Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang FPB dan KPK, maka dapat menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan praktis.