Andi Alamanda Irwan
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Lamanya Kebiasaan Menggunakan Pantyliner Terhadap Kejadian Fluor Albus Patologis Halisa Rahmasari; Lisa Yuniati; Andi Alamanda Irwan; Anna Sari Dewi; Dian Amelia Abdi
Indonesian Journal of Health Vol 2 No 03 (2022): Vol.02 No.03 (Juni 2022)
Publisher : Yayasan Citra Cendekia Celebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/inajoh.v2i03.76

Abstract

Fluor albus adalah istilah untuk gejala keluarnya cairan dari genitalia seorang wanita yang bukan darah. Penggunaan pantyliner dengan durasi penggunaan yang lama beresiko terjadinya fluor albus patologis. Dampak penggunaan pantyliner yang dipakai setiap hari ternyata justru dapat mengakibatkan infeksi bakteri atau jamur pada daerah kewanitaan. Hal Ini terjadi karena pantyliner membuat daerah kewanitaan menjadi semakin lembab. Terlalu lama menggunakan pantyliner berbahaya bagi kesehatan organ kewanitaan. Pantyliner yang tidak diganti dalam waktu beberapa jam akan lembab dan menjadi media tumbuhnya jamur atau bakteri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lamanya kebiasaan menggunakan pantyliner terhadap kejadian fluor albus patologis pada mahasiswi Angkatan 2017 dan 2018. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini Puposive Sampling. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square.
Hubungan Tingkat Kepuasan Terhadap Program PLP dengan Kelulusan UKMPPD Februari 2020 FK UMI Sri Ainun Zainal Siddiq; Suliati Amir; Andi Alamanda Irwan; Shofiyah Latief; Shulhana Mokhtar; Diah Tantri Darkutni; Hikmah Hiromi R; Munjia Assagaf
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2022): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i4.27

Abstract

Proses penjaminan mutu kualitas sistem pembelajaran merupakan hal strategis yang diimplementasikan institusi pendidikan. Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa adalah salah satu metode evaluasi kualitas pelayanan pendidikan, sedangkan hasil UKMPPD adalah aspek lain evaluasi untuk menilai luaran. Kedua metode tersebut bermanfaat sebagai alat ukur bagi insitusi pendidikan untuk menentukan kekuatan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Balita di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Periode Januari 2022 Muhammad Rias Sukiman; Aryanti Bamahry; Andi Alamanda Irwan; Nirwana Laddo; Arina Fathiyyah Arifin
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 9 (2022): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i9.121

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita yang bersifat kronis yang berdampak pada kognitif lemah dan psikomotorik terhambat, kesulitan menguasai sains dan prestasi dalam olahraga, lebih mudah terkena penyakit degeneratif dan sumber daya manusia berkualitas rendah. Stunting disebabkan berat badan lahir rendah, pemberian ASI Eksklusif, riwayat penyakit infeksi, pendidikan ibu, sosial ekonomi dan pengetahuan ibu tentang gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor risiko terjadinya stunting di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar periode Januari Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan metode cross sectional dengan menggunakan data primer yang diambil dari Puskesmas Kassi-Kassi Makassar melalui kuesioner yang dibagikan ke orang tua balita stunting dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Pemilihan sampel dengan menggunakan 2 kelompok yaitu balita stunting dan balita normal dengan total sampel 142 balita. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko terjadinya stunting di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar diantaranya berat badan lahir rendah, pemberian ASI Eksklusif, riwayat penyakit infeksi, pendidikan ibu, sosial ekonomi dan pengetahuan ibu tentang gizi.
Perbandingan Efektivitas Pemberian Preemptive Gabapentin 300 mg dan Pregabalin 75 mg Terhadap Nyeri Akut Pasca Bedah Mastectomy Egi Alfareza Putri Nasrun; Fendy Dwimartyono; Armanto Makmun; Azis Beru Gani; Andi Alamanda Irwan
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i7.278

Abstract

Modifikasi mastektomi radikal (MRM) adalah pengobatan standar untuk kanker payudara. Semua jaringan payudara terangkat saat Anda melakukan ini. Pasien sering mengalami kesulitan terbesar dengan ketidaknyamanan pasca operasi. Setelah operasi, ketidaknyamanan akut mempengaruhi 80% pasien. Analgesia preemptive, kadang-kadang dikenal sebagai pemberian obat nyeri sebelum terjadi kerusakan jaringan, adalah salah satu strategi untuk mengelola nyeri pasca operasi. Adjuvan termasuk gabapentin dan pregabalin. Nyeri pasca operasi akut dan nyeri kronis keduanya sering diobati dengan kedua obat ini, yang juga biasa digunakan sebagai antikonvulsan. Analgesia preemtif dengan gabapentin dan pregabalin untuk pengobatan nyeri pasca operasi. Studi uji klinis/eksperimental dengan metodologi cross-sectional adalah desain penelitian yang digunakan. Terdapat 12 sampel yang diberi tindakan mastectomy diantaranya 6 sampel yang diberikan gabapentin dan 6 sampel yang diberikan pregabalin. Pada penelitian ini kelompok yang menggunakan gabapentin lebih efektif dalam menurunkan skor numeric rating scale pasca bedah mastectomy secara signifikan dan pada kelompok yang menggunakan pregabalin efektif juga dalam menurunkan skala nyeri pasca bedah mastectomy. Penggunaan gabapentin 300 mg dan pregabalin 75 mg sebagai preemptive untuk menurunkan nyeri pasca bedah mastectomy berpengaruh dan memberikan penanganan nyeri pasca pembedahan. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan gabapentin lebih efektif dalam menurunkan skala nyeri pasca bedah mastectomy dimana ada 5 orang yang nilai NRS-nya tidak nyeri dan pada preemptive pregabalin didapatkan ada 3 orang yang nilai NRS-nya tidak nyeri. Kata Kunci : Gabapentin; pregabalini; nyeri akut; mastectomy